-
Sunoo mendengus di apartemen-nya sendiri-- merasa apa yang dilakukan-nya sangat sia-sia. Lalu terlintas pemikiran untuk mengirim pesan pada pria itu, pura-pura saja salah kirim. Tapi gengsinya masih lebih tinggi.
Sunghoon? Pria itu tak membantu sama sekali-- lain hal lagi dengan kedua temannya yang terus mengirim pesan yang berisi kiat-kiat balikan dengan mantan. Mereka bahkan sampai membuat grup-- Sunghoon bahkan sudah keluar hampir tiga kali karena tak ingin peduli katanya-- tapi menyerah saat lagi-lagi dimasukan ke dalam grup oleh Ni-ki.
Sunoo buntu-- menyesali mengapa ia harus mengatakan hal yang tidak-tidak pada Jeara. Gadis itu hanya akan mengoloknya-- jika ia sampai gagal membuktikan Jay mencintainya. Tapi lagi-lagi dia merasa bodoh, bagaimana caranya membuat Jay jatuh cinta padanya-- bahkan satu tahun masa pacaran tidak berefek apapun pada pria itu.
Sunoo frustasi-- pada akhirnya ia memutuskan menelfon Sunghoon.
.
.
.
Jay tau semenjak ia memutuskan hubungan dengan Jeara-- gadis itu semakin menjauh darinya. Walaupun sebenarnya Jay tidak menginginkan gadis itu menjauh, tapi pada akhirnya dia membiarkannya. Jake bilang seorang gadis yang menyukai seorang pria tidak akan sanggup berteman secara normal apalagi mereka bisa di sebut mantan kekasih. Dan Jay menyetujui ucapan Jake.
Kini dirinya tengah berkumpul dengan dua orang sahabatnya-- siapa lagi jika bukan Jake dan Jungwon. Dua orang itu terus merecokinya jika dia tidak mau bergabung-- maka tidak ada pilihan lain selain datang menerima undangan mereka.
"Jadi maksudmu Jay terkena karma?" Jungwon dan Jake asik mengobrol sedari tadi-- lebih tepatnya mengoloknya
"Hm-- sebenarnya meskipun mereka putus aku pikir ini masih sebuah kesalahan jika Jay menaruh rasa- iyakan. Kesepakatannya kan tidak boleh menaruh hati" Jake bicara dengan menatapnya jahil- Jungwon tampak berpikir untuk selanjutnya mengangguk.
"Benar juga-- bukan kah memutuskan Sunoo hanya sebuah kedok, lihat sekarang kau terlihat akan mengencani nya kembali Jay"
"Terserah dengan taruhan kalian yang tidak jelas itu-- aku bahkan bisa mengganti uang ganti tiketnya jika mau. Aku tidak semiskin itu-- jadi tidak usah membahas masalah taruhan lagi" ucap Jay meradang
Seperti dugaannya Jake dan Jungwon hanya bertos ria-- memang tidak ada hal yang lebih menyenangkan dari pada mengganggu sahabat yang tidak punya rasa humor itu.
"Jadi kau benar-benar akan membuatnya kembali padamu?" Jungwon kini kembali bertanya dengan santai
"Yah-- entahlah" Jay ingin seperti itu-- tapi apa Sunoo mau? Perbuatan Jay tentunya bukan hal yang bisa dimaafkan.
"Tenanglah jika kau memang berjodoh dengannya-- dia pasti akan kembali dengan sendirinya" Jungwon mengangguk mendengar perkataan Jake itu. Sedang Jay hanya menggeleng-- terlalu naif jika ia mempercayai itu.
Yah seharusnya seperti itu-- tapi ketika ponselnya berdering dengan tampilan wajah Sunoo. Membuatnya mesti mengucek matanya berulang kali. Meyakinkan bahwa memang pria itu yang kini tengah menelpon-nya.
Berjalan sedikit menjauh kini ia mengangkat telepon itu.
"Halo"
"Halo" tentunya Jay bingung, hubungan mereka tidak sebaik itu untuk membuat Sunoo menelponnya malam-malam begini-- dan Jay kembali meyakinkan bahwa suara ini memang milik Sunoo. "Sunoo kau menelponku?"
"Aku akan membuktikannya pada wanita ular itu-- Jay hyung jadi pacar sunoo. Ayo balikan"
"A-apa?"
"Ayo balikan"
"Sunoo-ya kau baik--"
"Oke kita balikan"
Dan sambungan telepon terputus begitu saja, membiarkan Jay mematung terbengong sendirian.
Dia tidak sedang salah dengar kan?