6

2.6K 397 9
                                    

-


Jay menatap pria yang secara kebetulan tengah berdiri didepan mesin minuman itu, mereka terlihat canggung. Atau hanya Jay yang merasakannya-- karena pria kim itu tampak terlihat biasa saja.

Setelah nyaris 3 hari semenjak pemukulan Sunghoon terhadapnya-- ia juga tak pernah menjumpai Sunoo dikantin fakultas seperti biasanya. Ini adalah pertamakali melihatnya lagi.

Sunoo mengambil minuman kaleng yang baru dibelinya, melenggang pergi tanpa sudi menyapa. Dan Jay dibuatnya bingung-- dia tidak pernah menemukan Sunoo sedingin itu.

"Jay!" Jay mengerjap lalu tersenyum pada objek baru yang ada dihadapannya

"Oh hai Jae, kelasmu sudah selesai?"

"Em baru saja-- ada apa berdiri mematung disini?"

"Tidak ada, hanya sedang memutuskan minuman apa yang harus kubeli"

"Benarkah? Kalau begitu cepatlah memutuskan-- kau ingat punya janji menemaniku ke cafe kan? Ada menu baru dan kita harus mencobanya"

Jay tersenyum lembut lantas menggandeng tangan itu.

"Benarkah kita mencobanya-- atau hanya aku karena kamu lebih suka mengabadikannya"

Gadis itu tergelak lalu balas menggenggam tangan itu lebih erat.

"Jadi kamu keberatan?"

"Enggak, apa pun untuk kesayanganku-- ayo aku tidak jadi membeli minuman"
.

.

.

"Kamu menangis?"

"Tidak-- kenapa aku harus menangis, aku sudah bilang aku akan berhenti kan, dan aku akan menepatinya-- aku akan melupakannya"

"Baguslah-- lupakan dia"

Sunghoon emosi tentu saja-- tidak bisa berbuat apa pun meski sebenarnya ia bisa berjalan dan kembali meninju pria Jay itu. Tapi dia tidak bisa melakukannya atau Sunoo akan benar benar memutuskan hubungan persahabatan mereka.

Tapi Sunghoon tak habis pikir-- apa mereka harus bermesraan dihadapan objek yang sudah patah ini?

"Sepertinya kamu memang bodoh dan idiot-- melihat bagaimana perempuan itu sengaja bermesraan dihadapanmu, bagaimana mungkin dulu kamu percaya padanya?" Sunghoon menatap sahabatnya yang balik menatapnya

"Kamu tau hyung, aku memang tidak peka-- tapi aku yakin aku baru saja melihat senyum culas itu hari ini, Jeara yang kukenal saat aku dan Jay hyung masih berkencan adalah Jeara yang manis. Jeara yang terlihat begitu mendukung hubungan kami"

Sunghoon terkekeh hambar

"Sekarang kamu tau-- tidak ada persahabatan diantara lelaki dan perempuan. Kalau pun ada, salah satu dari mereka pasti menyimpan rasa"

"Tapi ini terasa benar hyung-- akulah orang yang seharusnya tidak masuk dalam hubungan mereka"

"Kurasa harusnya Jay yang bersyukur-- karena tanpamu si brengsek itu tidak akan mendapatkan tiket konser. Jadi berhenti beranggapan kamu bersalah"

Sunoo seperti merasa ditampar mendengar itu-- lalu kembali mengingat kenapa dia bisa menjadi mantan kekasih seorang Jay park.

Dia adalah objek taruhan-- taruhan untuk mendapatkan tiket konser, tiket konser untuk perempuan yang disukai Jay Jeara.

"Hyung, ini sakit sekali"

Sunghoon memandang sahabatnya prihatin, menggenggam tangan itu berharap bisa memberi ketenangan walau hanya sedikit.

"Bukankan artinya Jay hyung benar-nenar tak punya perasaan apa pun padaku"

SAY GOODBYE - JAYNOO√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang