PART TWO - Bow and Arrows

148 9 8
                                    


Wednesday, 8th of December 2038


"Stella, berhenti sebentar"

Aku memperlambat laju kudaku saat menghampiri Yuzuru yang tengah berhenti di pinggir sebuah perumahan terlantar, dengan sebuah mobil SUV rusak terparkir di sisinya. Kami baru berpatroli selama kurang lebih satu jam sebelum menemukan sesuatu yang janggal, cepat juga... biasanya kami baru menemukan sesuatu di perjalanan pulang.

Suhu udara di sekitar kami memang dingin, namun tidak cukup beku untuk membuatku terganggu "Ada apa?" tanyaku tepat sebelum menyadari sesuatu.

Bau bangkai yang amat menyengat tiba-tiba tercium, dan baunya langsung membuat hidungku sakit. Aku melirik aliran sungai kecil dari salju yang mencair di dekat kami, airnya yang bening tercampur dengan warna merah darah "Para terinfeksi itu ada di sekitar sini" ujar Yuzuru pelan sambil menunjuk ke arah mobil SUV itu.

Kudaku langsung meringkik panik begitu kami mulai berjalan ke sisi lain mobil, "Ssshh.... It's okay, it's okay " aku berusaha menenangkannya saat kami menemukan bangkai seekor rusa berukuran besar yang tergeletak di samping rongsokan mobil yang ditutupi salju.

Seluruh isi perutnya berhamburan keluar, dan bau busuknya menarik perhatian banyak sekali lalat di sekitar kami. "Holy shit" umpatku saat turun dari pelana, menghampiri bangkai rusa malang itu. "Masih baru" Yuzuru menggumamkan sesuatu di bawah nafasnya saat ia berdiri di sampingku, busur panahnya sudah tergenggam di tangan.

"Menurutmu butuh berapa banyak dari mereka untuk menghabisi rusa sebesar ini?" tanyaku sambil menatap tulang rusuk sang rusa yang sudah terpisah dari kulitnya. Yuzuru memalingkan wajah dari bangkai itu, kemudian berjalan cepat menuju kudanya lagi "Yang pasti lebih dari satu, ayo kita cari mereka".

Aku menarik nafas lega setelah kami berkendara menjauh dari tempat itu, aku dan Yuzuru bahkan belum sampai ke pos rute Barat Laut dan kami sudah menemukan hal seperti ini- sepertinya patroliku hari ini akan jauh lebih sulit daripada kemarin.

Jejak darah dari bangkai tadi berceceran di atas lapisan salju tebal dan mengarah ke dalam perumahan, sepertinya para terinfeksi itu bersembunyi di dalam rumah-rumah tua di sini. "Darah. Aku melihat jejak darah" tunjukku saat menemukan genangan darah di halaman sebuah rumah yang berukuran cukup besar.

Kami berdua mendongak, rumah kosong ini seluruhnya tertutupi dengan salju dan ruangan di dalamnya terlihat amat gelap. Lokasi yang cocok bagi para terinfeksi itu untuk bersembunyi, "くそ(Sialan)" umpat Yuzuru saat telinganya mendapati sesuatu setelah turun dari kuda.

Aku juga mendengarnya- suara geraman yang terdengar samar-samar.

Begitu mengendap-endap mendekati jendela, suara erangan itu terdengar semakin jelas "Aku mendengar mereka di dalam, sepertinya cukup banyak" laporku pada Yuzuru yang sudah bergerak mendekati pintu depan. Ia balas mengangguk, "Yeah, aku juga melihat banyak jejak kaki yang berbeda".

Saat aku berbalik, mataku melihat bingkai jendela lain yang kacanya sudah pecah berhamburan. Kami bisa masuk diam-diam dari sana, "Yu-chan, lewat sini" panggilku sambil memanjat masuk dari jendela yang penuh dengan ceceran darah kering itu. Sepertinya para terinfeksi juga masuk dari jendela ini.

Yuzuru melompat masuk mengikutiku, suara geraman itu terdengar dekat sekali dengan kami "Aku melihat satu runner" aku berbisik saat menemukan seorang laki-laki dengan baju berlumuran darah tengah mengunyah isi perut rusa yang ia bawa dari luar. Gerak-geriknya sangat kaku, dan suara erangannya tersumpal akibat kunyahan daging di mulutnya.

Para Runner (sebutan untuk orang-orang yang terinfeksi tidak lama sebelum ini) mungkin terlihat bodoh dan kaku, tapi mereka sangat buas dan pergerakannya cepat sekali . Karena itu aku tidak boleh membuat mereka menyadari keberadaan kami.

Notte Stellata (The Starry Night)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang