12. PacaranWaktu pulang sekolah tiba, semua anak-anak perpulangan ke rumah masing-masing ada yang menggunakan motor, ada yang menggunakan mobil dan ada yang naik angkutan umum.
Senja teramat kesal kepada papa nya yang telah meninggal kan nya tadi pagi , bagaimana tidak di tinggalkan ia sendiri bangun terlalu siang, dan seorang kepala sekolah harus datang tepat waktu karena memberikan contoh yang baik kepada para muridnya dan guru-guru lainnya.
Senja membungkam mulut nya, ia tidak mengatakan apapun, mobil Derga berhenti di depan nya. Senja menatap datar.
"Ayo pulang" ajak Derga.
Senja tetap diam tidak menjawab, ia masih kesal terhadap papa nya.
Derga turun dari mobil menghampiri putri nya. "Ayo pulang" ajak Derga sekali lagi.
Senja terdiam, ia tidak menjawab.
"Sayang"
"Gak mau pa! Papa tadi pagi ninggalin senja dan sekarang Senja gak mau pulang sama papa" tolak Senja.
Derga menghela nafas nya. "Baiklah, lalu kamu pulang sama siapa?" Tanya Derga.
"Sama siapa saja" Jawab Senja.
"Papa duluan ya" Ujar Derga.
Senja mengangguk pelan dan malas, Derga melajukan mobilnya meninggal kan Senja.
Senja berdiri sambil menghentakkan kakinya seperti anak kecil. "Papa jahat, masa Senja ditinggal" Ujar Senja kesal.
Tidak jauh dari tempat Senja, Rain dengan menggunakan mobil nya terhenti di depan Senja.
"Pulang sama siapa?"
Senja menatap seseorang yang berada di depan nya. Ia tidak menjawab, ia masih berdiri sambil memasang wajah datar.
"Sen, mau pulang bareng?" Tanya Rain.
Senja mengangguk, bagaimana pun juga ia harus pulang ke rumah nya, suasana sekolah sangat seram jika sudah sepi.
Rain melajukan mobilnya dengan cepat, tidak ada suara hanya keheningan yang terjadi di antara mereka, Senja yang masih kesal jadi Bad mood untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu, sedangkan Rain canggung untuk memulai nya karena wajah Senja tampak tidak bersahabat.
Rain menghentikan mobilnya di sebuah taman di jalan menuju rumah Senja.
Senja mengerutkan keningnya."Kenapa?" Tanya Senja.
Rain tersenyum simpul. "Jangan sedih mulu, mending di sini aja" Ujar Rain.
Senja mengangguk pelan, Rain menggandeng tangan Senja. "Mau es krim?" Tanya Rain.
Senja mengangguk pelan, Rain meninggalkan Senja menuju ke toko es krim untuk membeli es krim disana.
Rain duduk kembali di dekat Senja memandang Senja dan memberi kan es krim kepada Senja.
"Makan dulu" ujar Rain.
Senja menerima nya dengan senyum kecut. "Makasih"
"Sen"
"Hm"
Rain terdiam lama, Senja menoleh kearah Rain. "Apa?" Tanya Senja lagi.
"Gu-gue suka" Ujar Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Senja [On Going]
Teen FictionJika dia bukan lah salah satunya maka jadikan lah dia satu-satunya -Senja Dewi Dinata [CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! JIKA ANDA PLAGIAT MOHON MENGHINDAR DARI CERITA SAYA! KARENA TUNTUTAN BERLAKU!] Cover by HEYO GRAPHIC Start 23 Januari 2021