Dear Senja (4)

73 39 35
                                    

Happy reading

4. Jalan berdua

Senja berlari menuju ke terasnya nafas nya tersengal-sengal karena lelah sekali berlari, rumahnya terlalu luas dan panjang sehingga membuat nya kelelahan berlari menuju ke teras nya.

Senja menahan lututnya dengan kedua tangannya, sambil mengatur nafas nya berkali-kali.

Wajahnya sangat berkeringat, namun gadis itu tidak perduli sedikit pun dengan keringat yang membasahi wajah anggun nya.

Tidak perlu menunggu waktu lama seseorang dengan mengunakan vesva matic berhenti tepat didepan gerbang rumah Senja. Dia Rain yang sudah berjanji dengan Senja untuk jalan hari ini. Rain turun dari motornya dan membuka gerbang rumah Senja, menghampiri Senja.

Sedangkan Senja dia hanya terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi melihat penampilan Rain yang membuat nya terpesona.

Bagaimana tidak? Rain menggunakan jaket berwarna hitam dengan celana cargo dan sepatu dilengkapi dengan jam tangan yang berada di lengan sebelah kiri nya.

Senja berdecak kagum dengan penampilan Rain yang sungguh membuat nya takjub seketika. Beberapa kali Senja mengusap matanya agar bisa terbangun dari mimpi ini, namun sayangnya ini bukan mimpi.

Rain menghampiri nya membuat Senja menyudahi lamunannya, tatapan mata Rain dengan senyum dan dilengkapi lesung pipi yang membuat nya sangat manis.

Senja berdecak kesal, kenapa Rain harus seganteng ini? Kenapa Senja tidak bisa melupakan senyuman cowok ini.

"Jadi jalan?" Pertanyaan Rain membuat Senja salah tingkah sendiri.

Senja mencoba bersikap biasa saja agar tidak ketahuan oleh Rain dirinya sedang salah tingkah. "I-iya jadi" Ujar Senja sambil mengangguk.

Rain menarik tangan Senja dan mengusap-usap rambut Senja. "Gemes banget sih"

Pipi Senja memerah menahan rasa salah tingkah yang begitu besar, jika tidak ada Rain mungkin Senja sudah berteriak-teriak, namun Senja mencoba untuk menstabilkan dirinya agar terlihat tetap biasa saja.

"Mau jalan kemana kita?" Pertanyaan bodoh sekali, mau jalan saja harus bertanya.

Rain menatap nya. "Lo maunya kemana?" Tanya Rain.

Senja terdiam sejenak. "Makan seblak aja gimana? Hehe" Tingkah gila nya Senja muncul ketika menyebut seblak makanan kesukaan nya.

Rain mengangguk pelan dengan senyuman manis di wajah tampan nya. "Ayo" Senja melebarkan matanya saat Rain menggenggam tangan dengan sangat erat.

Namun tidak bisa berkutik lagi, Senja seperti orang bodoh yang hanya bisa menuruti semua yang di lakukan Rain.

Rain memasang kan helm kepada Senja, dan Senja hanya diam tidak berkata-kata apapun.

Dear Senja [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang