14. BucinSenja menghabiskan tiga es krim sekaligus, setelah selesai memakan es krim Senja memberi kan dua es krim lagi kepada Rain.
"Buat kamu" Senja menyodorkan es krim kepada Rain tanpa memandang wajah Rain.
Rain menatap Senja. "Kenyang?" Tanya Rain.
Senja menggaruk kepalanya. "Kebanyakan tadi beli nya, Senja jadi pengen muntah" Wajah Senja berubah.
Rain mengusap pipi Senja. "Kenapa? Kamu sakit?" Tanya Rain.
Senja berdiri dari duduknya, membuat Rain menoleh kearah nya. "Senja gak sakit, Senja cuma mau makan yang lain tapi bukan es krim" Ujar Senja dengan senyum manis.
Rain berdiri dari duduknya dan mengacak rambut senja gemas. "Mau apa lagi?" Tanya Rain lembut.
Senja tersenyum. "Bakso sapi!" Rengek Senja.
Kali ini Rain menolak karena Rain merupakan seseorang yang alergi makan sapi.
Rain menggeleng cepat. "Jangan sen, gak bisa" Tolak Rain.
Senja mengerutkan keningnya, wajahnya datar. "Kenapa? Rain gak punya uang? Aku ada kok tadi sisa uang jajan tadi" Ujar Senja sambil memberikan uang nya kepada Rain.
Rain menolak uang Senja. "Bukan gitu sayang, a-aku alergi makan sapi" Jujur Rain.
Bukan nya bersimpati Senja malah tertawa keras. "Yang bener?" Tanya Senja.
"Ketawa aja terus" Wajah Rain datar.
Senja mendekati Rain memandang wajah Rain lekat dan tidak berkata-kata apapun. Rain salting karena Senja memandangi nya.
"Apa sih jangan liatin aku" Rain menjauhkan wajah Senja dari pada nya.
Senja tetap memandang nya. "Ganteng-ganteng gini tapi bisa alergi makan sapi" Ujar Senja.
Wajah Rain memerah namun Rain bisa menstabilkan dirinya. "Emang nya orang jelek doang bisa alergi!" Gerutu Rain.
Senja menahan tawanya dengan tangannya. "Jangan ngambek dong"
"Au ah"
Rain diam tidak bicara sedikit pun, jangan menatap kosong sambil memainkan plastik es krim yang Senja berikan kepada nya.
Senja menggapai tangan Rain. "Ayo, aku mau beli seblak" Ujar Senja.
Rain mengikuti Senja dari belakang. "Mau berapa?" Tanya Rain datar.
Senja memandang Rain. "Gak ikhlas? Ya udah gak usah" Ujar Senja.
Rain menghela nafasnya. "Mau berapa sayang? Aku ikhlas, aku cuma tanya tadi"
Senja memalingkan wajahnya, Rain menarik tangan Senja. "Jangan ngambek dong, ntar cantiknya ilang" goda Rain.
Senja hanya diam ia tidak menjawab sedikitpun ucapan Rain, ia tetap memalingkan wajahnya.
"Kalo ngambek terus aku cium ya" Ujar Rain.
Senja masih diam, wajahnya tetap datar. Rain menghela nafas nya.
"Satu, kalo gak bicara juga aku cium nih" Ujar Rain.
Tidak ada jawaban dari Senja, Rain semakin mendekat kan wajahnya kepada Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Senja [On Going]
Novela JuvenilJika dia bukan lah salah satunya maka jadikan lah dia satu-satunya -Senja Dewi Dinata [CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! JIKA ANDA PLAGIAT MOHON MENGHINDAR DARI CERITA SAYA! KARENA TUNTUTAN BERLAKU!] Cover by HEYO GRAPHIC Start 23 Januari 2021