Lupa jadwal

535 51 5
                                    

Malam hari adalah waktunya belajar untuk para pelajar. Begitupun Mark. Dia mengerjakan PR yang diiberikan tadi pagi. Dengan dampingan Jaehyun tentunya.

"Ayah, bedanya 3 dikali 2 sama dua dikali 3 apa?" Tanya nya. Ia bingung. Kan hasilnya sama saja. 6.

"3 kali dua itu, duanya ada tiga. Jadi dua ditambah dua ditambah dua. Kalau 2 kali tiga itu, tiga nya ada dua. Jadi tiga tambah tiga" jelas Jaehyun.

"Ohh oke! Terimakasih Ayah" Mark segera mencatat itu. Jaehyun tersenyum membalasnya.

Ah, ngomong-ngomong, Taeyong sudah kembali ke rumahnya. Gak enak kalau nginap disana terus. Dia juga punya rumah. Toh, rumahnya persis di gang belakang. Jadi ga perlu susah susah.

"Jen, gosok gigi terus tidur sana. Ayah mau naruh Sungchan dulu. Mark, jangan kemalaman ya. Jam 9 sudah harus tidur."

"Oke!" Jawab keduanya berbarengan.

"Mark, bukunya disiapkan sekarang. Jangan pagi pagi. Nanti biar gak kesusu" pesan Jaehyun. Mark mengangguk.

👨‍👦‍👦👨‍👦

"Mark, bangun Mark."

"Mas"

"Mas solat dulu yuk. Udah subuh ini. Bangun terus wudhu."

"HUAAAAAHHMMMM" Mark mengulet. Tangannya diregangkan. Lalu segera bangun dari tempat tidurnya.

Bukan.

Cuma duduk saja.

Mengumpulkan nyawa.

Mark mengangkat tangannya satu. Minta ditarik.

Jaehyun terkekeh dan lalu menarik tangan Mark sampai ia berdiri.

Segera, Mark wudhu dan solat. Lalu pergi mandi.

👨‍👦‍👦👨‍👦

Dikamar, Mark sedang memakai seragam. Sambil melirik ke tasnya, mencari dasi.

Mata Mark terbelalak. Ia belum menyiapkan bukunya! Ia mengobrak-abrik mejanya. Mencari kertas jadwalnya.

"J-jadwal baru Mark manaaaa???" Gumamnya kesal.

"Maaaark, jangan lama lama pakai bajunya ya? Nanti terlambat."

"Nggih yah!"

"Terpaksa," gumam Mark. Ia memasukkan semua buku kedalam. Lalu menyeret tasnya keluar kamar.

👨‍👦‍👦👨‍👦

"Mark? Kenapa diseret tasnya? Kotor nanti" tanya Jaehyun heran.

"Berat, yah" Ucap Mark sambil menarik tasnya ke depan tv. Lalu ia segera berlari menuju meja makan.

"Mas Mark! Kok bukunya mas Mark hilang semua? Apa dicuri?" Tiba tiba Jeno datang dengan muka bantal dan rambut acak-acakan. Dia panik karena melihat meja belajar kakaknya yang kosong.

👨‍👦‍👦👨‍👦

Setelah diinterogasi oleh Jaehyun, Mark mengaku kalau jadwalnya hilang. Padahal seingatnya dia sudah menaruhnya kedalam tas.

"H-hiks"

"Udah jangan nangis lagi. Ayah sudah tanya ke gurumu. Bawanya buku bahasa Inggris sama buku bahasa Jawa aja. Udah jangan nangis ah. Malu lho sama Sungchan. Masa yang bayi ga nangis yang udah gede malah nangis."

"I-iya, hiks" Mark menyeka air matanya dan ingu-

"Ingusnya jangan dilap pake seragam! Bau nanti mas!"

Sruuuutttt

Mark menelan kembali ingusnya.

"Asin, yah"

Hadeh, anak kecil.

🏖️Bersambung🏖

Hai. Pendek dulu aja. Bingung mau bikin panjang.

Btw, part ini based on true Story. Meskipun gak semulus ini mwahah. Okei thx. Sekian.

Arkie
🐾

Ayah || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang