Flashback
"Jae!" Teriak seseorang dari pintu arrival.
Jaehyun menyunggingkan senyumnya. Menghampiri orang itu lalu bersalaman. Membuka tangan lebar lebar lalu -
Pletak
"Nggilani, Jae. Lebay."
"Ya kan aku rindu, Mas Tae" adu Jaehyun dengan mulut mengerucut. Bertindak imut. Persis Jeno kalau dilihat-lihat.
"Jijik ih. Ojo nganggo mas ah. Ora elit. Ngko Podo ngira aku bojomu. Hiiih ora Sudi"
(Jangan pake mas ah. Gak elit. Nanti pada ngira aku suamimu. Hih ga Sudi)"Iya iya kak. Kuy langsung ke rumah. Kita kasih susuripris ke anak anak."
"Nah kui. Kadingaren Kowe ngongkon aku nginep neng omahmu. Omahe dhewe kan cedhak. Ora usah nginep."
(Nah itu. Tumben kamu suruh aku nginep di rumah kamu. Rumah kita kan Deket. Ga perlu nginep)"Kak, aku nyuwun Tulung kak. Sing mau pas telepon kui lho. Gelem ya???"
"Heem. Wes gek Ndang Bali. Bocah bocah ditinggal dhewekan rapopo?"
(Cepetan pulang. Anak anak ditinggal sendirian nggak papa?)"Rapopo. Wes kulino"
👨👦👦👨👦
Mobil Avanza berwarna silver milik Jaehyun memasuki pekarangan rumah. Taeyong memegang kenop pintu mobil. Niat hati ingin membuka pintu gerbang dan garasi.
"Ga usah kak. Disini aja. Nanti mau dicuci mobilnya. " Ucap Jaehyun.
"Ya wes. Koperku. " Jawab Taeyong sambil menunjuk kopernya -coret- tasnya itu.
"Koper apa? Tas ransel tok. " Gumam Jaehyun.
"Podo wae"
(Sama aja)"Karepmu!" Dumel Jaehyun. Ga berani keras keras. Soalnya Kak Taeyong galak.
(Terserah mu)Setelah memberikan tas ransel milik Taeyong, Jaehyun membuka kunci gerbang dan masuk kedalam rumahnya. Saat membuka pintu,
"Assalamualaikum" Salam yang diucapkan Jaehyun.
Pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah, Mark yang membawa sekumpulan bungkus kosong berwarna merah, Anak bungsunya yang telentang di karpet dengan tangan kotor berlumuran coklat, dan Jeno yang berjalan ke arahnya dengan senyuman -kebiasaan Jeno saat Jaehyun pulang kantor- namun kembali lagi dengan raut muka yang berubah dengan cepat.
Oh! Dan jangan lupakan mulut mereka bertiga belepotan coklat.
"Jen? Balik badan!" Ucap Jaehyun tegas.
Dibelakang Jaehyun, Taeyong yang melihat Jaehyun membeku dan suara tegas yang dikeluarkannya, merasa penasaran dan memaksa masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum anak anak. Coba tebak ini sia— ASTAGHFIRULLAH HABIS NGAPAIN?! KOK CEMANG CEMONG??" Taeyong panik. Oh bukan cuma itu. Taeyong yang maniak kebersihan langsung gatal mata dan tangannya melihat betapa berantakannya ruang keluarga itu.
Taeyong menggulir matanya. Mengabsen satu satu anak dari temannya ini. Tak lama Taeyong membelalakkan matanya dan berlari ke karpet. Menghampiri Sungchan.
"Heh? Mulutmu kenapa kotor begini??? Buka mulut!" Oceh Taeyong. Tentu saja si bayi tidak paham. Taeyong lalu menggendong Sungchan lalu 'memencet' kedua pipi gembil Sungchan supaya mulutnya terbuka. Tidak peduli banyaknya liur di muka si bayi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah || Jung Jaehyun
FanfictionJung Jaehyun. Biasanya, laki laki sangat susah untuk menjaga anak. Bukan susah. Hanya ✨ C A N G G U N G ✨ saja. Tapi, memangnya benar? Atau cuma persepsi orang saja?