Keselek buah

597 54 4
                                    

Tanggal merah adalah hari yang ditunggu semua orang didunia ini. Supaya bisa bersantai dan beristirahat.

Tak terkecuali Jaehyun yang sedang tiduran didepan TV. Jaehyun sengaja menggeret kasur ke depan TV supaya nyaman. Anak anaknya ia biarkan bermain dibawah. Tenang saja, sudah ia lapisi karpet. Jadi tidak dingin.

Sungchan ia baringkan disampingnya. Lihatlah, ia sedari tadi berusaha untuk membalik tubuhnya sendiri.

"Ayah, pangku." Pinta Jeno. Jaehyun pun duduk bersila dan memangku Jeno.

Mark menoleh. Mengabaikan tv yang menyala, Mark mendekat ke ayahnya. Mark tau, ini jadwalnya Jeno bercerita. Menceritakan imajinasinya.

"Jadi, Jeno mimpi apa tadi malam?" Tanya Jaehyun.

"Ummm, lupa. Tapi Jeno mimpinya dua" ucapnya sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Wah, kok bisa?"

"Soalnya Jeno kebangun. Mas Mark ngambil Peter nya Jeno"

"Peter? Siapa?"

"Gulingnya Jeno" Jaehyun terkekeh. Imajinasi anaknya ini benar-benar...

Jeno berbalik menghadap ke ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno berbalik menghadap ke ayahnya. Lalu mendongak perlahan. Memperhatikan leher sang ayah.

"Ayah dulu pernah keselek ya?" Tanya Jeno pelan.

"Ya pernah dong. Semua orang juga pernah. Kenapa memangnya?" Jeno tidak menjawab. Iya hanya mengulurkan tangannya dan menunjuk lehernya. Ah, maksudnya jakunnya.

Tawa Jaehyun semakin menjadi-jadi. Telinganya sampai merah. Sungchan pun sampai terjengat karena tawa ayahnya yang menggelegar.

"Ayah pasti keselek biji rambutan. Makanya yah, kalau makan rambutan buahnya dipegang jangan semuanya masukin mulut." Omel Jeno.

"No! Ayah itu keselek apel!" Sanggah Mark.

"Kenapa begitu?" Tanya Jaehyun penasaran.

"Kata Uncle John, itu namanya Adam's Apple jadi itu berarti ayah keselek buah apel."

"Astaghfirullah..." Sudah, Jaehyun lelah tertawa. Anaknya ini polos sekali.

"Sudah sudah. Ayah capek ketawa mau minum." Jaehyun pun berlalu ke dapur sambil bersenandung.

"Bukit berbunga..."

"Bukit yang indah.."

"Disana kita slalu datang berdua.."

"Memadu cintaaaa...."

Yah setampan apapun wajahnya, Jaehyun tetaplah bapak bapak berbuntut tiga yang sudah melewati dua generasi.

Glek... Glek...

"Keseleknya ayah ga turun turun. Biji rambutannya nyangkut di leher ayah." Bisik Jeno.

"Itu semangka. Eh maksudnya apel!" Balas Mark juga berbisik.


"...." —dek Sungchan

🏖️Bersambung🏖️

Akhirnya. Pendek dulu aja lah ya. Sengaja ini. Biar kek lebih relatable sama kehidupan kan.

Hayo yang tadi ikutan nyanyi Ama Jepri ketauan sering dengerin lagu bapaknya. Mweheheh

Arkie
🐾

Ayah || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang