Habis belanja bulanan, kulkas isinya jadi penuh. Bukan berisi sayuran, tapi berisi jajan dan minuman. Kebanyakan coklat dan susu. Akhir-akhir ini, si tengah terobsesi dengan susu. Semenjak Om Taeyong-nya mengatakan, "kalau mau tinggi kayak uncle John, harus minum susu yang banyak" begitu hasut Taeyong.
Sudah ada susu cair dalam box dengan rasa vanilla dan coklat di kulkas. Tidak ada rasa strawberry karena Mark bilang itu rasa untuk perempuan.
"Ayah, mau susu yang putiiih!" Ucap Jeno seusai makan. Rasa favorit Jeno memang vanilla. Coklat itu tidak buruk, tapi selagi ada yang enak didepan mata kenapa tidak sekalian saja?
"Vanilla terus, no. Yang coklat kapan diabisin. Habisin coklat dulu aja baru yang vanilla. Susu cair ga boleh diminum lama lama" ucap Jaehyun sambil menuangkan susu coklat ke gelas kecil untuk Jeno. Susu coklat yang dimaksud hanya sisa sedikit. Pas satu porsi hanya untuk Jeno. Jadi, Mark dan Jaehyun meminum susu yang vanilla. Sungchan... Ah anak itu masih meminum susu bayinya.
Gluk... Gluk...
Belum sampai setengah gelas, Jeno menghentikan kegiatan minum susunya dan mengernyitkan dahi nya.
"Ayah, susunya kecut..." Adu Jeno sambil menyodorkan gelasnya ke Jaehyun. Menanggapi hal itu, Jaehyun hanya tersenyum lalu berkata, "mungkin itu karena Jeno jarang minum yang coklat. Jadi rasanya aneh"
Jeno mengangguk paham lalu menghabiskan ¾ dari gelas itu.
"Udah ah, yah. Susunya ga enak" ucap bocah 7 tahun itu sambil menaruh gelasnya di tempat cuci piring. Lalu pergi ke kamarnya dan kakaknya.
👨👦👦👨👦
Malamnya, jam menunjukkan pukul sembilan tepat. Mark merapikan bukunya lalu bergegas gosok gigi dan tidur. Namun, sedari tadi pintu kamar mandi tidak terbuka.
"Ayah? Niki ayah, mboten?" (Ini ayah bukan?)
"Kenapa Mark? Kok belum tidur?" Mendengar suara anaknya, Jaehyun yang sedang mencuci piring pun menghampiri Mark.
"Oh, ayah disini. Berarti yang didalam Jeno. Jeeee! Cepetan!! Mas mau tiduuur!!" Ucap Mark sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.
"Shht, jangan berisik, mas. Tetangga udah pada tidu—"
"HUWAAAAAHHHH AYAHHHHHHH!!! SAKIIIT"
Baru saja Jaehyun mengingatkan agar tidak berteriak, tetapi suara tangisan si tengah dari dalam kamar mandi mengalihkan perhatiannya. Segera, Jaehyun menggedor pintu kamar mandi dengan panik.
"Je, buka pintunya ya? Nanti ayah obatin sakitnya. Dibuka dulu, nak pintunya" pintu kamar mandi pun terbuka menampilkan Jeno dengan baju kotor dan celana basah seperti terkena muntahan.
"Jeje muntah, ayah.. hiks, banyak..." Bisa dilihat, Jeno sudah sangat pucat. Bayangkan saja, hari hari biasa pun kulitnya termasuk pucat. Malam ini Jeno terlihat seperti nyaris tak bernyawa.
Segera, Jaehyun menggendong Jeno lalu dibawa ke kamarnya. Dilepasnya pakaian kotor Jeno, dan diganti dengan yang baru. Jeno masih saja menangis mengeluhkan rasa sakitnya sambil memegang perut. Keringat dingin keluar di sekujur tubuhnya. Begitu pula dengan Jaehyun yang khawatir dan panik. Bahkan Jaehyun nyaris melupakan Mark yang sedari tadi mengikutinya tanpa berbicara sepatah katapun.
"Mas Mark, ayah minta tolong jagain dek uchan sebentar ya? Nanti ayah kasih tau uncle John atau om Tae. Ayah bawa Jeno ke Bu bidan dulu ya?"
"Eung.. iya, ayah..." Jawab Mark dengan ragu ragu. Bagaimanapun, Mark masihlah anak kelas 2 SD yang takut pada hantu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah || Jung Jaehyun
FanfictionJung Jaehyun. Biasanya, laki laki sangat susah untuk menjaga anak. Bukan susah. Hanya ✨ C A N G G U N G ✨ saja. Tapi, memangnya benar? Atau cuma persepsi orang saja?