Pagi

3.2K 118 13
                                    

Di rumah bercat putih yang megah, hanya ada dentingan jam-

Bruk

Yah, sebelum suara itu muncul.

Mari kita lihat. Seorang balita baru saja merubuhkan balok mainannya. Dia diam membeku. Lalu wajahnya memerah. Mari kita countdown dalam

Tiga

Dua

Satu

...

"HUAAAAAAAAA AYAAAAH"

Si balita menangis.

Suara langkah tergesa-gesa terdengar di lantai keramik rumah itu. Tapi bukan badan berperawakan besar-yang cocok disebut papa- yang muncul.

Tapi seorang anak laki laki yang umurnya kira-kira 7 tahunan. Menggunakan kaos berwarna abu-abu dan celana putih menghampiri si balita.

"Jeno kenapa?" Tanya si anak kecil sambil menghampiri sang adik.

"Mas Mark..." Si balita —jeno— segera menghampiri sang kakak dan memeluknya.

"Baloknya jatuh. Nanti rusak" mata Jeno berkaca kaca sambil mengadu pada sang kakak.

"Ndak apa apa, Jen. Nanti bikin lagi. Ayo bikin sama Mark" ajak Mark, sang kakak.

"Ayah nanti marah. Adek masih tidur." Rupanya Jeno takut suara baloknya yang jatuh membangunkan si Bungsu.

Si kakak mengelus rambut adiknya lalu tersenyum. Jeno menghiraukannya dan membuat ulang bangunan yang tadi roboh.

"Mas! Bantu Jeno buat menara Paris!" Pinta sang adik.

"Menara Paris?"

"Heem" Jeno mengangguk.

Mark menggaruk garuk kepalanya. Merasa asing dengan perkataan Jeno. Menara Paris? Memangnya ada? Kenapa Mark tidak tahu? Lebih baik bertanya pada sang Ayah.

"Mas nggak tahu, Jen. Mas tanya sama ayah dulu ya. Ayah dimana?"

"Ayah di kamar. Lagi sama Sungchan."

"Oke." Mark pun berjalan menuju kamar Ayahnya. Hingga tak sengaja melirik jam di dinding dekat kamar Ayahnya.

"ASTAGA! MARK BELUM MANDI!"

👨‍👦‍👦👨‍👦

Mendengar suara gaduh dari depan kamarnya, seorang lelaki dengan bayi dalam gendongannya berjalan menuju keluar kamar. Untuk memeriksa siapa yang berbuat gaduh diluar.

Tepat didepan pintu, Jaehyun melihat Mark—anak sulungnya— dengan muka panik dan gelagapan menunduk didepannya. Jaehyun tersenyum dan mengelus rambut si sulung.

"Selamat pagi, Mark" sapanya.

"selamat pagi, ayah" balas si sulung.

"Sampun papung?" Tanya Jaehyun.
(Sudah mandi?)

Diam.

Tidak ada balasan untuk pertanyaan Jaehyun.

"Mark?"

"Ayah, Mark kesiangan. Mark minta maaf." Aku sang sulung.

"Ayah tanya Mark sampun papung nopo dereng?"
(Sudah mandi atau belum?)

Ayah || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang