Wang Yibo, seorang pria misterius yang menjadi guru baru di SMA Saint Marie, Australia, entah sajak kapan memiliki obsesi gila terhadap Xiao Zhan, siswanya sendiri. Wang Yibo bahkan nekat memasuki apartemen, memotret dan merekam pemuda itu saat seda...
"Tentu saja aku mau! Jam berapa kita akan berangkat?"
"Pukul empat sore. Aku akan menjemputmu nanti."
. . .
Akhir pekan yang ditunggu-tunggu oleh Xiao Zhan akhirnya tiba. Pemuda manis itu sudah bersiap mulai pukul setengah empat sore, menunggu Yibo menjemputnya. Pemuda itu terlihat sangat manis dengan pakaian jumpsuit yang dikenakannya.
Tepat pukul empat, Yibo sudah berada di depan apartemen Xiao Zhan. Lelaki itu memencet bel, dan tidak lama kemudian Xiao Zhan muncul dari balik pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk beberapa saat Yibo mematung di tempatnya. Xiao Zhan terlihat sangat manis, lebih dari itu ... dia bahkan terlihat cantik. Rahang Yibo hampir terjatuh ketika menatap pemuda bergigi kelinci itu.
"Sir, Anda baik-baik saja?" panggil Xiao Zhan lagi karena tidak kunjung mendapat respon dari Yibo.
Yibo menggeleng cepat, berusaha mengembalikan kesadarannya. "I'm fine." Kemudian lelaki itu masuk ke dalam apartemen Xiao Zhan dan mendudukkan dirinya di sofa.
"Anda mau minum apa, Sir?" tanya Xiao Zhan.
Sudah kubilang, kan. Panggil aku Yibo," protes pria itu.
Xiao Zhan terkekeh. "Alright, mau minum apa Yibo?"
Yibo tersenyum, kemudian menjawab, "Tidak usah, kita langsung berangkat saja."
"Baiklah, tunggu sebentar." Xiao Zhan pergi ke kamarnya untuk mengambil mantel, dompet dan ponsel. Kemudian kembali menghampiri Yibo. "Aku sudah siap."
Yibo berdiri dari tempatnya. "Baiklah, ayo!"
Dua lelaki itu berjalan bersama menuju parkiran basement, kemudian menaiki mobil Yibo dan berangkat ke gedung pertujukan orkestra.
Di sepanjang jalan, Yibo seringkali mencuri pandang ke arah Xiao Zhan sambil menyetir, sedangkan pemuda 17 tahun itu sama sekali tidak sadar jika sedang dipandang. Xiao Zhan terlalu bersemangat dengan pertujukan orkestra yang hendak ditontonnya dan tidak terlalu memperhatikan hal lain.
"Pukul lima, tenang saja ... kita masih punya banyak waktu," jawab Yibo.
Xiao Zhan mengangguk, kembali melemparkan pandangannya ke luar jendela seraya menikmati pemandangan senja.
Sebenarnya ada dua grup musik yang akan tampil hari itu. Grup pertama akan tampil pukul 5 sampai pukul 07.30, dan grup kedua tampil pukul 08.30 sampai pukul 10 malam. Yibo sengaja mengajak Xiao Zhan menonton pukul 5 sore karena ingin mengajak pemuda manis itu makan malam bersama setelahnya.
