8. True love

5.5K 650 211
                                    

Ada yang tahu lagu di atas? Sedih lagunya. Jadi bayangin reaksi ortu Yizhan 🤧

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Kate Gill - Ken and Barbie

CASTLE OF GLASS
BY KUROSANCL

CHAPTER 8
TRUE LOVE

🌼🌼🌼🌼🌼

"Sir ...."
Suara merdu seorang pemuda manis membangunkan Yibo dari tidur lelapnya. Suara itu begitu lembut dan manja, membuat Yibo langsung membuka mata.

"Zhan," panggil Yibo.

Pemuda manis itu duduk di samping ranjang, mengenakan kemeja milik Yibo yang oversized di tubuhnya, tanpa celana. Pahanya yang putih dan mulus terekspos sempurna. Wajah cantik itu terlihat cerah, silau diterpa hangat sinar mentari pagi. Bibir pink basah miliknya terlihat sangat menggoda.

Yibo meraih lengan pemuda manis itu, kemudian mendekatkan wajah, hendak meraup bibir mungil yang menggodanya.

Xiao Zhan mencondongkan tubuhnya, dan ketika wajah pemuda manis itu hanya berjarak 3 cm dari sang guru, ia berkata, "Sir, you are pervert stalker. Disgusting!"

.
.
.

Yibo membuka mata dengan cepat, terbangun dari tidurnya dengan napas terengah. Sinar matahari menyusup melalui celah jendela sebuah apartemen di pusat kota Brisbane. Terasa hangat dan menyilaukan, membuat akhir pekan tampak sempurna.

Alunan merdu senar biola yang digesek mulai menyapa indera pendengaran Yibo. Lembut dan nyaman, pria itu perlahan duduk, menatap sosok pemuda manis yang tengah berdiri di depan balkon kamar.

Xiao Zhan tengah memainkan stradivarius hadiah pemberian Yibo semalam. Bibir mungil pemuda itu mengulas senyuman manis, wajahnya yang diterpa sinar mentari pagi tampak cantik, berkilau seperti berlian.

Sir, you're pervert stalker. Disgusting!

Yibo menggeleng cepat, itu hanyalah mimpi. Lagipula Xiao Zhan tidak tahu kalau selama ini Yibo menguntitnya. Mungkin jika Xiao Zhan tahu, ia memang akan mengatakan bahwa Yibo menjijikkan, sama seperti di dalam mimpinya. Namun, Yibo tidak ingin memikirkan itu sekarang. Ia telah melakukan segala upaya untuk mendekati Xiao Zhan, membuat Xiao Zhan nyaman di sisinya, dan ia tidak ingin rencananya berantakan.

Konsentrasi Xiao Zhan terpecah ketika merasakan sosok Yibo berdiri di belakangnya.
"Sir, apa aku mengganggu tidurmu?"

Yibo menggeleng. "Teruskan. Permainan violinmu sangat merdu."

Xiao Zhan menunduk malu, kemudian ia teringat sesuatu. "Oh ya, apa kau sudah baikan?"

Yibo hampir saja lupa dengan sandiwaranya. "Oh ... hhmm ... sudah lebih baik. Terima kasih."

Xiao Zhan tampak tersenyum lega, membuat Yibo semakin merasa berdosa karena selalu menipu pemuda polos itu.
"Syukurlah, bagaimana kalau kita sarapan sekarang?"

Yibo mengangguk. "Ok."

Pagi itu mereka sarapan bersama. Setelah sarapan, Yibo berpamitan pulang. Tak lupa Xiao Zhan mengucapkan terima kasih sekali lagi pada pria itu atas hadiah ulang tahun yang telah ia terima.

.
.
.

Dua bulan kemudian ....

Suasana awal Desember di SMU Saint Marie tidak begitu bernada dengan bulan sebelumnya. Mendekati libur Natal, Xiao Zhan telah membeli tiket pesawat menuju Victoria. Pemuda manis itu berencana menghabiskan waktu liburan di rumah sang ibu.

Castle Of Glass(YIZHAN) Diterbitkan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang