44. Pieces of the Past

2K 334 63
                                    

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Lullaby

🌼🌼🌼🌼🌼

"Sir, we need to talk! Not now, but soon. Ada hal penting yang harus kita bicarakan."

.
.
.

Prince Of Wales Hospital
2.24 PM

Sean Xiao berlarian menyusuri koridor rumah sakit bersama Yibo yang mengikuti di belakangnya.

"Jack, Weilong!" seru Sean seraya menghampiri teman-temannya yang tengah duduk di depan ruang operasi.
"Ba-bagaimana?"

"Kami belum tahu, Sean. Dia langsung dibawa ke ruang operasi," jawab Weilong.

Tubuh Sean langsung lemas dan gemetaran, nyaris jatuh jika saja Yibo tidak menopang tubuhnya.

"Dear!"

"Yi-Yibo ... bagaimana ini? Sehun ...." Xiao Zhan terlihat sangat ketakutan, bahkan jemari tangannya terasa sangat dingin. "Ini salahku! Ini ... gara-gara aku!"

"No, no! No Dear! Kau tidak bersalah, Sayang." Yibo berusaha menenangkan.

Weilong dan Jackson pun ikut panik dengan kondisi Xiao Zhan yang sepertinya sangat terpukul.

"Sean, tenanglah ...."

"Duduklah dulu, Sean. Sehun pasti akan baik-baik saja, tenanglah ...."

Mereka mendudukkan Xiao Zhan di bangku depan ruang operasi. Pemuda itu terlihat kalut, air matanya mengalir tak terkendali, menunggu dengan gelisah, menanti kabar baik atas kondisi sahabatnya yang kini terbaring di ruang operasi.

"Dear, it's okay. He'll be okay." Yibo menggenggam erat punggung tangan Xiao Zhan, berusaha menenangkannya.

Tidak berselang lama, seorang wanita datang dan menanyakan tentang Sehun. Dia adalah ibu Sehun. Wanita itu langsung menuju rumah sakit begitu mendengar kabar bahwa Sehun mengalami insiden penembakan. Jackson yang telah menghubungi ibu Sehun.

Sama halnya seperti pertama kali Sean datang, ibu Sehun terlihat sangat terpukul.
"Ba-bagaimana keadaannya?"

"Sehun masih di dalam ruang operasi Aunty," jawab Jackson dengan wajah penuh sesal.

"No ... no ... he'll be okay, right? My son ...."

"Aunty, calm down ...."

"Tenanglah, Nyonya ...."

Yibo dan teman-teman Xiao Zhan berusaha menenangkan ibu Sehun. Mereka membantu wanita itu duduk.

Rupanya kekalutan tidak hanya dirasakan oleh mereka saja. Tidak jauh dari posisi mereka, tepatnya di ruang operasi lain di samping ruangan Sehun, seorang pria dan wanita tengah menangis pilu. Beberapa orang perawat mendorong brankar berisi seseorang yang wajahnya sudah ditutupi kain putih. Ada pula salah satu dosen dari kampus mereka yang mendampingi dua orang itu.

Artinya ... korban meninggal itu adalah salah satu mahasiswa. Teman mereka juga.

Melihat itu, Sean dan semua orang semakin tegang. Khawatir perihal keadaan Sehun yang masih memperjuangkan hidupnya di dalam sana. Namun di antara mereka, yang mengalami kondisi paling buruk adalah Sean Xiao sendiri. Masih tergambar jelas di ingatannya bagaimana wanita itu menyebutkan nama Wang Yibo. Apakah semua insiden ini ada kaitannya dengan Yibo? Siapa mereka sebenarnya? Wanita itu mengenal Yibo dan ini jelas berkaitan dengannya. Sean merasa sangat bersalah atas apa yang terjadi kepada semua orang. Dan jika sampai terjadi sesuatu kepada Sehun, Sean tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Castle Of Glass(YIZHAN) Diterbitkan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang