15. Lazy Days

4.9K 596 266
                                    

Klik di atas untuk mendengarkan lagu One More Night - Maroon 5

🌼🌼🌼🌼🌼

"Haaah! Haah! Sir, stop! Please!"
Peluh mengucur deras membasahi wajah Xiao Zhan. Pemuda itu terlihat kesulitan mengatur napasnya.

"Are you okay, Dear?" tanya Yibo khawatir. Pria itu menangkup kedua pipi Xiao Zhan yang tampak memerah seperti tomat, kemudian menghapus jejak keringat di kening pemuda itu.

"Haah ... haaah ... aku tidak kuat lagi! Hiks ... hiks ...." Xiao Zhan mulai mengeluh sambil menangis.
"Sir, i can't anymore!"

"Sssstttt ... okay, kita hentikan sampai di sini." Yibo berusaha menenangkan Xiao Zhan. Pria itu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaket.
Yibo menghela napas panjang.
"Tidak ada sinyal."

Pagi itu, mereka lari pagi bersama. Saat berangkat, Xiao Zhan sangat bersemangat. Pemuda itu berlari sangat cepat, jalanan pegunungan yang menurun membuat Xiao Zhan tidak merasakan lelah. Yibo setia mengikuti di belakangnya. Namun, semua berubah ketika matahari mulai terik dan pemuda itu mulai merasa lelah. Xiao Zhan mengajak Yibo kembali ke villa karena sadar dirinya sudah berlari cukup jauh. Semua bertambah sulit ketika jalan yang mereka lalui adalah tanjakan.

Dan di sinilah Yibo sekarang, masih berusaha mencari sinyal di tengah pegunungan bersama Xiao Zhan yang mendudukkan dirinya di pinggir jalan. Pria itu bermaksud menghubungi bodyguardnya untuk menjemput mereka berdua dengan mobil.

"Zhan, tidak ada sinyal. Sepertinya kita harus pulang dengan jalan kaki," ucap Yibo penuh sesal.

Xiao Zhan mulai memanyunkan bibirnya. "Apa! Tidak mau! Bukankah biasanya kau selalu membawa HT, Sir?"

(A/n : HT/ Handy Talkie, Radio komunikasi. Yang murah mulai 400 ribu-an, jangkauan paling jauh 2km. Kalau yang mahal kayak punya Yibo di ff ini, puluhan juta jangkauan bisa 46km lebih.)

"Aku pikir kita tidak akan terlalu jauh dari villa, jadi aku hanya membawa ponsel," maaf ...." ucap Yibo.

Di sekitar area villa, sinyal ponsel sangat bagus karena Yibo telah memasang antena komunikasi di atapnya. Jaringan komunikasi yang cukup canggih dengan radius 1 km dari villa. Singkatnya, dalam radius 1 km dari villa Yibo, seseorang yang membawa ponsel tidak perlu takut kehilangan sinyal meskipun mereka berada di daerah pegunungan, bahkan sinyal WiFi untuk mengakses internet juga sangat cepat.

Xiao Zhan menghela napas kecewa, pemuda itu berdiri kemudian melepas jaketnya, menyisakan kaos lengan pendek yang masih ia kenakan. Xiao Zhan mengikat jaketnya di pinggang. "Ya sudah, kita jalan saja," ucap Xiao Zhan setengah dongkol.

Pemuda itu berjalan dengan cepat, sedangkan Yibo langsung menyusul langkahnya. Yibo meraih lengan Xiao Zhan kemudian menggendong pemuda itu di punggungnya.

"Eh, Sir! Apa yang kau lakukan?!" Xiao Zhan sedikit terkejut ketika pria itu tiba-tiba mengangkat tubuhnya.

"Menggendongmu," jawab Yibo singkat.

"Huh! Tidak mau!" tolak pemuda itu.

"Diamlah! Atau kau mau aku menjatuhkanmu?"

Xiao Zhan terdiam, kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Yibo. Pemuda itu menempelkan dagunya di bahu Yibo sambil mengamati wajah pria itu dari samping.

Yibo berjalan melewati tanjakan sambil menggendong Xiao Zhan di punggungnya. Pria itu sesekali berhenti untuk mengambil napas, kemudian kembali berjalan perlahan.

"Sir, apa aku tidak berat?" tanya Xiao Zhan.

Yibo menjawab dengan napas berat, "Tidak, kau sangat kurus. Makanlah yang banyak."

Castle Of Glass(YIZHAN) Diterbitkan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang