31. Date

5.3K 499 266
                                    

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Hwasa - Maria

🌼🌼🌼🌼🌼

Hangat sinar mentari yang menembus balkon kamar membangunkan Yibo dari tidurnya. Pria itu hendak bangun dari ranjang namun tubuhnya terasa berat. Dilihatnya sosok manis kini masih betah tertidur berbantalkan dada bidangnya.

"Dear, bangunlah ... kau harus kuliah, Bunny."

Suara itu tak dihiraukan, Xiao Zhan semakin mengeratkan pelukannya, kaki pemuda itu melingkar di paha Yibo. Mendengkur lemah dengan bibir tipis yang sedikit terbuka dan memperlihatkan gigi kelincinya, sangat cantik di mata Yibo.

Melihat wajah Xiao Zhan yang terlelap begitu damai membuat Yibo tidak tega untuk membangunkannya. Pria itu malah menaikkan selimut untuk menutupi punggung telanjang Xiao Zhan, membiarkan kekasih kecilnya terlelap. Yibo bahkan tidak berpikir untuk berangkat kerja. Padahal ada beberapa hal yang harus dia urus pagi itu.

Satu jam ... dua jam ... Xiao Zhan akhirnya terbangun. Pemuda itu menggeliat, merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa kaku.

"Morning, my love ...," sapa Yibo.

"Eungh ... selamat pagi, Sir," jawab Xiao Zhan sembari masih merenggangkan tangan. "Pukul berapa sekarang?" tanya pemuda itu.

"Mungkin sekitar pukul 09.30, Sayang," jawab Yibo dengan santainya.

"Ohh ... pukul 09.30." Xiao Zhan mengangguk-angguk, namun sedetik kemudian tatapannya langsung melebar. "Hah! Pukul 09.30 Sir?!"
Pemuda itu bergegas bangun dari ranjang dan berlari menuju kamar mandi.

"Dear, wait!"

Tanpa menunggu Yibo selesai bicara pemuda itu sudah masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower. Xiao Zhan benar-benar sudah terlambat pergi ke kampus.

Tidak lama kemudian, Xiao Zhan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Pemuda itu membuka lemari, mengambil kemeja dan celana jeans, juga pakaian dalam, kemudian mengenakannya.

Yibo yang sejak tadi memperhatikan Xiao Zhan hanya senyum-senyum sendiri. Pria itu puas dengan beberapa kissmark yang dia tinggalkan di tubuh Xiao Zhan, terutama di bagian leher dan dadanya.

"Sir, kenapa kau santai sekali?! Kau tidak bekerja?" tanya Xiao Zhan masih dalam mode panik.

Ah, benar juga. Yibo bergegas bangun dari ranjang dan menuju kamar mandi. Pria itu bangun bukan karena mengingat pekerjaan. Namun karena dia ingat harus segera mengantarkan Xiao Zhan ke kampus.

Xiao Zhan sampai di kampus pukul setengah sebelas siang, karena Yibo memaksanya untuk sarapan lebih dulu sebelum berangkat. Yibo benar-benar tidak mau tahu kondisi urgent. Pria itu khawatir Xiao Zhan akan sakit jika tidak sarapan.

Pukul setengah sebelas siang, di tengah berlangsungnya kuliah, Xiao Zhan memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruang kelasnya.

Tok ...
Tok ...

Dosen wanita itu membukakan pintu untuk Xiao Zhan. Biasanya, jika pintu kelas sudah tertutup, maka tidak ada lagi mahasiswa yang bisa masuk ke dalam. Tapi karena dosen ini memang sangat baik dan penyabar, dia tidak masalah jika ada yang terlambat. Semua orang terkadang punya kendala masing-masing.
"Masuklah," ujar sang dosen.

Xiao Zhan mengucapkan maaf kepada sang dosen. "Maaf, Mrs Kristy. Saya terlambat karena ada urusan keluarga."

Sang dosen mengernyitkan dahi, menatap penampilan Xiao Zhan dari atas sampai bawah. Dosen itu menggeleng. "Duduklah," ujarnya.
Untungnya dosen itu sangat sabar, Xiao Zhan langsung disuruh duduk.

Castle Of Glass(YIZHAN) Diterbitkan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang