50. Summertime Sadness 2

2.5K 347 158
                                    

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Kenna Childs - Oceans

Spirit lead me where my trust is without borders
Let me walk upon the waters Wherever You would call me

🌼🌼🌼🌼🌼

Klik!

Terdengar kunci pelatuk pistol dibuka. Saat Hadeon mengangkat wajahnya, Yibo telah menodongkan senjata.

"Kau kalah," ucap Yibo.

Hadeon mengangkat kedua tangannya. "Kau masih muda. Wajar jika aku kalah cepat. Anyway, bisa kita mulai transaksinya sekarang?"

Yibo perlahan menurunkan pistol yang ditodongkan ke wajah Hadeon, begitu pula dengan Hadeon Yakiv yang perlahan menurunkan kedua tangannya.

Hadeon memberi isyarat kepada anak buahnya yang berdiri di belakang. Orang itu bergegas menghampiri dan memberikan sebuah koper besi. Hadeon membuka koper itu dan menunjukkan isinya kepada Yibo.

Yibo memeriksa lembaran dokumen dalam koper itu, kemudian mengalihkan tatapannya kepada Hadeon Yakiv seraya menyeringai. Satu tangan Yibo bergerak memberi isyarat. Seorang pria yang berdiri tidak jauh dari mereka mendekat, memberikan sebuah koper.

Yibo membuka koper dengan kombinasi kode kunci enam digit itu, kemudian menyodorkannya kepada Hadeon.

Seorang wanita maju untuk memeriksa lembaran kertas dalam koper itu. Joviskha Pataki, mantan anggota NATO yang juga sempat menjadi mata-mata di kementrian pertahanan USA. Joviskha bertugas untuk memastikan apakah kode itu asli.

Tidak berselang lama setelah lembaran kertas itu diperiksa, Joviskha mengkonfirmasi keasliannya.

Hadeon tampak senang mendengarnya. Pria itu mengulurkan tangan kepada Wang Yibo. "Senang bekerja sama denganmu, Wang Yibo."

Menyeringai dingin, Wang Yibo menerima jabat tangan itu. Tatapan tajam keduanya masih tetap mengunci dan begitu jabat tangan terlepas, kedua kubu langsung menodongkan senjata masing-masing.

Ceklek!
Kreck!

Semua orang membuka kunci pelatuk, berada pada pose siap menembak. Orang-orang Wang Yibo mengarahkan bidikan ke arah Hadeon. Begitu pula dengan orang-orang Hadeon yang mengarahkan bidikan ke arah Wang Yibo.

"Sembilan dibanding tiga puluh enam. Kau kalah jumlah," Hadeon berucap dengan penuh percaya diri.

Wang Yibo kembali menunjukkan seringai dingin, kemudian menjawab, "Kau tidak perlu menghitung orang-orang di luar ruangan ini. Mereka tidak akan bisa membantumu."

"Aku pikir kita sudah sepakat, Wang Yibo!" desis Hadeon.

"Seharusnya aku yang mengatakannya," jawab Yibo.

Terjadi keheningan di antara dua orang itu. Waktu terasa berdetik lambat dan menegangkan.

Hanya beberapa detik setelahnya, suara ledakan yang sangat keras dan guncangan hebat membuat kapal itu goyah. Di saat yang sama, Yibo langsung menendang meja di hadapannya dan mulai menembak.

Semua orang berusaha mempertahankan keseimbangan, mulai mengangkat senjata dan baku tembak pun tak terhindarkan.

Dor!
Dor!
Dor!
Dor!

Castle Of Glass(YIZHAN) Diterbitkan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang