Sequel pt.1

316 37 6
                                    


~ TIGA HARI TANPA AYAH ~


"Semuanya udah dibawa ayah? Yakin nggak ada yang ketinggalan?" 

"Sudah papa, tadi habis mandi juga udah ayah cek lagi kok" jawab Chan sambil memakai mantel panjang berwarna coklatnya. "Hueeee kenapa harus pergi sih yaaaaaah~" rengek Minho. "Ya ampun sayang, kan udah dibilang dari dua hari lalu. Ini proyek penting, ayah harus pergi papa"

"Masih nggak rela" Minho memeluk Chan, menempelkan pipinya di dada bidang sang suami. "Maaf ya papa, ayah harus pergi ninggalin papa sama anak-anak. Ayah janji cuma tiga hari, yang sabar ya?" Chan mengecup dahi Minho.

Ya, Chan ada perjalanan bisnis keluar kota selama tiga hari. Itu berarti untuk pertama kalinya sejak Minho dan Chan menikah, Chan akan terpisah dengan Minho dan anak-anak. Sebelum pergi, Chan menyempatkan diri mengendap ke dalam kamar anak-anaknya.

Kening ketiganya dia cium dan bisikan beberapa kata-kata sebelum akhirnya pergi ke bandara untuk mengejar pesawat. 

"Papa, ayah manaaaaa?"

'Glek'

"Hnnggg...itu...ayah kan pergi keluar kota selama tiga hari bang, kak" jawab Minho seadanya saja. "AYAH BENERAN PERGI?!" ucap keduanya dengan mata membola, "Lah, masa bohongan?" sahut Minho bingung.

"Kakak/abang kira ayah cuma bercanda!! Ternyata beneran?!"

"Walah ( ̄ ‿  ̄ |||)" Minho langsung sweatdrop, yaaa...memangnya kenyataannya Chan itu ayah yang iseng sih ( ̄▽ ̄ |||)ゞ. Sampai dikira bercanda doang sama anak-anak sendiri, kebayang level keisengannya itu setinggi apa? :'

"Iya, ayah beneran pergi sayang-sayangnya papa. Bukan bohongan, ayah nggak bakal ada dirumah beberapa hari ke depan"

"...hu...hu...HUAAAAAAAAAAAA!! AYAH KENAPA PERGI!! NGGAK BOLEEEEEEEEH!!"  angis kedua bocah itu langsung pecah membuat Minho tersentak kaget sampai botol susu Miyoung dipegangannya hampir jatuh.

"Astaganaga, kok malah nangis? Kemarin kan kalian sendiri yang usir-usir ayah biar cepet pergi?"

"Kan cuma boongan papa!!"

"Tuh, kalian bandel sih. Ayah sedih makanya ayah pergi" dasar Minho, anak sendiri diusilin 11 12 emang sama suami. Kedua bocah itu terdiam sejenak, sebelum kembali menangis lebih kencang lagi. Saking kencangnya Miyoung yang sedang tidur siang dengan pulas ikut menangis.

"HUAAAAAAAAAAA AYAH MAAAAAAAAF!! ABANG/KAKAK NGGAK MAKSUD NGUSIR AYAAAAH! AYAH PULANG AYAAAAAAH, KAKAK/ABANG JANJI NGGAK BAKAL NAKAL LAGI! BAKAL DENGERIN KATA AYAH SAMA PAPAAAA!!" 

Wow impressive 👁👄👁

Udah kata-katanya sama, ngucapinya juga barengan. Ikatan batin anak kembar memang berbeda. Minho yang iseng, Minho sendiri yang kewalahan sekarang. Ketiga anaknya nangis semua, ini gimana mau nenanginnya? :")


=========================


"Halo kenapa sayang?"

"AYAAAAAAAAAAAH!!!!"

"Astaganaga telinga ayah abaaaang, kakaaaaaak"

"Tuhkan, tadi papa udah bilang jangan teriak! Kasihan telinga ayah!" omel Minho pada kedua putra kembarnya. Ya, ini sudah sore dan Minho yakin Chan sudah lama sampai di tujuan dan sudah beristirahat juga. Karena itu Minho memutuskan untuk menelpon Chan karena semua yang ada di rumah rindu.

Peluang yang terlewatkan [C O M P L E T E D ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang