Jeongin melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke rumah, dia baru saja pulang dari kampus. Karena hari ini dia malas bawa mobil ataupun motor, jadilah dia berjalan kaki ke pemberhentian bus dan naik bus.
Kedua matanya tak terlepas dari handphone miliknya, dia tengah bertukar pesan dengan kekasihnya, Felix.
Baby Chick 🐣💕
|Kamu sudah sampai rumah belum?
|Aku sebentar lagi sampaiIya, sedikit lagi aku sampai|
Makasih udah mau nginep di rumah|
Ayah sama papa nggak ada Jisung sama Miyoung nggak bisa diandalkan||Hahaha, ya your welcome. Will be there in 5 min
|Make sure you already reach home okay? 😉 I don't wanna wait outsideAnything for you beautiful |
Jangan lupakan earphone yang menyumpal kedua alat pendengarannya. Kedua kakinya terus dia langkahkan sampai berhenti sejenak untuk mengambil kunci dan membuka pintu berwarna cream rumahnya.
Tepat saat berhenti, kaki Jeongin tidak sengaja menendang sesuatu. Saat menunduk, kening Jeongin langsung mengernyit saat melihat ada keranjang dengan selimut di dalamnya. Jeongin berlutut lalu membawa selimut itu dengan hati-hati.
Mengintip apa gerangan yang ada di dalam keranjang itu, apa itu benda yang berbahaya?
"Astaga...siapa yang- woah..." Jeongin menganga tidak bisa berkata-kata. Begitu selimut dibuka dia melihat sepasang kaki munggil yang tidak terbalut kaus kaki. Saat selimut sepenuhnya di buka, terlihatlah bayi munggil yang hanya menggunakan onesie berwarna biru terang.
Jeongin semakin terdiam, tidak bisa berkata-kata dan Tidak tau harus berbuat apa.
"Jeongin? Ada apa?"
"Lixie, ini ada..."
"BAYI?! KENAPA BISA ADA BAYI?!" pekik Felix saat melihat bayi di dalam keranjang. "Aku juga tidak tau, aku baru saja menemukannya" sahut Jeongin. "E-engg..kalau begitu bawa masuk ke dalam rumah dulu deh, ayo buruan. Kasihan bayinya"
"Iya" Jeongin dengan perlahan langsung membawa bayi itu ke dalam gendongannya. Untuk sesaat Felix terpesona saat melihat pemandangan di depannya. Jeongin terlihat begitu tampan dan idaman saat menggendong bayi sepeti itu.
"By? by?byyy???" panggilan Jeongin langsung membuyarkan lamunan Felix. "Hah? Ah iya, ayo masuk"
"Bukain pintunya, tolong" pinta Jeongin. "Kuncinya mana?" tanya Felix setelah mencoba membuka pintu. "Oh iya lupa, dikantong aku by, setelah kiri"
"Aduuh, kenapa kantongnya dalam banget sih?!" gerutu Felix sambil merogoh kantong celana Jeongin. "Ya memang modelnya begitu, aku bisa apa sih"
"Nah dapat!"
Akhirnya pintu terbuka dan Jeongin, Felix beserta bayi yang mereka temukan masuk ke dalam rumah. Jisung masih belum pulang karena masih ada kelas, sementara Miyoung yang masih SMA tentu masih bersekolah jadi hanya ada Jeongin dan Felix yang akan menginap di rumah untuk sementara.
Mana ayah dan papa nya anak-anak? Chan sedang ada pekerjaan di luar kota. Minho ikut karena Chan mengajaknya. Biasalah, kagak mau pisah mereka tuh.
"Mau lihat dong babynya Jeongin"
"Nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluang yang terlewatkan [C O M P L E T E D ✓]
Fanfic[[ B A N G I N H O]] [Completed] { ✓ } [Unrevised] Peluang yang Terlewatkan A book written with @Bang_Youngmi 's pure idea NO PLAGIARISM!! BXB! HOMOPHOBIC GO AWAY!! Bang_Youngmi's 5th project!