Jeongin dan Felix kini duduk berhadapan dengan Minho dan Chan yang duduk sambil bersidekap dada, sementara pasangan yang lebih muda Hanya menunduk menghindari kontak mata. Padahal Ethan bukan anak mereka, tapi entah kenapa rasanya mereka sangat gugup di introgasi Minho dan Chan.
"Jadi?"
Jeongin dan Felix akhirnya mendongak melirik Chan dan Minho. "Anak itu anak siapa hah?" tunjuk Chan pada Ethan yang masih asik sendiri bermain di baby walker-nya sambil mengemut mainan gigit-gigit bayi yang Jeongin dan Felix beli kemarin.
"Anak itu anak kalian?!" tuduh Minho saat kedua anak itu masih tidak menjawab. Jeongin dan Felix langsung menggelengkan kepala mereka ribut. Sementara Miyoung dan Jisung yang sedang mengintip meringis ngeri.
"Terus anak siapa Jeongin?! Felix?!"
"M-maaaa~!!"
Felix menutup matanya dan meringis, sementara Jeongin menutup matanya dan meringis tanpa suara. Kenapa harus sekarang Ethaaaan?! Kenapa di situasi seperti ini kamu harus memanggil Felix dengan sebutan 'Mama' aaaaaa!! Felix sama Jeongin ingin teriak aja.
"Maaaaaaa~ Euuuuuu!!" Ethan yang tidak terima dicueki langsung berjalan mendekat ke Felix dengan baby walker-nya sampai baby walker itu menabrak kaki Felix. "Maaaaa!!" rengek Ethan sekali lagi, tangannya terulur berusaha meraih Felix.
Felix menghela nafas dan mau tak mau menggendong bayi itu ke pangkuannya. "Kenapa Ethan?" tanya Felix dengan lembut sembari mengelus surai bayi itu. Bayi itu kembali merengek sambil mendusel di dada Felix.
Felix yang pahampun langsung berbisik pada Jeongin dan izin pada Minho dan Chan untuk pergi sebentar. "Aku bikinin susu buat Ethan sebentar" bisik Felix, pemuda manis itu kemudian menyerahkan Ethan pada Jeongin lalu pergi ke dapur setelah izin pada Minho dan Chan.
"Masih mau mengelak Bang Jeongin?"
"Ayah, papa, serius ini bukan anak Jeongin sama Felix!! Sumpah!" elak Jeongin berusaha meyakinkan kedua orang tuanya. "Bukan anak kalian terus anak siapa Jeongin?! Mana mungkin anak tau -tau muncul atau lahir sendiri ke dunia kan?!"
"Dia anak yang dibuang ayah, papa" sahut Felix yang baru kembali dari dapur. Pemuda manis itu langsung memberikan botol susu yang baru dia buat pada Ethan yang langung menyusu di pangkuan Jeongin.
"Anak yang dibuang?!" beo Chan dan Minho dengan manik membulat tidak percaya. Jeongin dan Felix mengangguk, "Kemarin waktu ayah sama papa keluar kota, Jeongin nemuin Ethan di depan pintu rumah. Didalam keranjang, pakai onesie biru dan ditutupin selimut" jelas Jeongin.
"Namanya Ethan, orang tuanya anak remaja yang kebobolan. Marganya juga sengaja dihilangin biar nggak ketahuan" sambung Felix. Chan dan Minho langsung terdiam tak habis pikir, sudah ke dua kalinya ada anak yang dibuang ke rumah mereka.
"Terus kalian mau bagaimana?" Tanya Chan. Jeongin dan Felix menatap satu sama lain lalu menggeleng, "Nggak tau, ayah" jawab keduanya. Chan dan Minho menatap satu sama lain seakan-akan sedang berbicara melalui kontak mata.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka berdua menghela nafas, membuat Jeongin dan Felix mengigit bibir bawah mereka dan Miyoung, Jisung yang masih mengintip mengigit jari.
"Yasudah, biar ayah dan papa yang adopsi Ethan"
"Hah?!"
"YANG BENER AJA?! JISUNG PUNYA ADEK LAGI?! HMMPPH!!" Jisung langsung dibekap oleh Miyoung karena berteriak. "Ssst!! Nggak usah teriak juga!! Dedek nggak terima aja nggak teriak, abang lebay ih!" omel Miyoung.
"Kamu yakin Chan?" tanya Minho pada yang lebih tua. Chan mengangguk yakin, menggenggam tangan Minho erat. Umur mereka memang sudah tidak muda lagi, Chan dan Minho akui itu. Tapi hatinya juga tidak tega membawa anak tak berdosa itu ke panti asuhan dan kemungkinan akan besar tanpa sosok orang tua jika tidak diadopsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluang yang terlewatkan [C O M P L E T E D ✓]
Fanfiction[[ B A N G I N H O]] [Completed] { ✓ } [Unrevised] Peluang yang Terlewatkan A book written with @Bang_Youngmi 's pure idea NO PLAGIARISM!! BXB! HOMOPHOBIC GO AWAY!! Bang_Youngmi's 5th project!