Besoknya Minho berniat meminta maaf pada Chan apapun caranya, dia harus setidaknya berusaha memperbaiki hubungannya dengan Chan dan meluruskan kesalahpahaman kemarin.
"Pengunguman semuanya, ini anak magang baru di sini. Namanya Seungmin, harap bimbing dan ajari dia ya. Chan, saya tinggalkan dia dibawah pimpinanmu"
"Baik pak"
"Halo, namaku Seungmin. Nama kakak siapa?"Minho mengedipkan matanya beberapa kali, anak magang yang baru saja diperkenalkan tadi ditempatkan di samping dirinya. Sama seperti dirinya Seungmin juga di masukkan ke dalam tim dan dalam bawah pimpinan Chan.
"Ah, namaku Minho" jawab Minho sambil menjabatkan tangan Seungmin yang pemuda itu ulurkan. "Salam kenal ya kak! Mohon bimbingannya ini pertama kalinya aku kerja soalnya hehehe" balas Seungmin dengan nada ceria dan riang.
Minho hanya tersenyum tipis lalu mengangguk, dia harus memikirkan cara terbaik untuk meminta maaf pada Chan.
'Tok tok'
"Seungmin, bisa bicara sebentar?" Seungmin dan Minho menoleh ke arah kiri mereka. Chan berdiri di sana sambil bertumpu pada meja Seungmin setelah mengetuk meja itu dua kali. "Ah, iya boleh ma-kak maksudnya"
"Ikuti saya" Seungminpun berdiri lalu langsung melenggang pergi mengikuti Chan dari belakang meninggalkan Minho yang mulai bertanya-tanya. Tadi Seungmin mau manggil Chan dengan sebutan mas? Apa hubungannya dengan Chan sedekat itu sampai dia memanggil Chan dengan sebutan mas?
==== 𝒫𝑒𝓁𝓊𝒶𝓃𝑔 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝒯𝑒𝓇𝓁𝑒𝓌𝒶𝓉𝓀𝒶𝓃 ====
"Tumben bikin kopi kak? Kakak bukannya suka americano bukan kopi hitam?"
"Ini bukan buat kakak kok" Jawab Minho atas pertanyaan Hyunjin yang tiba-tiba datang ke pantry sederhana perusahaan. "...buat kak Chan ya?" Tanya Hyunjin kembali sambil menghentikan kegiatannya membuat teh.
Minho hanya mengangguk tanpa menoleh, "Semangat ya kak, mau aku bantuin?" Ucap Hyunjin sambil menepuk punggung Minho. Minho menggeleng sambil tersenyum tipis. "Biar aku lakukan sendiri saja. Makasih" tolak Minho secara halus.
"Yasudah, kalau perlu bantuan bilang saja ya kak"
Hyunjin kemudian langsung pergi sambil membawa secangkir tehnya tadi. Minho mengatur nafasnya untuk mengurangi rasa gugupnya. Semoga Chan mau mendengarkannya dan menerima permintaan maafnya.
Minhopun langsung membawa secangkir kopi hitam yang masih panas itu lalu pergi mencari Chan. Akhirnya dia melihat Chan, pria itu sedang berjalan sambil memeriksa berkas ke arah yang berlawanan denganya, jadi mereka berpapasan.
"Ah, kak Chan! Ak-"
'PRANG!'
Kedua manik Chan membulat, didetik berikutnya Chan langsung berlari melewati Minho bahkan sampai Minho sempat sedikit oleng. Minho kemudian menoleh ke belakang, tatapannya seketika menjadi kosong saat melihat pemandangan di depannya.
"Kamu tidak apa-apa?!" Tanya Chan dengan khawatir sambil berlutut lalu memegang tangan Seungmin. Seungmin menggeleng, "Tidak, hanya sedikit terkena air panas. Aku yang kurang hati-hati memegang gelasnya" jawab Seungmin. Telunjuknya terkena air panas sehingga memerah.
"Ayo, aku bawa ke UKS lukamu harus segera diobati. Nanti akan kusuruh office boy membersihkan pecahan gelasnya" Chan kemudian membantu Seungmin berdiri, setelah itu dia langsung pergi bersama dengan Seungmin.
"Kak Minho!! TANGANMU!"
Minho akhirnya tersadar dan menoleh ke depan. Di depannya sudah ada Hyunjin yang entah sejak kapan mengambil alih gelas kopi panas yang tadi dia pegang dan memegang tangan kirinya yang kini sudah melepuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluang yang terlewatkan [C O M P L E T E D ✓]
Hayran Kurgu[[ B A N G I N H O]] [Completed] { ✓ } [Unrevised] Peluang yang Terlewatkan A book written with @Bang_Youngmi 's pure idea NO PLAGIARISM!! BXB! HOMOPHOBIC GO AWAY!! Bang_Youngmi's 5th project!