Gilsha 7

11 4 0
                                    

  "Siapa yang suru berantam"

Kini mereka di berhadapkan dengan macan yang sudah mulai mengaum..yakni Bu Ratna guru BK yang terkenal killer..

Ini pertama kali nya bagi Gilsha untuk masuk ruangan yang seperti kandang harimau.dia harus menerima nasib nya kini dirinya bersiap untuk di terkam

  "KALAU DITANYA DI JAWAB"
Suara Bu Ratna menggelegar seleruh penjuru sekolah bahkan sampai di jalan raya pun masih terdengar..

Jangan heran jika di dekat pintu ruangan itu sudah penuh dengan Siswa Siswi yang  seperti sedang mengantri pembagian sembako.katakanlah mereka sedang menonton flim horor..

    "Kenapa berantam"
nada suara nya di turunkan sedikit dan sedikit lebih santai

Gilsha dan Netha diam di tempat dan kepalah tertunduk namun tubunya bergetar

   "Kenapa"

Mereka masih menduduk tidak bekutik

    "SAYA BILANG KENAPA
     BERANTAM"

oktaf Bu Ratna  memuncak amarah nya sudah diatas ubun ubun..

      "JAWAB"

Telinga Gilsha dan Netha berdengung dan mungkin sebentar lagi akan copot.

Gilsha bingung dengan pita suara yang di miliki Bu Ratna seperti nya langkah

    "Kalian berantam karna apa"
Tanya nya sekali lagi dengan wajah keriput nya sudah merah seperti di hantam api

    "buku nya sobek??"
tanya Bu Ratna menerka nerka apa penyebab mereka berantam  namun sambil mondar mandir dihadapan Gilsha dan Netha

   Mereka berdua menggeleng

"Pulpen nya hilang??"terkanya lagi

Mereka masih menggelengkan kepalah..

 "Buku nya hilang??"

Masih menggeleng

  

" KALAU BUKAN KE TIGA NYA
    TRUS APA"!!!

Kedua nya tersentak bahkan Achiko yang dari tadi berdiri di samping Bu Ratna bak asisten pribadi ikut tersentak..

     "KENAPA"
Bu Ratna sudah geram dia  berhadapan dengan manusia apa  batu di tanya mala diam

    "KALIAN INI MANUSIA APA
     BATU"
 
sumpah demi apa Gilsha dapat merasakan kuping nya yang sudah tidak  berfungsi normal

  "itu buk"..Gilsha memberanikan diri untuk menjawab..

   "apa"

   "anu buk"...

  "anu...anu..JAWAB YANG
   BENAR"...

Gilsha kembali tersentak lama lama dia bisa pingsan jika terus begitu...

   "itu buk"

jawab Gilsha sambil menunjuk ke arah Netha.

  "Kamu ,,,Netha kenapa"

Netha menggeleng bingung kenapa dia yang di salahkan?? bukan kah Gilsha yang mulai duluan??

   "ada masalah apa kalian ini"

   "Netha mau rebut Gefan dari
    saya Bu"..jawab Gilsha asal ceplos namun terlihat santai

   "Gefan"??heran Bu Ratna

  "ia buk saya yang mulai suka  sama Gefan,,tapi Netha ikut  ikut tan..

"kalian ini masih sekolah  belajar yang benar,belum waktu nya untuk memikirkan laki laki"
   
"Hidup kita tidak berwarna  buk kalau tidak pacaran di masa muda"
ujar Gilsha santai dia mala menceramahi Bu Ratna..

   "DIAM"

Gilsha tersentak lama lama dia jantungan jika terus begini.

"Achiko panggil Gefan"

Chiko keluar Siswa Siswi yang tadi nya menonton sudah bubar kala melihat Chiko keluar ruangan..

Tak lama kepergian Chiko dia kembali bersama Gefan tentunya..

Gefan bingung salah apakah dirinya hingga harus dibawa menghadap macan tutul??
seperti nya dia tidak melanggar hari ini..

  "Kalian bertiga Ibu hukum"

  "salah saya apa buk"
Gefan bertanya dia bingung kenapa dirinya dihukum

  "mereka memperebutkan
   kamu jadi kalian Ibu hukum..

Gefan menatap tajam pada Gilsha dan Netha gara gara mereka dia dihukum..

  "kalian bertiga hormat di tiang
   bendera sampai jam istirahat"

Mereka bertiga menurut

Hormat di lapangan dengan terik matahari yang membakar kulit ini pertama kali nya juga dirasakan oleh seorang Gefan yang dikenal sebagai Siswa paling rajin dalam hal apapun bahkan dia dinobatkan menjadi ketua kelas

Ini menjadi sejara pahit dalam hidup nya..ingat ini semua gara gara cewek

   "gue mau dekat Gefan"

pertengkaran kembali dimulai kala Gilsha ingin berdiri disamping Gefan. Namun Netha juga ingin demikian,mereka seperti anak kecil yang berebut ingin di gendong ibunya...

    Jadilah Gilsha di sebelah kiri Netha Di seblah kanan dan tentunya Gefan yang di tengah.

  "Gef lindungin aku ya??
tanya Netha pada Gefan yang mendapat tatapan tajam dari Gilsha

  "napa lho,,iri"
ejek Netha pada Gilsha

  "apa lho,,mau gue tampar"

Gilsha murka beraninya Netha mengejek nya bahkan didepan Gefan memalukan emosinya naik dia melayangkan tanganya siap untuk menampar Netha..

Namun dia urungkan tak jadi mala air matanya yang jatuh menetes membasahi pipi mulus nya

  ketika melihat apa yang terjadi di depan nya Gefan tengah memeluk Netha untuk menghindari tanparan dari nya

hati Gilsha rapu,remuk,patah dadanya sesak perjuangan nya sia sia Gefan lebih memilih Netha dari pada diri nya,,sakit itulah yang ia rasakan..

Netha tersenyum bahagia,hati nya berbunga bunga  kala mengingat kejadian beberapa detik yang lalu kala Gefan memeluk nya untuk melindungi dirinya dari musuh yang hendak menyerang

Seperti nya dia menang satu langkah dari Gilsha,,kecantikan dirinya tak akan terkalahkan oleh seorang Gilsha Anantha

.......

   "huff "

Gilsha menghempaskan bokong nya di kursi kantin setelah beberapa jam berjemur di lapangan kulit nya yang putih sedikit memerah akibat sinar matahari

meneguk air di dalam gelas sampai habis tak tersisa membuat dirinya sedikit lega

dia benar benar lelah hari ini,,berjam jam berhadapan dengan macan ditambah lagi kejadian di lapangan yang mampu membuat hatinya perih..

    "lho kenapa"
tanya Silvia yang sudah duduk dekat Gilsha dengan mangkuk di tangan nya

"hati gue patah"balas nya sedih

"mati dong"..balas yeren terlampau sedih

Gilsha  membalas nya dengan gelengan kepalah

"lho kenapa"tanya Silvia lagi

   "Gefan tadi meluk Netha"

  "what??"...kedua nya terkejut heboh

   "truss lho nyerah"

Gilsha berpikir apakah perjuangan nya sampai disini atau masih mempertahankan prinsip hidup nya untuk tidak menyerah..

   "gue belum nyerah"

 

GILSHA ANANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang