Gilsha 24

12 4 1
                                    

Inilah hari hari Gefan setelah satu bulan kepergian Gilsha ke singapura..Surat panggilan orang tua yang ke tiga kali nya baru saja di terima oleh Hendrawan..

"Gefan??!!....sudah berapa kali ini,,"
ujar Hendrawan mulai emosi dengan kelakuan Gefan yang sangat berbeda drastis

"maaf pa"
balas Gefan sambil menunduk tak berani menatap pria yang di depan nya itu..

"Gefan,,kamu tau ini peringatan terakhir dan....."
Hendrawan menjedah menghembuskan nafas kasar terlebih dahulu kemudian kembali berujar.."kalau kamu tidak berubah.. kamu akan di keluarkan dari sekolah"

Gefan menatap Ayah nya sendu dia tau jika itu akan terjadi,,namun rasa rindu dan bersalah nya pada Gilsha tidak akan hilang begitu saja..

"Gefan...papa tau kamu begini karna rasa bersalah mu,tapi jangan melibatkan status kamu Gefan.."

"Maaf..pa"
Hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut Gefan untuk saat ini

Gefan berlalu meninggalkan ruangan kerja Ayah nya,,memasuki mobil nya dan berlalu dari sana..

Disinilah Gefan sekarang di lapangan dengan terik matahari yang panas membuat kulit putih nya menghitam...ya!! Gefan di hukum karna terlambat masuk sekolah..dia sudah mengatakan jika dia mampir di kantor Ayah nya namun guru tak mempercayai nya jadi beginilah..

Siswa yang lain nya menatap risih pada Gefan yang selama satu bulan ini tak lepas dari hukuman para guru...dikeluarkan dari kelas bahkan di jemur dilapangan seperti jemuran..

Gefan sudah tak pernah memperhatikan pelajaran di dalam kelas apalagi mengerjakan PR itu sudah terhapus dari Gefan...dan sekarang Ayah nya Hendrawan sudah duduk menghadap kekepalah sekolah akibat surat panggilan yang Gefan sering bawah jika pulang..

"Maafkan kami pak...kami tidak tau mengapa Gefan berubah seperti ini"
ucap kepalah Sekolah pada Hendrawan

Hendrawan hanya mengangguk maklum..

"Saya minta kebijakan nya pak sampai minggu depan..jika tidak ada perubahan kami akan pindahkan Gefan"
Ucap Hendrawan sendu

"Baik pak"

"Kalau begitu saya berterima kasih..maafkan kami atas kelakukan Gefan"..

Hendrawan keluar Ruangan kepalah sekolah dia benar benar kalut akan perubahan Gefan yang seperti ini..hanya ada satu harapan untuk Gefan belajar kembali Yaitu Gilsha..ya!!! hanya itu..tapi harus bagaimana??? Gilsha belum ada kabar hingga saat ini..

Gefan selesai berjemur dirinya sekarang duduk di rooftop dan mungkin sebentar lagi akan bolos..seperti itulah hari nya sejak satu bulan kepergian Gilsha..Gefan bagaikan mayat hidup berjalan tak tentu arah..

"lho jangan siksa diri lho Gef.."
saran Rendy yang sudah duduk menemani sahabat nya itu..

"gue merasa bersalah Rend.."
Lirih Gefan sambil menatap siswa siswi yang berlalu lalang di bawah sana..

"Gue tau...tapi lho berdoa aja semoga Gilsha cepat sembuh"

"Itu udah gue lakuin setiap malam"

"yakini aja..pasti Tuhan menjawab jika sudah waktu nya"

Mendengar kata Bijak dari Rendy yang tumben hari ini membuat Gefan tertegun...ah!! Rendy ada manfaat nya juga..

"Jomblo gini Gef...tapi gue juga pintar"
ucap Rendy menyombongkan diri

"Kita main basket di rumah lho setelah pulang nanti"

Rendy kicep di tempat  mendengar penuturan itu..apakah Gefan ada perubahan???bodoh amat bagi Rendy yang penting main..ah!! itu sudah lama sekali Rendy tidak lakukan..

"Sip...gue ladenin"

-
-
-

Benar ada nya  sepulang sekolah mereka langsung bermain basket di rumah Rendy..mereka hanya berdua Reynal sudah 2 hari izin ke bandung menjenguk nenek nya,sedangkan Jovan sibuk pacaran dengan Silvia..

Gefan tengah mendribble bola sedangkan Rendy menghalangi nya di depan..

Tringg!!!

Masuk....

Bola yang Gefan lempar masuk ke dalam ring membuat Rendy mendengus kesal tak terima kekalahan..

Rendy merampas bola itu dari tangan Gefan melempar...

"Damn"
Umpat Rendy kala bola itu tidak masuk kedalam ring..

"lho banci"

Gefan kembali mengambil bola itu

Tring!!!

Lagi lagi masuk..

Gefan kembali teringat akan Gilsha..

Tring!!!

Tring!!

Tring!!

"Eh...Gef..lho kesetanan atau apa si??"

Kesal Rendy melihat Gefan yang tak henti hentinya melempar bola kedalam ring tanpa henti..bahkan dirinya tak diberi kesempatan mendapatkan bola..

"Gef??...kok lho mulu "
Kesal Rendy kedua kali nya

Gefan tak peduli dia terus meluapkan rasa nya pada Gilsha mengunakan bola yang terus memasuki ring...

Tring!!

Tring!!

Rintik hujan mulai turun setetes demi setetes hingga hujan deras membasahi bumi..

"Masuk Gef...hujan"
ujar Rendy seperti ibu yang menjaga anak nya..

"lho aja"
Gefan tidak peduli dia terus melakukan permainan basket nya tak peduli jika baju sekolah nya sudah basah..

Tring!!

"lho sakit baru tau rasa lho"
Kesal Rendy rasanya dirinya sudah tak sanggup menghadapi Gefan yang keras kepala seperti ini..bisa bisa dia jadi gila

"Terserah lho"

Rendy memasuki rumah nya membiarkan Gefan yang terus bermain diantara deras nya hujan..

Gefan sudah tak kuat bola itu sudah tergiring entah kemana

"Kapan lho balik Gil"
Lirih Gefan yang sudah bersila di bawah ring..hati nya kalut tak sanggup menunggu Gilsha yang tak ada kabar..sakit dilanda rindu

"Gue kangen lho"
Lirih nya lagi pada hujan yang membasahi tubu nya berharap Jika ada jawaban dari hujan..mana mungkin hujan bisa bicara???ada ada saja gefan itu!!

Jam demi jam berlalu Gefan sudah menggigil di lapangan basket milik Rendy dia tak sanggup lagi untuk berdiri kaki dan tangan nya sudah kaku tak bisa di gerakkan akibat terkena hujan terlalu lama..

Rendy berdiri melihat Gefan yang masih tertunduk bersila disana.. hujan sudah redah jadi Rendy datang untuk mengecek Gefan..

"Gef??"

Rendy mulai panik kala melihat keadaan Gefan yang seperti ini..tak bergerak sedikit pun..cowok itu menambah pekerjaan nya saja.
astaga,,,

"Gue antarin lho pulang"

Rendy memapah tubuh Gefan masuk kedalam mobil..
Rendy mengendarai mobil Gefan mengantar cowok bodoh itu kerumah nya..masalah cewek saja bisa membuat dirinya seperti ini...dasar Gefan si bucin...batin Rendy

Rendy langsung saja membawa Gefan ke kamar nya dia sudah terbiasa masuk tanpa ketok pintu..berasa rumah nya sendiri padahal?? Tidak...kasian

Seorang Wanita yang tengah mengenakan daster pink bergambar itu menghampiri Rendy yang sudah menidurkan Gefan diatas kamar nya..wanita itu terlihat sangat khwatir..

"Gefan kenapa Rend??"

GILSHA ANANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang