The Painter - 5

1.5K 133 5
                                    

Pertemuan keluarga Johnson dan keluarga Aiden kini berlanjut. Saat ini mereka akan membicarakan masalah pernikahan yang akan digelar beberapa minggu lagi.

Sejak tadi pagi di kediaman Johnson sedang sibuk mempersiapkan jamuan pesta untuk keluarga Aiden. Maklum saja keluarga Aiden adalah keluarga bangsawan yang terhubung langsung dengan kerajaan jadi Tuan Johnson sebisa mungkin melakukan yang terbaik untuk acara itu.

Sementara itu sang pemeran utama, Krystella tengah berbaring malas di kasurnya. Sejak tadi pagi ia tidak berminat pada acara itu. Biar saja ayahnya yang menyambut, Krystella benar-benar tidak sudi untuk menemui si keparat Steven lagi.

Saat ini Krystella hanya ingin bertemu Kainan. Bermanja-manja dengan pria itu lalu berlanjut saling berbagi kehangatan. Namun ia seperti dikurung dikamarnya sejak tadi. Jadilah ia hanya merenung seorang diri di kamar memikirkan sang kekasih.

Nyonya Yuna dan para maid masuk ke kamar Krystella menganggu lamunan wanita itu. Ditangan salah satu maid sudah ada gaun yang dipersiapkan untuk Krystella pakai nanti malam. Tak lupa dengan sepatu dan asesoris lain yang juga dibawa.

"Klee bangunlah, kamu harus bersiap untuk pesta nanti malam sayang" ujar Nyonya Yuna membangunkan sang putri.

"Bisakah nanti saja, Bu? Aku masih ingin bermalas-malasan di kamar"

"Acaranya beberapa jam lagi Klee, kamu harus tampil cantik untuk mengesankan Tuan Aiden dan keluarganya terlebih Steven calon suamimu"

Krystella mendengus malas. Selalu saja keluarga Steven yang dibahas. Apa bagusnya pria itu selain wajah tampannya? Ya, Krystella akui Steven tampan namun Kainan jauh lebih tampan menurutnya.

"Ayo sayang, Ibu dan Ayah juga akan mulai bersiap"

"Hmm baiklah baiklah aku akan bangun"

Para maid mulai merias wajah Krystella, hanya riasan tipis sudah mampu menonjolkan kecantikan wanita itu. Gaun mewah Krystella sudah menempel pas di badannya. Bagian dadanya sedikit terbuka membuat dada Krystella sedikit membusung dan belahannya sangat kentara membuat ia tidak nyaman.

"Bibi siapa yang memilih gaun ini? Ini sangat tidak nyaman untukku" tanya Krystella.

"Tuan Steven mengirimnya langsung nona"

Krystal mendecih. Pria itu benar-benar.

"Aku mau ganti, dadanya terlalu terbuka"

"Maaf nona, ini sudah perintah dari Tuan Steven"

"Haisshhh"

Krystal hanya bisa mengumpat dalam hati sekarang. Kalau sudah perintah si Steven sialan itu bahkan sang ayah pun tidak akan pernah bisa menolak. Dasar pria licik.

***

Pesta perjamuan telah dimulai beberapa menit yang lalu. Keluarga Aiden dan keluarga Johnson kini sedang melakukan pertemuan penting. Namun disana tidak hanya ada dua keluarga itu, tapi ada Kainan juga. Pria itu akan dikenalkan Tuan Johnson untuk melukis potret Steven dan Krystella saat menjelang pernikahan nanti.

"Oh ya Tuan Aiden, kenalkan ini Kainan. Dia adalah pelukis terbaik di Brington. Kainan nantinya yang akan melukis untuk persiapan pernikahan Krystella dan Steven"

Kainan berdiri lalu membungkuk sopan, "Saya Kainan, Tuan"

"Wah sepertinya kamu terlihat berbakat"

"Terimakasih pujiannya, Tuan Aiden"

Kainan duduk kembali lalu tidak terlalu memperhatikan percakapan yang terjadi antara dua keluarga itu. Fokusnya saat ini hanya pada gaun yang Krystella kenakan. Rahangnya mengeras saat menangkap mata Steven mencuri pandang ke arah dada wanita itu. Sungguh Kainan ingin mencongkel mata itu sekarang juga. Berani sekali dia melihat tubuh wanitanya.

The Painter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang