"Aku akan mengganti gaunku sendiri, Bi. Kalian tunggu di luar saja."
Krystella memberi perintah pada seluruh maidnya yang ada di kamar. Mereka mengangguk dengan patuh lalu keluar kamar.
"Baik, Nona."
Setelah semua maid dirasa keluar, Krystella menurunkan tali yang sudah ia siapkan keluar jendela. Ia berjalan mengendap-endap berusaha tidak mengeluarkan suara agar tidak menimbulkan curiga. Krystella menalikan tali tambang itu pada kusen jendela, kemudian ia keluar dengan berpegangan tali itu. Kamarnya hanya di lantai dua jadi tidak begitu tinggi. Ia kemudian berlari sembari mengendap-endap di tengah kegelapan menuju ke arah taman belakang.
Sementara itu para maid yang merasa sang nona berganti gaun terlalu lama akhirnya mengetuk pintu. Pemberkatan akan segera di mulai. Salah satu maid mengetuk pintu kamar.
"Nona, apakah anda sudah selesai?"
Tok
Tok
Ketukan yang kedua kali juga tak ada jawaban.
"Nona Krystella?"
Tok
Tok
Ketiga kali juga tidak ada jawaban.
"Nona Krystella, saya izin masuk ya."
Maid itu membuka pintu kamar Krystella namun ia terkejut ketika mendapati kamarnya kosong, gaun pengantinnya juga masih tergeletak disana. Ia dan para maid yang lain berusaha mencari ke seluruh penjuru. Di kamar mandi sudah pasti tidak ada, karena terdapat tali yang menjulur ke luar. Salah seorang maid kemudian pergi melapor kepada Tuan Johnson tentang hilangnya putri mereka.
***
Krystella berjalan cepat menuju ke taman belakang yang sangat sepi. Sesuai dugaan tidak ada pengawalan disana makanya ia dengan bebas bisa kabur. Krystella langsung tersenyum saat matanya melihat Kainan yang menunggu didekat danau, ia langsung menghampiri pria itu.
"Kainan."
Krystella langsung berhambur memeluk kekasihnya begitu pula dengan Kainan, mereka senang rencananya sebagain telah berhasil.
Cup
Kainan mengecup bibir Krystella singkat kemudian menarik wanita itu ke kereta kudanya.
"Kamu hebat, Klee. Sekarang rencana selanjutnya."
Krystella tersenyum menggangguk kemudian mengikuti Kainan. Terlihat kereta kuda yang dibelikan Tuan Johnson telah penuh dengan barang-barang. Ada beberapa lukisan Kainan juga yang dibawa.
"Hai Maximus apa kabar?" Tanya Krystella serasa mengelus kepala kuda putih itu.
"Dia baik-baik saja bersamaku."
"Aku mohon bantu kami malam ini, Max."
Krystella kemudian mencium kepala samping kudanya. Maximus adalah sahabatnya selama ini, Krystella harap kuda itu akan membawanya bersama Kainan menyelesaikan rencana itu.
"Tentu, dia kuda yang baik, Klee. Sekarang naiklah, aku bantu."
Krystella berpengang pada Kainan untuk naik ke punggung Maximus. Karena kereta kudanya telah penuh, ia dan Kainan menunggang tubuh Maximus. Kainan lalu menyusul Krystella naik ke atas. Pria itu kemudian melingkarkan tangannya di tubuh Krystella seraya memegang tali kudanya.
"Sudah siap, Klee?" Bisik Kainan.
"Tentu, Kai. Aku selalu siap untukmu."
Cup
KAMU SEDANG MEMBACA
The Painter [END]
RomanceKainan adalah seorang pelukis ternama di Kerajaan Brington. Suatu hari ia mendapat tawaran pekerjaan untuk melukis keluarga bangsawan yang menjadikannya tinggal untuk sementara waktu di kediaman keluarga Tuan Johnson. Tanpa diduga ia terjebak dalam...