The Painter - 8

1.9K 113 4
                                    

WARNING
mature content🔞

Krystella sedang berbaring di kamarnya. Pikirannya kemana-mana tak bisa tenang. Setelah mendengar perkataan Steven tadi, hatinya menjadi resah. Bagaimana nasib hubungannya dengan Kainan nanti? Terlebih lagi Krystella takut hal buruk terjadi pada pria itu. Krystella cukup tahu tabiat buruk Steven berdasarkan pengamatannya beberapa hari terakhir, Steven tidak segan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Krystella hanya takut Steven menyakiti Kainan.

Seorang maid masuk ke kamar Krystella membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Maaf Nona Krystella, saya tadi sudah mengetuk pintu beberapa kali tapi Nona tidak mendengar."

"Tidak apa-apa. Ada apa, Bi?"

Maid itu menyodorkan sepucuk surat pada sang nona muda. Krystella mengambil surat itu.

"Tuan Kainan menyuruh saya memberikannya pada anda."

"Kainan?"

"Iya, Nona."

"Baik, terimakasih."

Maid itu berbalik ingin pergi namun ditahan oleh Krystella. "Aku mohon Bibi tidak memberitahu siapa pun Kainan mengirim surat padaku."

Maid itu tersenyum kemudian menganggung sopan. "Baik, Nona."

Selepas kepergian maid itu, Krystella segera membuka surat dari Kainan.

Aku tahu aku telah berbuat kesalahan yang mungkin susah kamu maafkan sampai kamu bahkan tidak mau melihatku seperti tadi. Tapi aku mohon beri aku kesempatan untuk bertemu. Aku ingin meminta maaf padamu lagi. Jujur saja aku merindukanmu, Klee. Dan soal hubungan kita ... aku sudah memikirkan rencana untuk itu. Bisakah kita bertemu di ruanganku?

Kainan

Krystella meremas surat itu kemudian melipatnya kembali. Dia bergegas pergi ke ruang kerja Kainan. Sepertinya mereka memang harus bertemu. Krystella harus segera memberi tahu Kainan bahwa Steven mengetahui semuanya.

***

Krystella membuka pintu ruangan Kainan membuat pria yang sedang berkutat dengan alat lukisnya itu mengalihkan atensinya. Kainan tersenyum mendapati sang kekasih mengunjunginya kembali. Sungguh ia sangat merindukan Krystella setelah satu minggu ini mereka tidak bertemu. Namun niat Kainan untuk memeluk Krystella harus ia tahan sebentar karena raut dingin Krystella masih bertahan di wajahnya.

"Klee, kamu datang."

Kainan tersenyum kemudian menutup pintu ruangannya yang terbuka. Pria berbadan tegap itu kembali mendekat ke arah Krystella.

"Sebelumnya aku minta maaf ... aku sadar aku salah ... aku emosi saat itu ... dan kesalahanku adalah melampiaskan semua padamu, Klee."

"Bisakah aku memelukmu?"

Kainan menatap bingung ke arah Krystella sekarang. "Ya?"

"Aku ingin memelukmu. Tidak boleh?" Tanya Krystella lagi.

Sedetik kemudian Kainan tersenyum kemudian menarik wanitanya kembali ke pelukan.

"Aku sudah memaafkanmu, Kai. Tapi janji jangan begitu lagi."

Kainan mengelus rambut Krystella lembut. "Iya sayang, maaf telah menyakitimu."

"Aku merindukanmu juga, Kai. Tapi mulai sekarang kita harus hati-hati."

Krystella melepaskan pelukannya kemudian menatap Kainan yang lebih tinggi beberapa centi dari dirinya.

"Steven mengetahui hubungan kita."

The Painter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang