4. One Finest Day

140 25 0
                                    

Sepanjang hari ini Hendri tidak melunturkan senyumya yang selalu tersungging manis membuat fan service dadakan untuk karyawan wanita di kantor. Dia tidak peduli jika setelah ini giginya akan kering atau rahangnya akan kram karena hatinya tengah berbunga-bunga. Dia bahkan masih sempat-sempatnya bersiul saat merevisi kurva-S. Anton, site engineer dari perusahaan cabang Jogja memandang Hendri dengan aneh. Atasannya itu sudah membuat first impression galak untuk karyawan cabang Jogja lalu tiba-tiba saja hari ini berubah kepribadian 180°. Anton jadi bertanya tanya yang mana kepribadian Hendri yang asli?

"Mas, lagi seneng ya?" tanya Anton penasaran. Sebenarnya tanpa bertanya pun sudah bisa terjawab kalau Hendri memang tengah berbahagia.

"Hah? Gimana?" tanya Hendri kembali karena bingung dengan jenis pertanyaan Anton.

"Itu dari tadi siul-siul terus senyum-senyum kaya lagi happy."

"Oh─" Hendri tidak menjawab melainkan melontarkan seringai bahagia yang semakin menyisakan banyak tanda tanya di kepala Anton. "kepo banget kamu. Udah nih segera revisi lagi. Kerja... kerja... kerja!" usir Hendri.

"Weits... santai dong pak bos. Ini spesifikasi teknisnya sudah di cermati dengan seksama belum?"

"Sudah. Tidak ada masalah dengan itu. Jangan lupa kamu email pusat kalau sudah di perbaiki."

"Siap bos."

"Yasudah tunggu aja balasan dari Willy langsung kamu teruskan ke saya. Saya cabut dulu oh iya nanti tolong suruh orang awasi truk semen yang datang. Pastikan jumlah di manifest dan jumlah nyata sama ya."

"Lah ini mas Hendri mau kemana?" tanya Anton lagi.

Hendri menjentikan tangannya─bahasa gesturnya adalah meminta Anton mendekat padanya bak ucapannya ini bersifat rahasia negara yang tidak boleh bocor oleh lambe turah. Anton yang penasaran pun mendekat dan memajukan telinganya untuk di bisiki oleh Hendri, lalu setelah itu, "kepo" bisik Hendri lembut sekali sampai Anton mengira ia salah pendengaran.

Tanpa dosa Hendri pun berlalu meninggalkan Anton yang masih terpaku di tempatnya berdiri. Lain halnya dengan Anton yang masih merasa syok dengan kelakuan Hendri. Anton kurang yakin bahwa yang membisikan kepadanya adalah atasan yang selama ini menjadi junjungannya. Atasan yang seringkali di takuti karyawan karena keganasannya mencerca pekerjaan yang salah.

***

Hendri menegemudikan mobilnya ke arah SD Suka Maju 03 untuk berurusan kembali dengan Maissy. Jantungnya berdegup nyaring mengetahui hari ini ia akan bertemu Maissy. Rasa-rasanya hari ini ia banyak bertingkah seperti bukan dirinya yang biasanya. Dia bersiul─yang mana tidak penah dia lakukan semenjak lulus dari bangku SMA─kemudian ia memakai gell rambut─padahal sebagai pekerja lapangan hal seperti itu tidak di perlukan karena akan membuat rambutnya gatal terkena keringat dan panas matahari kecuali kalau dia ada rapat dengan orang-orang besar baru dia akan berdandan parlente─serta yang paling aneh adalah dia selalu menyemprotkan parfum setiap satu jam sekali karena kawatir bau parfumnya akan hilang tergusur oleh bau-bau di sekitarnya. Bagi mereka yang sehari-harinya bekerja di lapangan pasti tahu betul bahwa penggunaan parfum sangat tidak di perlukan karena akan terlihat sama dengan mereka yang tidak pakai parfum toh juga nantinya baunya akan hilang karena bau yang paling dominan adalah bau olahan semen. Dan semua perilaku absurdnya itu dikarenakan satu pesan yang mampir ke nomornya pagi tadi.

Maissy
Mas brownisnya bisa di ambil nanti ya
Jam 12 saja di SD

Karena pesan itu juga lah dia menyempatkan diri mencuci mobil padahal waktunya sangat mepet untuk pergi ke kantor. Bahkan untuk membalas pesan itu saja dia perlu melakuan selebrasi dengan menyetel lagu It's My Life dari Bon Jovi dulu baru setelahnya menjawab dengan kalimat oke mey thx. Jangan sebut Hendri payah karena hanya mampu menuliskan kalimat tersebut sebagai balasan. Asal kalian tahu saja Hendri perlu mengalami proses tulis-hapus berulang kali sampai bisa mengirimkan kalimat seperti di atas. Jika ini adalah filter boomerang mungkin format play akan berlanjut hingga 24 jam.

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang