10

199 15 3
                                    

Aku tau kalian mengerti bagaimana cara menghargai karya seorang penulis❤️

SUDAH VOTE? KALO BELUM KUY RAME-RAME VOTE!
TERIMAKASIH!

HAPPY READING!

"Gibran!" panggil Acha yang melihat Gibran ingin menaiki motornya.

Gibran menoleh ke sumber suara dan terdapat Acha dan Ana yang tengah berlari menghampiri nya.

Acha dan Ana mengatur nafasnya, "Putri...huh," ucap Acha yang nampak kelelahan akibat berlari tadi.

"Kenapa Putri?" tanya Gibran

"Dia... Gak masuk pelajaran terakhir," ucap Ana

"Ha?" Gibran kaget. Tidak biasanya Putri bolos pelajaran. Yang ia tau Putri bukan tipe seperti itu, ia tidak menyukai kata bolos apalagi melakukannya. Jadi tidak mungkin jika Putri bolos. Tapi bisa juga sih bolos, ya kan?

"Maksud lo apa sih? Ngomong yang jelas!" ucap Gibran kesal karena ucapan mereka yang tidak dimengerti.

"Putri udah gak ada semenjak istirahat sampe sekarang. Kita takutnya Putri kenapa-napa jadi kita mohon bantu kita cari Putri ya?"

Gibran khawatir? Jelas. Ia sudah berjanji pada Ibu nya untuk selalu menjaga Putri. Dan kini? Ia malah teledor menjaga calon istrinya itu.

"Lo berdua pulang aja dulu. Biar gue sendiri aja yang nyari," setelah mengatakan itu Gibran langsung berlari memasuki beberapa kelas berharap Putri ada di situ. Namun nihil, semuanya tak ada kecuali hanya bangku dan meja sekolahan.

"Putri kamu dimana sih?" Gibran segera mencari dari area kantin hingga kamar mandi, tapi semua itu tidak ada tanda-tanda keberadaan Putri.

Satu ruangan yang ia belum periksa. Ruangan itu adalah kamar mandi tua yang berada di pojok lantai 1 tepat di samping pembuangan barang-barang bekas yang sudah lama tidak ada yang mendatanginya.

Tok tok tok

Gibran mencoba mengetuk pintu kamar mandi itu berharap ada Putri di dalamnya, "Putri? Ini aku Gibran. Kamu ada di dalam?"

"Kaya nya gak ada," gumam Gibran

Dari dalam kamar mandi Putri mendengar suara dari luar. Ya, itu suara Gibran ia dapat mengenalinya walaupun dari suaranya.

Ia mencoba bergerak mendekati pintu kamar mandi namun semua itu sia-sia. Ia kehabisan tenaga yang ia bisa lakukan hanya teriak.

"Emang gak ada ya," ucap Gibran yang berada di luar kamar mandi lalu ia melangkahkan kakinya pergi.

Namun baru dua langkah ia meninggalkan kamar mandi tua itu ia mendengar jeritan dari dalamnya.

"Gibran! Aku didalam hiks...., Aku sendiri an hiks..., Aku takut," ucap Putri sekuat tenaga yang ia miliki.

Gibran tersentak lalu ia buru-buru menghampiri pintu kamar mandi.

Gibran mencoba membuka pintunya namun pintunitu terkunci. Gibran berdecak, "Menjauh dari pintu," perintah Gibran

Brakk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married With BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang