Sebelum baca alangkah baiknya untuk vote,
Jangan lupa ramein comment ya gais wkwk
.
.
.
"Mentari dimalam hari memang mustahil adanya, tapi tidak apabila dengan mentari milikku, ia akan selalu hadir dimanapun dan kapanpun untukku"_Febian Caden Delmar.
.
"Kak Bii, sini dong," ujar Angel sambil melambaikan tangannya kepada Febian dengan mata yang berbinar binar melihat benda didepannya.
"Iya apa njel?" ujar Febian sambil mendekat kearah fanding machine.
"Bagus ya kak bonekanya," ujar Angel yang melihat boneka dengan bentuk unicorn yang berwarna warni.
"Kamu mau," tanya Febian kepada Angel, semenjak ia chattan dengan Angel ia terlanjur terbiasa memanggilnya dengan sebutan aku-kamu, awalnya karena Angel yang selalu manggilnya begitu, dan akhirnya Febian memutuskan untuk ikut memanggilnya dengan sebutan aku-kamu, dan itu juga keinginan Angel jadi ia hargai saja. Lagi pula juga wajar apabila pdkt-an memanggil dengan sebutan aku-kamu.
"Boleh?" Pipi Angel mendadak merah berseri, ia terlihat sangat malu.
"Boleh kok, bentar ya," Febian melangkahkan kakinya menjauh dari angel untuk membeli koin-koin untuk bermain, Febian itu orangnya paling tidak bisa menolak apabila seseorang yang sedang dekat dengannya meminta hal-hal kecil seperti ini, ia akan merasa bersalah saat menolaknya, karena seorang laki-laki itu harus bisa membuat bahagia orang yang ia sayang, kalau membahagiakannya dengan hal kecil saja tidak bisa bagaimana jika ia bertanggung jawab dengan hal-hal yang lebih besar nantinya.
"Angel ... mau yang mana?" tanya Febian sambil memperhatikan Angel yang ada disebelahnya, angel memang cantik, ia manis, mungil, tapi Febian tak tahu kenapa sampai sekarang ia belum merasakan apa-apa kepada perempuan cantik yang ada disebelahnya, bahkan hari ini ia merasa bosan, juga sedikit sebal ternyata anak satu ini sangat labil, tiba-tiba ingin ini tapi tidak jadi lalu berpindah lagi ingin itu tapi tidak jadi juga, hah Febian lelah menemaninya berkeliling mall seharian, mungkinkah ia sedikit sensitif karena mimpinya tadi malam, ah entahlah Febian juga tak tahu, yang pasti sekarang Febian sedang mati-matian untuk menahan muka masamnya dan berusaha untuk tetap ramah didepan Angel.
"Mau yang tadi kak," suara Angel membuyarkan lamunan Febian, lalu Febian segera mengangguk paham dan tersenyum manis agar kesebalannya tidak ketara, lalu ia segera berjongkok dan memasukkan koin lalu langsung memainkan fanding machine.
Setelah percobaan ke dua Febian berhasil mengambil boneka yang diinginkan Angel tersebut, mata Angel berbinar-binar ketika ia meraih boneka pemberian Febian, ia memeluknya erat-erat lalu berterimakasih dengan senyum manisnya, lalu mereka segera pergi dari time zone.
"Kak bi ayo beli boba," ajak angel kepada Febian namun Febian malah berdiri mematung ditempat sambil melihat satu toko yang ada di seberang mereka, entah toko apa Angel tidak bisa melihatnya dengan jelas namun jelas-jelas Febian melihat kedalamnya dengan mata yang berbinar-binar.
"Kak Bii ..." Sekali lagi Angel memanggil Febian tetapi tak ada sautan dari yang dipanggil.
"Angel kamu beli duluan aja gapapa, aku mau kesana dulu, nanti aku susul bentaar aja, oke." Finalnya kata-kata Febian dituruti oleh Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEBIAN [ON GOING]
Teen Fiction❝kita tak tau kapan harus berhenti jatuh cinta❞ Dua sajak rumpang yang berkelana di dunia penuh kepura-puraan, saling beriringan dalam perjalanan mereka untuk berkelana lebih jauh, menyisir senja dalam renungan kedua insan yang tak tau kapan saling...