1. Tuan Putri Kesayangan Semesta

189 20 16
                                    

Haii selamat dataaang
Happy reading ya gais

Vote jangan lupa

"Dia, tuan putri kesayangan semesta yang kalau dia sakit semesta bakal marah" __Febian Caden Delmar.

Kini sudah sore, dengan langit orange temaram yang membuat siapa saja ingin melihat hamparan orange itu terus menerus.

dibawah siratan sinar yang jatuh tepat mengenai setengah wajah nya, membuat mata hazelnya seakan bersinar, ia duduk dengan santai sambil memandang hiruk-piruk Jakarta pada saat senja, ramai namun tak ribut.

untuk sekejap ia hanya diam sambil menikmati angin sepoi-sepoi kota metropolitan tersebut.

"Lo kok udah disini aja," ujar perempuan yang baru saja datang, perempuan itu menghampiri sosok yang tengah menunggunya diatas Vespa itu.

"Abis lo lama amat sih beli cincaunya, sampek gua selesai beli cilok, nyoh punya Lo," ujar lelaki itu sambil menyodorkan seplastik cilok berbumbu kacang yang bungkusnya diikat dengan karet, sederhana, namun sangat enak, sungguh.

"Makasiih, nih punya lo." ia juga ikut menyodorkan cincau dingin yang terlihat legit karena pekatnya gula merah yang belum tercampur.

"Yuk ngengg pulang," ujar Febian laki-laki yang kini telah siap untuk melajukan motornya, pria yang sudah lebih dari satu dekade menjadi sahabat Aluna, wanita yang kini sedang asyik memandangi ciloknya sambil tersenyum lebar membayangkan rasa kacang dan kenyalnya Aci ketika ia makan nanti.

Aluna segera menoleh memandangi wajah Febian yang cengo melihat reaksinya.

"Kata lo jalan-jalan, gimana sih masak pulang, ga seru makan cilok dirumah, sepi lagian mama ga lagi dirumah," ujar Aluna yang masih enggan menaiki jok motor berwarna biru terang itu.

"Emang tante kemana?"

"Belanja, bang Bagas mau pulang yan." Lelaki itu hanya ber--oh ria mendengar jawaban wanita yang kini tatapannya seakan-akan ingin melahap makanan yang sedari tadi ia pegang.

"Bang Bagas mau pulang?"

"Iya Minggu depan," ujar Aluna.

Soal siapa Bagas, ia adalah si sulung keluarga Aluna, tak bodoh tapi juga tak jenius, disebut manusia beruntung karena ia berhasil masuk ke kampus favorit di Jerman, sudah boberapa tahun belakangan ia disana, namun ia tetap saja rutin untuk pulang.

Dan kali ini sudah kepulangannya yang sekian kali di semester nya yang sudah tersisa semakin sedikit, katanya Bagas pulang kali ini karena rindu pujaan hatinya yang juga tengah mengerjakan skripsinya.

"Yaudah yuk kita ke taman kota aja," ujar Febian final.

ia mengalah, lagi pula hari ini hari terakhir liburan panjang Sekolahnya, sudah seharusnya ia puas-puaskan hari ini.

"Yaudah gass yuk ngengg," Aluna berbinar-binar ia terlihat sangat bahagia, Febian ikut senang akan hal itu.

"Yaudah naik,"

FEBIAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang