Haiiii maap ya agak lamaan
happy reading gaisVote dulu gan :)
•
•
•
"Sejatinya, tak semua perasaan harus bertemu dititik temu dari garis yang saling berlawanan,"__Aluna Geraldine Helene.
•
Apakah cinta memang selalu semenyakitkan ini? jawabannya adalah tidak, karena semua orang punya takaran nya masing-masing dalam jatuh cinta, tak semua kisah cinta harus sepatah ini, namun pasti disetiap kisah cinta ada rasa sakit yang selalu hadir menyertai setiap jatuhnya, tak ada yang bisa melawan, tak ada yang bisa mengelak, karena sudah jalannya semesta menuntun sakit disetiap perasaan cinta.
kalau ditanya apakah ini melelahkan, tentu Aluna akan berteriak dengan lantangnya meneriakkan kata itu. tapi bukankah percuma membantah perihal perasaan yang sudah pasti tau kemana ia berjalan. perasaan tak dibuat-buat, perasaan tak muncul karena dipelajari, perasaan itu mengalir dengan sendirinya, tentu itu adalah naluri manusia yang bahkan sudah kita miliki sejak pertama kali membuka mata di semesta ini, karena sejatinya cinta adalah anugerah tuhan bagi setiap makhluknya.
Aluna hanya ingin Febian bahagia, sungguh. walau sekalipun itu tak bersamanya, tak apa jika lesung pipit itu bukan lagi jadi tontonanya disetiap hari, tak apa jika senyum setulus itu menjadi hadiah untuk orang lain nantinya, tak apa jika tangan hangat itu tak lagi menepuk ujung rambutnya lamat-lamat, tak apa jika dekapan itu tak lagi ada untuk Aluna dikala mendung, tak apa jika netra hazel yang teduh itu tak lagi menatap netra gelapnya dibawah cahaya remang-remang langit yang berbintang, tak apa jika hati yang ia harapkan selama ini tidak lagi boleh lagi ia harapkan, tak apa sungguh.
tak ada yang salah, sungguh. kadang cinta memang tak harus saling bertemu dititik temu dari dua arah yang saling berlawanan.
karena bagian paling indah dari mencintai adalah melihat orang yang kita cintai menemukan kebahagiaannya walau itu bukan pada diri kita sendiri.
Aluna sering menimang-nimang, bagaimana akhirnya jika hati itu benar-benar sudah menemukan muaranya, bagaimana jika muara yang selama ini Febian cari ternyata sudah Febian temukan, ia rela namun tak berarti Aluna melupakannya, jangan percaya jika Aluna bilang sudah melupakan pria bermata hazel itu, karena itu adalah kebohongan terbesar yang pernah Aluna katakan.
dan disinilah sekarang ia bersama kemendungannya, di depan gerobak bubur ayam mang Ijan, aneh memang makan bubur ayam dimalam hari tapi pecayalah yang lebih aneh itu apabila makan bubur ayam dengan cara dipuluk menggunakan tangan.
Gerobak bubur Ayam mang Ijan memang tak se aesthetic cafe atau tongkrongan lainnya dimalam hari ini, tapi tujuan utamanya memang bukan untuk makan bubur ayam saja, ia sedang menunggu seseorang yang rumahnya bersebrangan dengan gerobak bubur Ayam mang Ijan mangkal.
ya, teh Naya pacar abangnya.
Wanita kelahiran Bandung tahun 1999, pindah ke jakarta tepat saat tahun ajaran baru SMA, sudah 6 tahun jadi kandidat tunggal kakak ipar Aluna, dan pastinya oknum yang membuat Bagas bucin akut.
masih jam 7 malam dan Aluna yang tengah nongkrong menggunakan kaos oblong, jaket abu-abu dan sandal jepit sudah menghabiskan 1 mangkuk bubur ayam diiringi dengan perdebatannya dengan mang Ijan perihal cara makan bubur ayam yang paling enak antara disedot atau disruput.
dan kini teh Naya baru saja keluar dari rumahnya menggunakan hoodie dan celana tidur serta sandal jepit sama seperti Aluna.
"dek, udah abis satu mangkok aja," Teh Naya hanya terkekeh lalu ia menutup gerbang rumahnya yang masih terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEBIAN [ON GOING]
Teen Fiction❝kita tak tau kapan harus berhenti jatuh cinta❞ Dua sajak rumpang yang berkelana di dunia penuh kepura-puraan, saling beriringan dalam perjalanan mereka untuk berkelana lebih jauh, menyisir senja dalam renungan kedua insan yang tak tau kapan saling...