9. Heartbreak Aniversary (2)

53 7 0
                                    

haiii aing balikkk
happy reading gais ...

vote dulu gan.

"dari dulu hingga sekarang aku bukanlah orang yang ditugaskna tuhan untuk menyayangimu Febian,"_Aluna Geraldine Helene.

"neng ojek neng." Klakson vespa Febian yang nyaring itu dibunyikan keras-keras tepat didepan Aluna, tentu Aluna kesal.

"gua didepan lo Febian, ngapain segala bunyiin klakson berisik kak gitu," ujar Aluna sedikit mengumpati Febian.

"maap neng," ujar Febian dengan senyum manisnya, ia memperlihatkan dimple nya yang membuatnya terlihat lebih menggemaskan, namun kali ini Aluna tak gemas sama sekali, mood swing ya kumat.

Aluna lalu naik ke motor vespa Febian, sedikit menyebalkan Febian itu.

Tadi malam mereka berdebat hanya karena Febian yang tak mau memberitahu apa yang ia maksud, rencananya Aluna mengiyakan untuk berbicara hari ini, tapi setelah dipikir-pikir rasanya sangat mengganjal, walau sebenarnya Aluna tahu hal apa yang akan dibicarakan Febian, namun tetap saja lebih enak kalau langsung dibicarakan saat itu juga.

"lun, maap ya." Febian membuka obroan mereka pagi ini dengan permintaan maaf yang sebenarnya tak harus juga ia katakan.

"buat apa?" Ujar Aluna sedikit jutek, hal biasa memang bagi mereka berdua bertikai tentang hal kecil paling tebusannya hanya satu mangkok mie ayam ekstra acar, setelah itu yasudah nempel lagi.

"gua salah tadi malem," Febian sedikit memelas, ia juga menurunkan kecepatan motornya agar suaranya lebih bisa di dengar oleh Aluna.

"gua kok yang salah, harusnya gua ga maksa lo," ujar Aluna.

"yaudah ... sekarang ngomonginnya boleh?," ujar Febian dengan nada yang halus.

"yaudah cepetan," ujar Aluna dari belakang.

"emm jadi gini, gua mau nembak Angel lun." seperti yang sudah diduga, benar ternyata ini perihal Angel.

menyesakkan memang Aluna tak munafik, Aluna memang bukan orang asing yang bagi Febian, tapi beda lagi jika menyangkut orang lain yang punya hubungan dengan Febian, tentu Aluna lah yang justru jadi orang asing dihubungan mereka.

"yan, gua cuma pesen yang serius ya, hati cewek bukan buat mainan," ujar Aluna mati-matian menahan isakan.

"of course Aluna, gua bakal jagain dia," ujar Febian, ia sebenarnya sedikit merasakan hal aneh, seakan-akan ia tak rela kalau Aluna jadi sendiri lagi, tapi bagaimanapun ini pilihannya.

"Febian, gua yakin dia beda dari cewe lo yang sebelumnya," ujar Aluna ia semakin ingin terisak saja, ini seperti mengucapkan salam perisahan rasanya, karena Aluna tahu Angel anak baik, Angel sama sekali tak mirip dengan mantan Febian yang manapun, ia berbeda.

"Semoga aja Lun, lu juga gih cari cowo biar ada yang jagain, lu ma main nolak mulu kalo gua jagain pas gua punya cewek," ujar Febian, ah mengapa rasanya kali ini berat sekali.

"hahaha ya kali gua tamengan pacar orang, tenang aja kali ada temen-temen juga," cari laki-laki lain adalah candaan paling jenaka bagi Aluna, yang ia suka hanyalah Febian, kemanapun ia pergi, dengan siapapun ia bertemu tetap yang ia suka Febian bukan orang lain.

Entah bagaimana laki-laki tersebut bisa dengan sepenuhnya mengisi ruang dalam dirinya, tanpa celah sedikitpun Febian membuatnya berkali-kali jatuh hati.

FEBIAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang