The Start : Kei dan Xavier
•••
Kei pradipta,
Seorang remaja berusia 15 tahun yang memiliki wajah rupawan bak dewa Yunani. Namun begitu, hidupnya tak semulus dan sebagus wajahnya. Ia selalu berusaha mengambil hati sang kakak untuk meliriknya dan memanggil nya dengan sebutan adik.
Berbanding terbalik dengan Kei— Xavier, laki-laki berusia 20 tahun yang memiliki hobi belapan, mabuk, bermain wanita, bahkan clubing adalah seorang kakak dari Kei. Xavier tak menganggap Kei sebagai adiknya. Tidak, tidak akan pernah.
Namun apakah seiring berjalannya waktu Xavier akan melirik Kei dan memanggilnya dengan sebutan adik atau tuhan lebih dulu mengambilnya karena keegoisan Xavier sendiri yang menaruh benci tak berujung.
•••
Hidup berdua bukan berarti mereka kesulitan dalam hal ekonomi, orang tua mereka meninggalkan warisan yang bahkan tak akan habis 7 turunan yang mana berupa hotel bintang 6, kebun sawit, dan perusahaan besar di berbagai kota yang merambat keluar begeri.
Xavier mempercayakan perusahaannya pada orang kepercayaannya. Meskipun begitu, ia sering turun tangan untuk mengecek bagaimana perkembangan perusahaan. Walaupun ia masih kuliah, kepintarannya tak usah diragukan. Xavier bahkan masuk dalam jajaran siswa jenius di kampusnya.
Tentu saja kelakuannya yang urakan tidak menutupi bahwa ia memang jenius dan tampan.
"Kak."
Xavier yang baru pulang dengan keadaan setengah mabuk melirik sekilas Kei yang berdiri di ujung tangga.
"Kakak dari mana?" tanya Kei sambil menghampiri Xavier yang berdiam diri dengan tangan yang memegang botol wine.
Baru Kei akan mengambil botol itu, namun Xavier justru membantingnya. Kei memejamkan mata ketika suara pecahan itu menggema di mansion, Xavier lalu berjalan menghampiri Kei yang tak bergeming. Sungguh, melihat penampilan Xavier yang tak karuan dengan bekas kiss mark terpampang jelas dan bau alkohol membuat Kei takut. Apalagi tatapan mata tajam yang sedari tadi memandang nya intens.
"Gausah ikut campur urusan gue, bangsat." tajamnya sambil mencengram erat pergelangan tangan sang adik.
"M-maaf." Kei berusaha melepaskan tangannya dari Xavier, cengkraman kakak nya tak main-main.
Xavier lalu memandang sinis Kei, ia semakin menekan pergelangan tangan itu lalu menghempas nya sampai Kei terduduk dilantai. Kei menahan tangis sambil memegang tangannya yang memanas. Tanpa kasihan, Xavier meninggalkannya begitu saja. Kei tak beranjak dari tempatnya dan masih terduduk di lantai marmer yang dingin itu— memandang kosong pecahan kaca.
Kei lalu melirik foto keluarga yang berukuran besar di hadapannya. Dimana ada dirinya, Xavier, ayah dan sang bunda yang tersenyum bahagia. Kei melafalkan kata maaf, beruang kali. Ia tak beranjak dari tempatnya walau pusing sedari tadi menggerogoti kepala.
"Ya tuhan.. Kei!"
Tak lama seorang pelayan datang dan langsung menghampiri Kei lalu memeluk tubuh bergetar yang mulai hangat itu. Ia lalu melirik pecahan botol, tersenyum sendu dan terlampau mengerti bagaimana hubungan kedua tuan nya ini.
"Bibi, ini salah Kei.." Kei menangis di pelukan bi Asih— pengasuhnya.
Bi Asih mengusap kepala Kei lalu menjawab. "Bukan salah Kei, ini takdir. Kei udah minum obat?" tanyanya di jawab gelengan oleh sang empu. "Kei harus minum obat, kita ke kamar." bi Asih lalu membantu tuan mudanya untuk bangun lalu membawa nya ke kamar.
Xavier yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya dari atas lantai menghembuskan asap rokok nya ke udara.
"Ck, nyusahin."
01. Xavier Putra Pradipta
02. Kei Pradipta
a.n : Di lihat dari chapter 1 gimana? Nanti aku lanjut update kalo banyak yang minat. Ini berpotensi besar ku unpub kalo kalian gasuka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
K E I
FanfictionKei yang hatinya sekuat batu karang, akan tetap berjuang demi meyakinkan sang kakak yang menaruh benci tak berujung padanya. Walaupun kesempatan hidup yang tuhan beri semakin menipis. "Kei cape, kak." "Kalo Kei pergi, nanti kakak sendiri." Mereka...