Chapter 7 : Takdir
•••
Sudah 2 minggu Kei dirawat dan 4 hari yang lalu juga ia melakukan kemo. Hari ini ia di perbolehkan pulang dengan syarat harus banyak istirahat dan jangan lupa meminum obat.
Ya, semua dokter mengatakan itu.
Diperbolehkan pulang bukan berati keadaannya membaik. Memang keadaan Kei baik untuk sekarang tapi itu tak bisa menghilangkan penyakit mematikan yang ada di dalam tubuhnya. Selama 2 minggu ini juga Xavier tidak datang sama sekali untuk menjenguk adiknya.
Agam, Ifan, dan Kenan bahkan sudah terlalu lelah untuk menasehati anak itu.
Diruang rawat Kei hanya ada bi Asih Gavin dan Adrian. Adrian sudah berbicara kepada Agam untuk membawa Kei pulang ke rumah mereka. Agam menolak? Tentu tidak, tapi tak tau dengan Kei sendiri.
Bi Asih sedang memasukan baju Kei ke dalam tas, Adrian lalu menghampiri Kei yang sedang duduk di tepi ranjang dengan kaki yang menggantung.
"Kei." ucap Adrian. Kei mendongak menatap sahabatnya. "Hng?"
"Lo tinggal dirumah gue." ucapnya.
Bi Asih yang sudah tau diam mendengarkan. Kalau Kei pindah ia juga ikut pindah. Begitupun dengan Gavin, ia hanya diam mendengarkan.
"Dirumah Adrian?" tanya Kei memastikan.
Adrian mengangguk lalu memakaikan Kei jaketnya. "Iya, lo mendingan tinggal dulu dirumah gue. Jangan peduliin bang Vier lagi."
Kei menggeleng. "Nggak mau."
"Kalo Kei ke rumah Adrian kakak sendiri dong pas ulang tahun."
Adrian menghela nafas. "Lo nurut deh sama gue, kalo kesehatan lo udah baik baru boleh tinggal lagi dirumah."
Lagi-lagi Kei menggeleng. "Nanti kak Vier kalo pulang ke rumah gaada siapa-siapa." ucapnya. "Bang Vier ajak gak pernah pulang, Kei." ucap Adrian geram.
Kei tetap Kei, anak itu kekeh pada pendiriannya. "Gamau Adrian. Kei mau di rumah aja!"
"Adrian kenapa si? Orang Kei mau nyiapin kado ulang tahun buat kakak, kira-kira apa ya kado yang paling kakak suka."
Kei bermonolog senang dalam hati sambil berfikir. Memang hari ini ulang tahun Xavier yang ke 21 tahun. Adrian menggeram marah, Gavin menghela nafas lalu berjalan menuju Adrian.
"Udah biarin aja. Nanti kalo dia tumbang lagi, seret ke rumah lo." timpal Gavin.
Kei membuang wajahnya enggan menatap keduanya. Adrian membuang nafasnya kasar, ia lalu mengusap surai Kei. "Yaudah, gue minta maaf."
Ya, Adrian dan Gavin itu sama-sama tempramen. Tapi mereka harus belajar bersabar didepan Kei. Kei mendongak menatap Adrian dan Gavin lalu mengangguk.
Bi Asih tersenyum dan berjalan menghampiri ketiganya. "Udah selesai, yuk pulang." ucapnya. Kei mengangguk semangat, bi Asih menarik lembut tangan sang empu, Gavin dan Adrian mengikuti dari belakang.
•••
20 menit dalam perjalanan, sekarang mereka sudah sampai di mansion. Gavin dan Adrian langsung pulang setelah memastikan Kei sampai rumah dengan selamat. Bi Asih menggandeng tangan Kei masuk, anak itu tetap diam tanpa mengeluarkan sepatah kata.
Sampai diruang keluarga, Kei melihat Xavier yang sedang duduk dengan laptop di pangkuannya. "Kakak..." panggil Kei pelan.
Xavier meliriknya sekilas lalu kembali fokus kepada laptopnya. "Jangan lupa makan sama istirahat." ucapan Kei terdengar tulus ditelinga Xavier, ia menghentikan gerakan jarinya namun matanya masih tetap fokus.
![](https://img.wattpad.com/cover/257003356-288-k481019.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
K E I
FanfictionKei yang hatinya sekuat batu karang, akan tetap berjuang demi meyakinkan sang kakak yang menaruh benci tak berujung padanya. Walaupun kesempatan hidup yang tuhan beri semakin menipis. "Kei cape, kak." "Kalo Kei pergi, nanti kakak sendiri." Mereka...