1

22.9K 691 58
                                    


Cerita pindah kesini yang ditempat kemarin draf nya berantakan

Typo bertebaran dimana-mana

Selamat membaca

*****

"Bunda hiks"dengan mata masih terpejam.

"Iya sayang kenapa menangis?,coba di buka dulu matanya" ucap bunda sambil mengusap rambut anak bungsunya tersebut.

"Mau abang bun" rengek Raskal perlahan mulai membuka matanya.

"Abang sudah kerja sayang" sambil mengelus pipi raskal

"Mau ayah bun?" ujar Raskal.

"Ayah juga sudah berangkat kerja sayang,ini kan sudah jam 9 sayang"ucap bunda.

"Bun bedong sama strapnya buka ya,Raskal pengen pipis"rengek Raskal lagi.

"Jangan ya sayang,cuaca nya lagi dingin sekarang,kamu kan sudah pakai popokmu "ucap Karin bundanya Raskal dan Reon.

"Ga enak bunda"ucap Raskal "kenapa sih Raskal Harus diginiin bun,kan Raskal juga pengen kaya kak Reon"lanjutnya.

"Bunda takut kamu sakit sayang"lirih bunda Karin"bunda buka aja ya selimutnya tapi bedong dan strap talinya jangan ya sayang" sambil menurunkan selimut nya Raskal sampai kebagian perut.

"Bun"

"Raskal!!"ucap bunda Karin dengan suara rendah"Sudah segini aja sayang,yuk sekarang kita makan dan minum susunya"

Karin langsung beralih ke meja samping tempat tidur Raskal. Di sana sudah terdapat mangkuk berisi makanan cair dan segelas susu,lalu Karin mengambil spuit 50 cc dan menarik tuas agar makanan masuk kedalam spuit tersebut lalu menyuntik kan ke ujung selang NGT yang sudah terpasang di hidung Raskal.

"Bun,Raskal masih bisa makan dari mulut Raskal kenapa harus pakai selang ini sih"ujar Raskal sambil melihat bundanya mendorong tuas spuit itu agar makanan cair tersebut masuk ke selang yang terhubung hingga ke lambungnya.

"Ini adalah hukuman dari bunda karena tadi malam Raskal turun dari Ranjang dan menuruni anak tangga sampai bawah"ucap bunda karin.

"Tapi bun,Raskal hanya turun dari ranjang dan menuruni anak tangga,kenapa Raskal di hukum seperti ini"ucap lirik Raskal.

"Bunda ga mau kamu kenapa-napa,bunda sayang sama kamu"ucap bunda Karin yang kini mendorong spuit yang berisikan sisa susu terakhir ke ujung selangnya dan memberi air di mangkuk kecil yang sudah berisikan obat Raskal yang sudah halus untuk dilarutkan.

"Bunda jahat hiks"ucap Raskal sambil terisak.

"Raskal,Raskal sudah tau kan peraturan untuk Raskal, Raskal tidak boleh turun dari ranjang tanpa ada pengawasan salah satu dari kami,Raskal harus di gendong ataupun memakai kursi roda saat berada di luar kamar"ujar bunda.

"Tapi bun Kaki Raskal masih sehat buat digunakan untuk berjalan bun,Raskal gak sakit bun!"ucap Raskal sedikit menaikan nadanya.

"CUKUP RASKAL"nada tingga bunda karin"Bunda bisa saja mematahkan kaki kamu supaya kamu tidak bisa berjalan lagi"

"Hiks hiks maaf bunda jangan patahkan kakinya Raskal" ujar Raskal yang terlihat aliran air matanya."Raskal janji ga bakal melanggar aturan lagi"

"Kami semua sayang kamu Raskal,kami tidak mau terjadi sesuatu lagi terhadap mu sayang. bunda tidak tau kalo kamu sampai tidak ada di samping bunda. Kamu dan abang Reon adalah permata hati bunda" ucap Karin sambil mengelus kepala Raskal sambil menunggu reaksi obat putranya.

RASKAL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang