Chapter 02. Study

3.2K 352 18
                                    

Sore itu Tetsuya sangat bersemangat. Untuk pertama kalinya, teman-temannya akan ke rumah! Mengingat home schooling, dia tidak punya teman. Kakaknya pun tidak pernah mengundang teman-temannya. Jadi ini adalah pengalaman pertama.

Setelah sempat browsing dan mencari tahu di gugel tentang 'Apa yang biasa disajikan saat teman datang?', Tetsuya segera mengambil dompetnya dan berencana berbelanja.

"Sei-kun, aku mau belanja dulu. Nanti kalau Kise-kun dan teman-teman yang lain datang, tolong dibukakan pintunya ya?" Pinta Tetsuya pada kakaknya yang sedang membaca entah apa.

Kakaknya berbicara tanpa menengok, "Kenapa kau tak menyuruh salah satu maid kita, Tetsuya? ini Tokyo, kau bisa hilang."

"Tapi minimarketnya hanya di seberang jalan." Jawab Tetsuya tidak percaya pada apa yang dikatakan kakaknya. Dia bukan balita!

"Banyak orang jahat. Aku sedang sibuk. Kau suruh maid saja."

Seakan tak mau dengar, Tetsuya memilih untuk tidak menanggapi saja, "Baiklah, kalau Sei-kun sibuk, aku akan meminta bibi maid membuka pintunya."

"Ck," Seijuro berdecak, menatap Tetsuya tanda peringatan, "Maksudku aku tidak bisa menemanimu ke minimarket depan, Tetsuya. Jangan buat aku marah."

"Apa yang aku lakukan Sei-kun selalu marah." Tutur Tetsuya membalas.

"Jangan cerewet. Lakukan saja perintahku atau aku lapor ayah."

Selalu begitu. Selalu begitu. Ugh! Tetsuya kesal, kesal, kesal!

Akhirnya, daripada membuat masalah, sambil mengomel, Tetsuya merutuki sikap kakaknya yang sungguh membuat sakit kepala.

...

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi

Warn :

T

Akakuro

Shounen ai; Brother complex; Family&Romance; Out of character

...

Akhirnya, setelah waktu yang ditentukan tiba, bel kediaman Akashi di Tokyo berbunyi berulang. Gumanan dan celotehan terdengar samar-samar memanggil pemilik rumah. Tetsuya yang sudah stand by langsung berlari untuk membuka pintu, mendahului seorang maid yang bertugas disana.

"Selamat datang," Meski terlihat datar, tak bisa disangkal bahwa mata Tetsuya berbinar. Sungguh menyilaukan siapapun yang melihat.

"Aku sudah tahu bahwa keluarga Akashi kaya raya, tapi tak menyangka sebegininya." Tutur Aomine saat mereka masuk kedalam.

"Tetsuya-chi semangat sekali bertemu denganku."

"Kise-kun, tolong jangan mimpi." Balas Tetsuya frontal yang disambut dengan tertawa ngakak oleh Aomine dan Kagami.

"Mari tuan muda kedua, dan teman tuan muda kedua. Silahkan masuk." Seorang main mengambil alih, mempersilahkan mereka menuju tempat yang sudah disediakan.

"Sugoi, ada maid-nya-ssu!"

"Tetsu, maid-nya cantik-cantik ya? Ada yang bohai nggak?"

"Memangnya rumah Kise-kun tidak ada? Bukannya semua punya bibi maid? Bohai itu apa, Aomine-kun?"

"Sek-"

RESTRAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang