Chapter 03. Crush

2.7K 317 14
                                    

Bel tanda masuk pagi itu belum berbunyi, namun Tetsuya sudah mengucek matanya yang masih mengantuk. Bed hairnya masih kelihatan. Mukanya cemberut. Pipi gembulnya semakin terlihat menggemaskan. Pikirannya masih merutuki Seijuro yang memaksanya memakan sepiring sayuran. Padahal Seijuro tahu kalau Tetsuya dan sayuran tidak bisa disandingkan.

Sungguh, ada apa sih dengan kakaknya? Apa tidak bisa membuat Tetsuya damai barang sebentar? Menyebalkannya lagi, mengancam Tetsuya kalau tidak makan sayuran, nanti tumbuh kebawah. Tidak mungkin kan?

"Selamat pagi, Tetsuya-chi." Sebuah sapaan menyapa telinganya, membuat Tetsuya melihat kearah si penyapa.

"Pagi Kise-kun, Aomine-kun, Kagami-kun dan Murasakibara-kun." Jawab Tetsuya dengan wajah yang masih datar dan mengantuk.

"Kenapa mukamu ditekuk seperti itu, Tetsu?"

"Tetsu-chin kurang makan ya?"

"Tidak apa-apa," Tetsuya sungguh malas sekali jika harus membicarakan kakaknya.

"Kemarin kau tidak ikut sih. Padahal seru banget." Ujar Kagami membuka topik obrolan.

Tetsuya mengrenyitkan dahi tidak mengerti apa yang dibicarakan Kagami, "Memangnya kenapa, Kagami-kun?"

"Makanya Sabtu besok ikut. Banyak cewek-cewek bohai deh kayak kemarin, meski sayangnya target utama nggak ikut."

"Memang siapa target utamanya, Aomine-kun?"

"Tet-" Dan belum selesai Aomine bicara, dirinya merasakan hawa yang tidak enak. Dan benar saja.

"Tetsuya." Panggilan singkat dari sang kakak alias Seijuro datang menginterupsi. Aomine jelas tak melanjutkannya jika tidak mau cari mati.

Tak pelak kedatangan Seijuro membuat trio baka langsung membatin, 'Iblis datang!'

Berbeda dengan Murasakibara yang memang menghormati Seijuro, "Aka-chin, pagi."

"Oh, Atsushi." Seijuro hanya mentap sekilas pada teman-teman Tetsuya, kemudian menatap adiknya, "Bekalnya sudah kau bawa?"

"Sei-kun, kau tahu aku tidak suka makan sayuran," Pipi Tetsuya menggembung kesal, "Aku tidak mau makan sayuran lagi."

Mata Seijuro memincing tajam pada siapapun yang menatap wajah imut adiknya, dan saat mereka semua langsung mengalihkan pandangan dan berpura tidak melihat apa-apa, baru dia melanjutkan, "Kau harus makan. Aku tidak suka kau jajan di kantin yang belum teruji kualitas dan kebersihannya."

Bagaimana bisa lolos uji jika standarnya adalah keluarga Akashi?

"Kau lebay, Akashi. Nyatanya aku masih sehat." Tutur Aomine menyangkal.

Seijuro hanya menatap tanpa minat, "Kuman takut denganmu, Daiki." Dan membuat Aomine tak mampu menjawab.

Mendengar jawaban Seijuro telak membuat Kagami dan Kise tertawa terbahak-bahak, namun tidak dengan Tetsuya yang hanya menatap kakaknya datar, dan tak mampu menolak, "Baik, Sei-kun."

Puas dengan jawaban adiknya, "Oke, aku masuk dulu." Lalu kembali menebar ancaman pada teman-teman Tetsuya, "Dan kalian, jika aku mendengar kalian mengajak Tetsuya aneh-aneh," Seijuro tersenyum, namun senyum itu tidak mencapai mata, lalu membuat gestur memotong leher, "Besok mati."

Aomine, Kise dan Kagami kicep. Sulung Akashi mengerikan sekali!

...

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi

Warning :

T

RESTRAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang