Chapter 10. Sick?

1.9K 212 7
                                    

Kini keduanya, telah sampai kamar. Seijuro masih belum bicara pada Tetsuya. Tetsuya sendiri juga masih terdiam. Tidak tahu apa yang harus dia katakan saat menghadapi kakaknya yang belum pernah Tetsuya lihat sebelumnya.

Tatapannya begitu tajam dan mengerikan.

Dan ditengah keterdiaman itu, Seijuro membanting ponselnya sampai pecah berantakan. Tetsuya yang melihatnya hanya diam, tak berani melakukan apapun, meski dia tahu sang kakak tidak akan menyakitinya.

Dengan tiba-tiba, tubuh Tetsuya terbanting di ranjang. Tidak sakit, namun mengejutkan. Dan belum selesai dia terkejut, tiba-tiba Seijuro sudah diatasnya, memandangnya tajam.

Tetsuya tahu sudah membuat kakaknya marah, namun apakah kesalahan yang dia buat sebegini besar?

...

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi


Warn :

T

Akakuro

Shounen ai; Brother complex; Family&Romance; Out of character

...

Dia hanya ingin seperti teman-temannya. Juga ingin merasakan seperti Akashi yang terlihat bahagia disana.

"Sei-kun, aku-" Suara Tetsuya tersendat, "Aku minta maaf."

"Mana ponselmu?" Tanya Seijuro dingin dengan masih mencengkeram kedua pergelangan tangan Tetsuya erat, lalu melepas salah satunya.

Tetsuya dengan takut menyerahkan ponselnya yang masih mati kepada Seijuro menggunakan tangan yang bebas, "Maaf, Sei-nii."

"Apa gunanya kau punya ponsel?"

Tetsuya mengalihkan pandangan, kepada apapun kecuali mata kakaknya yang menatapnya, "Apa gunanya kau punya ponsel, Tetsuya?" Ulang Seijuro tajam, "Siapa yang mengajarimu bertingkah demikian?"

Tetsuya, "Maaf,"

Seijuro, "Aku butuh penjelasanmu!"

Tetsuya tak pernah dibentak. Perlakuan semacam ini pertama kali dia alami. Ibu dan ayahnya selalu berbicara pelan padanya, begitu juga kakaknya. Jadi dia kembali tersentak. Rasanya begitu menakutkan.

"Sei-nii, maaf." Hanya itu yang mampu Tetsuya keluarkan dari bibirnya. Matanya terasa panas. Dia merasa takut, juga merasa bersalah. Sebuah perasaan yang juga belum pernah dia rasakan.

Sadar bahwa Tetsuya ketakutan, Seijuro menghela nafas. Seakan menenangkan dirinya sendiri. Kemudian menyalakan ponsel Tetsuya juga melonggarkan cengkeraman tangannya pada pergelangan adiknya, lalu menyingkir dari atas Tetsuya, "Duduk." Dan Tetsuya langsung menurut.

Matanya masih menatap sang adik yang terlihat berhati-hati, mungkin takut membuatnya marah lagi, baru kemudian membuka kunci layar, dan menekan tombol ponsel, membuat sebuah panggilan.

"Ini aku, Sei." Seijuro membuka percakapan, "Retas semua akun yang memuat foto Tetsuya hari ini, dan hapus. Aku tidak peduli bagaimana caranya, yang jelas foto Tetsuya harus hilang." Rasa tidak puas terlihat, "Aku sudah bilang, tidak peduli bagaimana caranya dan berapa harga yang harus dibayar. Kau bisa kerja tidak?" Mendengar jawaban diseberang sudah sesuai yang diharapkan, Seijuro menyeringai, "Maksimal 24jam." Lalu telepon selesai.

Kini Seijuro kembali berfokus pada Tetsuya yang masih duduk diam ditempat yang dia tunjuk, dan bahkan belum bergerak sedikitpun, yang akhirnya membuat Seijuro melembut. Dia mengambil tempat disebelah Tetsuya duduk.

RESTRAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang