Begitu mereka pulang, mereka memutuskan untuk langsung menuju kediaman Akashi. Tetsuya tidak mau menunda untuk memberitahukan tentang hubungan mereka karena bagaimanapun, ayah ibunya adalah sosok yang harus tahu secepatnya.
Meski dia takut akan hasilnya, namun Tetsuya percaya bahwa Akashi akan memenuhinya. Mereka akan baik-baik saja. Itu yang Tetsuya yakini sekarang.
Merasa bahwa kekasihnya tegang, Akashi memegang tangannya erat. Menautkan jari-jari mereka untuk menawarkan kenyamanan untuknya.
"Sei-kun,"
"Tenang saja, Tetsuya. Ini akan baik-baik saja."
Tetsuya mencoba meyakini perkataan Akashi. Karena didunia ini, hanya Akashi dan orangtuanya lah yang mampu mempengaruhi hidupnya. Karena Tetsuya hanya memiliki mereka, jadi sedikit banyaknya pendapat, itu juga akan menjadi sebuah keputusan penting yang Tetsuya terima.
"Tetsuya, kau terlalu tegang."
"Sei-kun tidak tahu perasaanku bagaimana."
Akashi menurunkan tinggi badan, menuju telinga Tetsuya, "Kau boleh tegang, denganku diranjang."
Tetsuya sudah tidak bisa berkata-kata, "..."
Akashi hanya menyeringai menggoda, "..."
Tetsuya merasa sangat sebal dan langsung menginjak kaki Akashi telak, lalu melepaskan pegangan, kemudian berlari menuju rumah, menuju ibu dan ayahnya yang sudah menunggu didepan.
"Ibu, jangan biarkan Sei-nii masuk kedalam!"
...
Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi
Original Story by Gigi
Warn :
T
Akakuro
Shounen ai; Brother complex; Family&Romance; Out of character
...
Suasana keluarga Akashi selalu hangat. Makan malam berisi tentang bagaimana Tetsuya bercerita banyak hal tentang petualangannya saat piknik, dan omelan Shiori tentang insiden yang menimpa Tetsuya kemarin.
Ayahnya bahkan mengultimatum akan menyelidiki para preman yang mengganggu anak bungsunya, namun dihentikan Akashi karena sudah menghentikannya. Begitupun foto-foto yang beredar di internet kini sudah terhapus total.
Hacker yang disewa Akashi sudah menciptakan virus yang akan menghapus semua memori yang ada didalam perangkat jika terdeteksi menyimpan foto Tetsuya. Meninggalkan ratapan para pemilik gadget karena semua isinya termasuk dokumen-dokumen penting kini sudah hilang.
Terlihat kejam, tapi bagi Akashi itu semua adalah hukuman mereka-mereka yang berani menyimpan foto Tetsuyanya dengan lancang.
"Tet-chan, jangan membuat ibu dan ayah khawatir. Kemana-mana jangan sendiri. Ajak kakakmu." Ibunya memberi nasehat sambil memeriksa seakan-akan ada anggota badan Tetsuya yang hilang.
Memang ada yang hilang, status pera-perjaka Tetsuya sudah hilang.
Akashi berdehem pelan meminta perhatian. Ketika ibu dan ayahnya sudah emusatkan perhatian kepadanya, Akashi mulai membuka suara.
"Ibu dan ayah, ada yang perlu kami berdua beritahukan kepada kalian."
Tetsuya yang mendengar ucapan Akashi langsung seketika keringat dinginnya keluar. Jantungnya mulai memacu berdetak kencang. Meski sudah yakin bahwa ini akan baik-baik saja seperti apa yang Akashi janjikan kepadanya, namun tetap saja, ada rasa takut yang sudah mengintai dari sudut hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTRAINT
FanfictionTetsuya hanya tidak mengerti, mengapa Seijuro harus mengekangnya seperti ini. Tidak boleh begitu, tidak boleh begini, ya Tuhan, mereka hanya seorang kakak dan adik dengan selisih 42 hari!