17//Ku Pastikan Kembali Membaik.

61 3 3
                                    

KU PASTIKAN KEMBALI MEMBAIK
━━━━━━━━━━━━━━━━━─

memang sudah biasanya ketika sehabis pembagian raport siswa di sekolah itu pasti akan libur, beberapa waktu yang telah di tentukan oleh pemerintah. tapi entah, itu hanya perkiraan ku saja, sekolahku libur untuk dua minggu kedepan. aku berfikir untuk melakukan hal apa agar tidak membosankan di dua minggu kedepan, mungkin ku isi dengan main saja atau membaca buku buku astronomi dan filsafat yang ayah simpan di lemari belakang. aku tidak ingin berfikir keras tentang hal yang semacam itu, biarkan saja mengalir seperti biasanya.

ketika malam tiba, aku keluar untuk berkumpul dengan teman temanku. bima mengabariku untuk cepat datang karena di sana sudah berkumpul dan menunggu ku datang bergabung. aku sedikit bergegas di jalan untuk segera datang bergabung dengan mereka, ketika datang disana aku di sambut meriah oleh teman temanku yang sudah berkumpul dan di tengah meja mereka telihat banyak rokok dan miras yang belum di buka.

"acara apa nih?" kutanya mereka sambil bersalaman.
"seperti biasa, perayaan patah hatinya ardi" jawab ilham.
"hahaha. woi! apaan tuh, gak begitu" saut ardi langsung.
"gak usah berisik, di buka dulu nih" ucap bima menyodorkan botol miras kepada ardi.
"buka di jangan malu malu" ucapku.
"hahaha. siap!"

saat sudah ardi buka, langsung ia tuang ke gelas kecil yang sudah tersedia di meja. kami meminumnya secara bergantian memutar untuk satu gelas yang datang di sambut dengan rokok dan sate usus sebagai dorongannya. aku tidak terlalu suka dengan alkohol tapi, selagi masih muda pikirku tidak apa mencoba baik buruknya selagi itu bukan narkoba.

sampai putaran yang entah ke berapa, kami mulai merasa hawa enak yang merasuki otak. seperti sedikit terbang untuk mencapai langit tapi masih sangat sadar karena belum mencapai titik halu, mungkin kandungan alkohol yang kurang banyak atau minumannya yang masih kurang. sejenak kami berhenti memutar gelas untuk menunggu reaksi selanjutnya, karena jika terus terusan memutar, pasti ardi bakal muntah.

"anyer kali ya besok?" tanya ilham yang terlihat sedikit pusing.
"ayo" jawabku. "mau jam berapa?"
"subuh aja ayo berangkat" saut bima.
"kalo subuh nanti di sana gak enak, panas" ucap ardi sambil menunduk.
"hahaha. ardi udah mulai mabok" ejek ku pada ardi.
"baru juga habis dua botol di" kata ilham.
"sabar, ini udah naik. tapi masih kuat" jawab ardi sambil duduk tegak sok kuat.
"hahaha. lanjut di!" kata bima.

aku membuka ponselku, melihat vita yang juga tidak ada kabar sama sekali sampai saat ini, ia mungkin sibuk dengan kegiatannya yang cuma tiduran dan scroll tweeter. aku sengaja tidak mengabarinya untuk beberapa waktu, karena jika memang ia mau denganku pastinya ia akan kembali dengan penuh keyakinan terhadapku. memang salah jika menganggap bahwa aku ini tidak egois, tapi mau bagaimanapun itu terserah padanya, aku hanya bisa meng iya kan apa yang ia inginkan.

pagi hari ketika bangun tidur setelah tadi malam terlalu senang dengan botol botol minuman air merah, aku langsung membakar rokok yang tinggal beberapa batang lalu melamun dengan pikiran yang masih sedikit terombang ambing sisa semalam. pergi ke pantai anyer hanya ocehan semata, semua orang yang semalam berbincang dan tertawa ria, saat pagi hari masih mengerek tidur pulas. aku lupa entah tidur jam berapa semalam, yang ku ingat hanya ardi yang sudah mau muntah. beberapa saat setelah melamun, aku membangunkan bima untuk menanyakan pulang bareng atau masih mau tidur. katanya mau tidur aja, lantas aku pulang sendiri dengan badan yang masih terasa sedikit panas karena bergadang dan tidak mandi.

sesampainya di rumah, aku langsung meminum air putih dingin yang ku ambil di kulkas dan lanjut untuk tidur sampai sore. ketika terbangun, aku melihat ada 13 panggilan tidak terjawab dari vita. aku sedikit tersenyum dan senang melihatnya. langsung ku telpon balik vita dengan tidak ada keraguan.

LOUGIV ELCANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang