5

5.9K 410 21
                                    

Hari ini Arga tersenyum bahagia setelah mengetahui kabar bahwa istrinya saat ini sedang mengandung."Terimakasih sayang."

Arga tak henti-hentinya mencium pucuk kepala istrinya, memberi usapan lembut di perut wanita itu, serta memberikan kecupan singkat di bibirnya yang tebal.

"Adek sehat-sehat ya, disana." tuturnya.

Fandra tersenyum atas perlakuan manis dan hangat yang diberikan oleh pria itu kepadanya. Ya, perlu digaris bawahi jika hanya dia lah satu-satunya yang pria itu cintai, tidak ada yang lain.

Dibalik penerimaannya terhadap Hasya, Fandra juga memiliki sisi egois yang tak pernah ingin suaminya mencintai orang lain selain dirinya.

__________________________________________

Hasya dengan telaten menyuapi Delvira, meski dengan banyak penolakan diawal.

"Udah, Tante. Nggak mau makan lagi."

"Satu suap lagi, oke!"

"Iya. Tapi habis itu sudah. Vira kenyang."

Hasya tersenyum."Makan baru beberapa sendok mana bisa kenyang? Kalo makan nya satu piring tuh, baru kenyang." ujar wanita itu menimpali dengan candaan kecil.

"Tante, kapan Papa sama Mama pulang? Mereka kemana sih?! Kok lama banget."

"Kan lagi antar Mama Fandra ke dokter."

Delvira menatap ibu tirinya, raut wajah gadis itu tampak serius."Mama sakit ya?"

"Iya, Nak."

"Sakit apa, Tante?" tanya nya, penasaran.

"Tante kurang tau, sayang." sahut Hasya.

"Kak Vira, main bareng yuk!" seru Luna.

Vira menggelengkan kepalanya, ia sangat tidak bersemangat setelah tahu orangtua nya itu pergi tanpa mengajaknya."Kamu main sendiri aja." timpalnya, badmood.

Luna mengangguk lalu kembali bermain di ruang tengah. Hasya menemani anak tirinya di ruang tamu, menunggu kedua orangtuanya pulang.

Beberapa saat kemudian, keduanya tiba dirumah. Vira lantas menghampiri ibu dan ayahnya dengan wajah merengut.

Melihat ekspresi putrinya seperti itu, Arga lantas menggendongnya."Kamu bete ya? Kok mukanya ditekuk gitu."

"Vira kesel! Papa sama Mama nggak bilang kalo mau pergi! Aku nya malah ditinggal!!"

Arga mengusap air mata yang mengalir di sudut mata putrinya."Oke, kalo gitu Papa sama Mama minta maaf ya, sayang.
Nanti sore kita jalan-jalan ke taman deh. Gimana?"

Vira mengangguk kecil."Jangan tinggalin aku lagi tapi.." Arga terkekeh mendengar rengekan putrinya."Iya, sayang. Enggak. Anak siapa sih ini? Kok manja banget.."

Fandra refleks menyahuti."Anak kamu lah! Masa anak orang lain? Ngaco kamu mah!"

Arga tertawa lepas."Aku cuma bercanda lho Fand. Masa gitu aja ngambek? Anak sama Mama nya sama-sama ngambekan, untung aku sayang."

I'm Envy Dad!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang