"𝐁𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐚𝐫."
●♡。♥●♡。♥●♡[-_-]╠♥
Dug ... Dug ... Dug
Suara jantung berdetak. Apakah itu kamu? Si gorilya hati manusia? Ah! Aku tak bisa menghentikan senyum ini. TUNGGU! Aku juga tidak bisa mengatur napasku dengan baik. Bagaimana ini? Aku belum ingin meninggalkan bumi bersama kegantengan Oppa.
Suara serak khas lelaki tampan itu memanggil namaku, lembut. Layaknya alunan musik piano klasik, yang membuatku nyaman dan tidak ingin terbangun dari alam 'bunga tidur'.
Aku memeluk erat guling ber-motif boneka panda, untuk mencium harum mangga itu semakin banyak. Namun, sesuatu yang bergerak di sekitar rambutku berhasil membuatku mengerutkan kening, penasaran.
Aku membuka mataku perlahan, sedikit menyipit karena banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Samar-samar, aku mendengar suara seseorang yang berbisik di samping telingaku.
"Morning!"
Aku terdiam, beberapa detik. Paras rupawan yang mendekati garis sempurna itu sedang tersenyum ke arahku.
Ah, dia memang ciptaan Tuhan yang paling indah, batinku sembari memejamkan mata dan merapatkan diri dengan guling kesayanganku untuk mencium wangi mangga itu sekali lagi.
"Can you take your hand off my arm, honey?"
"What? Oh, sorry!" jawabku, kikuk. Karena, salah membedakan antara Cia--guling bergambar panda, warna polkadot--dengan tangan lelaki tampan ini.
Oh, ya ampun! Aku sangat malu sekali! Jangan sampai dia melihat kotoran mata yang menempel di kelopak mataku! Aku mengoceh di dalam hati, merasa malu.
Tidak langsung menjauh. Lelaki itu malah mendekatkan tubuhnya ke arahku. Kecurigaanku semakin menjadi-jadi, jika memang ada sesuatu yang menganggu penglihatannya. Aku langsung menutupi wajahku dengan selimut yang juga ber-motif panda. Tetapi, yang terjadi malah lelaki itu menarik selimutku dengan cukup kuat. Membuatku mau tak mau menunjukkan raut muka innocent agar lelaki itu mau melepaskanku.
Setidaknya ... jangan sampai dia melihat wajahku tanpa polesan make-up ini!!
"Mau kupeluk, biar kamu bangun?" tawarnya, sambil mengukir senyum tipis di bibir.
Aku menggeleng kaku, lantas bangkit dari tempat tidur dan mengerahkan sepuluh langkah untuk mencapai pintu kamar mandi.
Napasku terdengar tak beraturan saat aku menyenderkan tubuh di pintu kamar mandi. Hingga, tawa kencang dari lelaki tampan itu membuat detak jantungku semakin tidak terkendali.
Jika kalian bicara tentang lelaki tampan, baik, pintar, dan perhatian hanya ada di dalam drama Korea. Sepertinya, aku bisa sedikit mengoreksi.
Karena, kini ... aku sudah mendapatkannya.
Dan, sekarang dia sudah menjadi tunanganku. Hanya milikku.
Garis bawahi! Hanya milik 'VIOLETTA MARISSA' seorang!
●♡。♥●♡。♥●♡♥
Thanks for reading!
WAIT! Jangan dulu pergi.
Cuap-cuap sebentar, ya, guys.
Jadi, ini teh novel paling spesial, ya.
(bisik; soalnya plot ceritanya ancur bgt! WKWKWK)
Karena aku lagi ikutin projek nulis kitu bareng penulis-penulis lain.
"February Writing Challenge"
Sesuai dengan tagar.
Selama 27 hari ke depan.
Aku bakalan nulis sesuai dengan 'keyword' yang temen-temen kasih.
Jadi, kalau ceritanya agak nyeleneh, mohon maaf, ya!
Aku nulis berbekal premis, sinopsis, dan blurb aja.
Tanpa karakter, outline, dan riset memadai.
Oke, itu saja. 'See you in the next chapter, guys!'
And, don't forget to leave a vote and comment.
Warm Hug,
ELEANOR JEUNE
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae, Cogan!
Teen FictionSaranghae, Cogan! "Kamu adalah alasan hatiku berdetak." *** Violetta Marissa--layaknya gadis normal sebayanya, Violet akan berteriak histeris saat melihat laki-laki tampan yang mendekati paras sempurna. Violet yang memiliki karakter bak seorang '...