Wang Yibo berlari kedalam gedung pencakar langit ternama di kota Beijing, tanpa sedikitpun ia memperdulikan kedua security yang berjaga di pintu utama gedung itu.
"Hey! TUNGGU! APA YANG KAU LAKUKAN!?" teriak salah satu security. Kedua security ini segera mengejar Wang Yibo dan berhasil menangkapnya.
"Mencari seseorang." jawabnya.
"Kalau mencari orang kau bisa ke resepsionis terlebih dahulu."
"Minggir kalian!"
Wang Yibo memberontak. Beberapa saat tubuhnya terlepas dari jeratan kedua security ini. Namun sayang, lagi-lagi security dapat mencengkramnya kembali. Wang Yibo mengamuk, memberontak dan berteriak seperti orang kesetanan. Sehingga beberapa security juga datang untuk membantu.
Security berteriak ke arah resepsionis untuk segera lapor pada polisi bahwa ada orang yang sengaja membuat onar di gedung ternama ini. Bertepatan dengan itu seorang wanita cantik terlihat baru saja keluar dari lift.
Matanya membola ketika melihat Yibo sedang melawan beberapa security di kantornya. Dengan langkah cepat wanita ini berjalan kearah keributan.
"HENTIKAN! KALIAN SEMUA HENTIKAN!"
Baik Wang Yibo dan ke empat security segera menghentikan keributan yang mereka buat. Keempat security ini membungkuk, menandakan rasa hormat pada wanita yang saat ini ada dihadapan mereka.
"MINGGIR!" teriak Yibo, seraya menghempaskan kedua tangannya dari genggaman kedua security.
"Wang Yibo, ayo naik!" Ucap wanita itu.
"Nona Angela, dia .....?" Tanya salah satu security yang segera dijawab oleh kekasih pemilik perusahaan ternama ini.
"Dia adalah anak Mr. Wang Chao."
Wang Yibo ingin menghajar satu satu security ini, tapi Angela dengan cepat menangkap tangan Yibo.
"Sudahlah! Ayo bubar kalian semua."
"Potong gaji mereka semua!" teriak Yibo seraya ditarik oleh Angela menuju lift VIP.
Pintu lift terbuka saat Angela dan Yibo sampai di lantai 58. Lantai paling atas dan lantai yang paling luas dari seluruh lantai yang ada di dalam gedung ini. Begitu Angela menampakkan wujudnya, resepsionis dilantai itu segera bangkit dari duduknya dan menyapa Angela.
Angela menghentikan langkahnya didepan meja resepsionis, begitu pula dengan Wang Yibo. Wajahnya tertunduk lesu. Angela kemudian menghela napas.
"Lain kali kalau mau kesini, bisa telepon dulu kan? Jangan masuk dengan cara seperti ini lagi, mengerti?"
Wang Yibo mengangguk cepat.
"Masuklah! Dia sudah tahu kau datang."
Wang Yibo segera menarik kakinya, ke arah sisi kiri dari meja resepsionis. Didorongnya pintu kaca besar dihadapannya, sebelum ia memasuki area dari ruangan presiden perusahaan ini. Begitu sudah didepan pintu kayu, Wang Yibo berhenti sejenak. Memandang kosong pada pintu kayu itu. Nampak tangannya terkepal kuat, sebelum akhirnya ia mengetuk dan mendorong pintu yang terbuat dari kayu di depannya.
Wang Yibo berdiri tidak jauh dari meja presiden perusahaan ini. Tidak segan-segan ia menatap lurus kearah sang ayah.
"Datang dengan membuat onar. Cocok sekali dengan kebiasaanmu. Perlu kau ingat, tempat ini bukan tempat untuk mendaftarkan diri jadi seorang mafia. Kau datang tanpa pemberitahuan, kau sudah menganggu jadwalku. Kau tahu itu, Wang.Yi.Bo?"
"Dui bu qi"
Wang Chao sedikit terkejut mendengar kata maaf keluar dari mulut seorang Wang Yibo, apa lagi kalimat itu ditujukan untuk dirinya. Sebelah alis Wang Chao berkedut. Belum lagi sikapnya yang terlihat jauh lebih tenang didepan sang ayah daripada biasanya.
YOU ARE READING
✔MARS ❤ Yizhan Version 💚
FanfictionSuatu hari wang yibo bertemu xiao zhan, seorang pria manis introvert dan lembut, di sebuah taman di mana dia menanyakan arah padanya. Xiao zhan menggambar petunjuk untuk wang yibo di bagian belakang salah satu sketsa tentang ibu dan anaknya. yibo ya...