Beberapa hari kemudian,
Xiao Zhan tengah berdiri disalah satu pilar lobi kampus. Ia sedang terlihat menunggu kehadiran seseorang. Begitu ia mengangkat kepalanya, ia melihat Yixing yang baru tiba.
"Apa ada kabar tentang Yibo?" tanya Xiao Zhan pada Yixing.
"Tidak ada, ponselnya tidak bisa dihubungi" jawab Yixing.
Xiao Zhan kembali tertunduk "ini sudah 9 hari" ucapnya dengan raut wajah yang sedih serta khawatir. "Masa skorsnya sudah lewat" lanjut Xiao Zhan.
"Tenang, dia akan baik baik saja" ucap Yixing sambil berlalu dan Xiao Zhan mengikutinya. Mereka jalan bersama sama menuju kelas. "Malam minggu ini aku akan pergi ke rumahnya untuk mengeceknya, kau jangan terlihat tidak semangat begitu dong".
"Yixing, beritahu aku alamat rumah Yibo" pinta Xiao Zhan dengan sopan.
"Huh? kau mau pergi ke rumahnya?"
"Kenapa memangnya?"
"Hmmm....rumah Yibo itu daerah yang cukup berbahaya jika orang seperti kau pergi sendirian kesana. Malam minggu kita akan pergi bersama saja kesana. Bisa jadi sekarang Yibo sedang di rumah Ayahnya".
Setelah percakapan itu mereka berpisah. Xiao Zhan berjalan menuju kelasnya, sedangkan Yixing berjalan ke arah temannya yang baru saja memanggil dirinya. Begitu Xiao Zhan mencapai batas akhir anak tangga yang sedang ia naiki, didepannya terlihat seseorang yang sedang bersandar pada dinding.
Setelah memijat keningnya beberapa kali, orang itu menoleh ke arah kananya semenjak ia merasa ada seseorang disana sedang memperhatikannya. Begitu nanar matanya melihat Xiao Zhan, ia langsung menarik kakinya dari tempatnya berdiri.
"Senior Wu" panggil Xiao Zhan.
Ya, orang itu adalah Kris Wu, sepertinya ia dirundung rasa bersalah karena tidak jujur dalam perlombaan, dimana lukisannya adalah hasil tiruan orang lain.
"Senior Wu, dengarkan aku bicara sampai selesai" ucap Xiao Zhan seraya mengikuti langkah Kriss Wu. Begitu mendengar ucapan Xiao Zhan, Kriss Wu langsung menghentikan langkahnya, begitupun dengan Xiao Zhan.
"Aku sama sekali tidak membencimu. Mengenai lukisan itu aku tidak menginginkannya. Dicuri atau tidak aku sama sekali tidak perduli. Hanya saja aku sudah berjanji pada Yibo, setelah lukisannya jadi akan kuberikan padanya. Dia selalu menanti lukisan itu selesai. Jadi bagaimanapun juga, aku ingin memberikan lukisan itu padanya" ucap Xiao Zhan yang sambil memandang punggu lawan bicaranya.
Xiao Zhan berhenti sebentar untuk menghela nafas, kemudian ia lanjutkan lagi kalimatnya "karena....dia memberiku banyak hal (suaranya sedikit parau) dia memberiku keberanian, kebahagiaan (matanya mulai berkaca kaca). Dia membuatku melihat masa depan (air matanya pun berhasil lolos, menetes membasahi wajahnya). Aku mohon, kalau sketsanya ada padamu, tolong kembalikan. Karena itu adalah awal penting antara aku dan Yibo. Aku mohon kembalikan. Aku tidak akan memberitahu orang lain".
Seperti tidak mengindahkan ucapan Xiao Zhan, Kris Wu yang sedari tadi hanya membeku terdiam segera berlari dari tempatnya. Tanpa memperdulikan Xiao Zhan yang sudah terisak di belakangnya.
"SENIOR WU!" teriak Xiao Zhan sesaat melihat Kris Wu berlari dari hadapannya.
"Dasar tidak waras! Lihat orang yang menjijikan itu. Pacarnya baru saja dikeluarkan dari kampus, dia langsung mengejar kakak kelas sambil menangis" Tiba tiba seseorang berkata seperti itu dari arah belakang tubuh Xiao Zhan. Xiao Zhan menoleh dan mendapatkan Meiqi dan Xuanyi. Dan orang yang baru saja berbicara kasar seperti itu adalah Xuanyi, teman Meiqi.
"Kenapa lihat lihat? Apa kami salah bicara?" ucap Meiqi dengan nada menjengkelkan. "Aku dengar dia yang menyebabkan perkelahian Yixuan. Yibo dikeluarkan dari kampus gara gara orang jalang ini".
YOU ARE READING
✔MARS ❤ Yizhan Version 💚
FanfictionSuatu hari wang yibo bertemu xiao zhan, seorang pria manis introvert dan lembut, di sebuah taman di mana dia menanyakan arah padanya. Xiao zhan menggambar petunjuk untuk wang yibo di bagian belakang salah satu sketsa tentang ibu dan anaknya. yibo ya...