Chapter 14

243 29 12
                                    

"Maaf, sebenarnya aku tidak membawa uang cash sebanyak itu." ucap perempuan itu. Kemudian ia melepaskan jam tangan miliknya dan memberikan kepada penjaga lelang.

"Ambil saja ini, mungkin bisa digantikan dengan 100.000. Sekarang apa kau bisa membawa ku pergi menemui Wang Yibo?"

.

Wang Yibo mendrible bola basket sebelum melemparnya kedalam ring. Tentu saja sudah bisa dipastikan bola itu akan berhasil masuk kedalam ring.

"YES!" teriak Yibo sambil mengepalkan tangannya.

Yixuan, Yixing dan orang orang yang menonton bersorak dengan kemenangan Yibo. Yibo berjalan mendekati kedua sahabatnya, mereka berpelukan bersama sama dan melompat lompat kegirangan. Lompatan mereka terhenti ketika seorang perempuan menghampiri mereka.

PLAK!

Perempuan itu tanpa basa basi langsung mendaratkan tamparan pada pipi Yibo.

"Hanna....?"

Yibo nampak terkejut dengan kehadiran perempuan itu. Perempuan itu terlihat menangis dan langsung memeluk tubuh Yibo. Hal itu membuat Yixing diam tertegun.

"Yibo, aku merindukan mu. Kau pergi kemana?" ucap Hanna ditengah tengah tangisannya.

Awalnya Yibo tidak membalas pelukan Hanna, namun mendengar Hanna menangis dan rasa ini begitu familiar untuknya. Akhirnya Yibo membalas pelukan Hanna. Yixuan yang awalnya tidak bereaksi langsung menoleh ke arah Yixing. Yixing semakin terkejut melihat reaksi sang sahabat.

"Yibo" suara lain menginterupsi mereka. Yibo menengok ke asal suara. Hanna melepas pelukannya dan juga menoleh.

"Ding Guan" ucap Yibo.

Ding Guan Sen tersenyum dan berjalan mendekat ke arah Yibo. Sedangkan Hanna tidak melepaskan genggamannya pada lengan Yibo. Bahkan ia sadarkan kepalanya di pundak pria tampan itu.

Begitu Ding Guan berdiri tepat di hadapan Yibo. Yibo langsung menarik tangannya dan memeluknya, sedikit memberikan tepukan pada pundak Ding Guan.

"Wey, lama tidak bertemu, kenapa kau menyusut?" tanya Yibo pada Ding Guan.

"Kau yang bertambah tinggi" balas Ding Guan.

"Bagaimana kalian bisa menemukan ku?"

"Lukisan itu. Aku juga menelpon pelukisnya, Xiao Zhan"

"Xiao Zhan?"

Ding Guan mengangguk.

Tak lama setelah itu Reba dan Xiao Zhan muncul di belakang badan Ding Guan. Wajah Reba sudah mengeras, menahan amarah yang kapanpun bisa meledak melihat perempuan lain seenaknya bergelendot ria dengan Yibo di depan Xiao Zhan. Sedangkan Xiao Zhan masih bersikap biasa biasa saja, walaupun dalam hatinya saat ini terasa panas.

Yibo mengubah padangannya ke arah Reba dan Xiao Zhan yang tak jauh berdiri dari tempat mereka. Ding Guan menoleh, tersenyum dan melangkah mendekat ke arah Xiao Zhan dan Reba.

"Kau yang bernama Xiao Zhan?"

Xiao Zhan hanya tertunduk. Reba sudah melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah yang semakin sangar.

"Ni hao. Wo shi Ding Guan Sen"

Yibo berjalan mendekat, otomatis langkah kaki Hanna juga mengikuti langkah kaki Yibo. Karena perempuan satu ini tidak melepaskan sedikitpun lengan Yibo.

"Maaf hari itu menganggu mu di telepon. Tapi aku tetap mau berterima kasih. Kalau bukan lukisanmu itu, aku rasa kami akan sulit menemukan Wang Yibo."

✔MARS ❤ Yizhan Version 💚Where stories live. Discover now