Chapter 41

173 16 8
                                    

Ehm!

Ada yang kangen? Nungguin?

Nggak ada?

(Ambil napas dalam2)
Yaudah gpp, up aja deh biar nggak ada hutang sama diri sendiri hehehehe

(Ambil napas dalam2)Yaudah gpp, up aja deh biar nggak ada hutang sama diri sendiri hehehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💚

🖤

"Aku akan menyuruh bagian accounting membuat sebuah proposal untukmu..... Hmm baik, tidak masalah."

Ucap Angela ditengah tengah kegiatannya saat sedang menyetir.

Hari ini Angela dan Xiao Zhan menghabiskan waktu bersama. Karena Yibo mempunyai urusan lain, daripada mati kebosanan dirumah semegah itu, Xiao Zhan dengan senang hati menerima tawaran Angela untuk menemaninya pergi shopping. Selama Angela berbicara di telepon dengan staff nya, Xiao Zhan hanya terus terdiam memperhatikan Angela yang begitu tegas namun tetap terlihat Anggun.

"Hmm..... Ok, aku mengerti.... Bye bye."
Angela kemudian mematikan sambungan telepon itu dan kembali fokus menyetir.

"Zhan, maaf. Aku terus menerima panggilan telepon."

Xiao Zhan tersenyum.
"Tidak apa apa."

"Oh ya Zhan, Wang Chao sudah menghubungi rektor kampus. Kau memang tidak pernah ada masalah. Semua nilaimu sangat bagus. Lalu mengenai kuliah jurusan analisis mu, Wang Chao bilang mau kuliah atau tidak itu tergantung dirimu. Dia hanya mendukung saja apapun keputusanmu. Tapi..... Dia tetap berharap kau bisa melanjutkannya."

Xiao Zhan terkekeh ringan.
"Paman Wang memang sangat perhatian dan pintar."

"Kalau kau benar benar merasa seperti itu, kenapa kalian tidak menetap saja di kediaman Wang?"

Mendengar pertanyaan itu Xiao Zhan menjadi tidak enak hati. Hal itu membuatnya reflek menundukkan wajahnya.

"Karena aku dan Yibo belum menikah. Selain itu ........"
Kalimatnya tertahan. Xiao Zhan merasa malu mengungkapkannya.

"Apa?"
Tanya Angela penasaran.

".... kediaman itu benar benar sangat besar. He he he he ..... Aku selalu merasa seperti bisa tersesat didalam sana."

Angela tertawa mendengar penuturan polos dari Xiao Zhan.
"Ya, kau benar. Rumah itu sangat besar."

"Tapi bukan berarti aku tidak nyaman tinggal disana."

"Ya, aku tahu."
Ucap Angela seraya melirik kearah Zhan dan tersenyum.

"Kalau hubungan paman Wang dan Yibo lebih akur lagi, aku rasa kediaman itu akan jauh lebih terasa  nyaman."

"Absolutely. Yibo yang tidak bisa dikendalikan, sekarang bisa mendengarkan perintah orang, seperti boneka."

Kening Xiao Zhan mengkerut.
"Boneka?"

✔MARS ❤ Yizhan Version 💚Where stories live. Discover now