Cold Tea

1.5K 163 31
                                    

HunHan: Fiksi: Drabble (500+ words)



H-hai..”. Sapa Sehun ragu ketika tanpa terasa kakinya menapak di halaman gersang tersebut.
 
Gadis dengan paras cantik tersebut tersenyum dengan menguarkan seluruh keanggunan. Rambutnya yang panjang diterpa angin menambah dramatis keindahannya di dalam mata Sehun.
 
Ada yang bisa ku bantu..?”. Jawab gadis tersebut dengan nada yang terlampau halus dan lembut di indera pendengaran Sehun.
 
Hati Sehun berdebar kuat. Ini kali pertama ia menyapa gadis sangat cantik yang setahun terakhir ini selalu mencuri perhatiannya semenjak kepindahannya ke pemukimannya yang baru.
 
T-tidak ada. Aku hanya ingin menyapamu. Dan ini baru kali pertama aku berani melalukannya..”. Sehun berujar gugup sembari memegang daun telinganya yang memerah karena angin yang berhembus kencang. Maklum saja udara begitu dingin karena waktu masih terlalu pagi buta, bahkan matahari belum menunjukkan eksistensinya.
 
Gadis itu menyisir kekehan ringan, dan itu adalah hal paling manis yang pernah Sehun rasakan seumur hidup.
 
Kembali lah lain waktu. Tidak baik berkeliaran di waktu manusia seharusnya menikmati tidur nyenyaknya..”. Jawab gadis itu lalu matanya menyingsing pada cahaya yang mulai kemerahan dari ufuk timur.
 
Aku harus masuk. Jika berkenan, di lain waktu akan ku sambut kau dengan jamuan teh dingin..”.  Menghilang di balik pintu bahkan sebelum memberikan kesempatan pada kelopak mata Sehun untuk berkedip.
 
Sehun tersenyum mengingat percakapannya terakhir kali dengan gadis yang mencuri nyaris seluruh hatinya tersebut.
 
“Ahh.. kenapa aku lupa menanyakan namanya..”. Gerutunya sangat pelan sembari menjejali jalanan di sekitaran rumahnya.
 
“Selamat pagi, tuan muda Oh..”. Sapa penduduk disana dengan sangat ramah.
 
Sehun menyajikan senyum hangatnya pada salah satu penduduk yang berbaju sangat sederhana tersebut.
 
“Ya, selamat pagi. Semoga hari ini berlalu dengan baik..”. Kegiatan yang rutin Sehun lalukan setiap pagi adalah menyusuri jalanan di sekitar rumahnya lalu memberikan sapaan hangat pada warga.
 
Sehun keturunan bangsawan yang dikenal sangat baik hati, ramah dan dermawan. Dan poin paling utamanya, Sehun terlahir dengan wajah yang terlampau rupawan. Semua penduduk menyanjung dan sangat menghormatinya. Tidak tertinggal, gadis-gadis muda yang juga menyimpan pekikan antusiasnya ketika berpapasan dengan Sehun di jalan.
 
Sehun mengulas senyumnya ketika kakinya menapaki aspalan agak kasar dan tak terawat. Meski demikian, ia menyukainya karena aspalan inilah selalu menjadi saksi bisu ketika ia memandangi gadis cantik pujannya ketika sedang duduk di bibir jendela lantai dua.
 
Dan kedua kurva bibir Sehun semakin melengkung ketika netranya menangkap gadis cantik berbusana putih panjang dengan rambut yang tersingkap angin.
 
Senyuman sangat cantik yang menarik langkah Sehun untuk memasuki halaman.
 
“Tuan muda..”. Sehun menolah pada suara yang menginterupsinya dari belakang.
 
“Tuan muda sedang apa disini..?”. Tanya salah satu lelaki paruh baya yang menyapa Sehun.
 
“Aku hendak mengantarkan ini..”. Sehun mengangkat satu tangannya yang berisi lipatan kertas berwarna abu-abu legam.
 
“Maksud tuan muda..?”. Paruh baya tersebut mengangkat alisnya heran.
 
“Aku berniat mengundang pemilik rumah ini ke acara penjamuan besar yang diadakan keluargaku setiap tahun..”. Sehun menjelaskan dengan raut wajah berseri-seri di wajahnya. Membayangkan gadis cantiknya akan datang ke rumahnya, lalu ia akan memperkenalkan pada kedua orang tuanya bahwa gadis itulah yang telah berhasil mencuri hatinya dan akan menjadi pendampingnya.
 
“Maaf, tuan muda. Tapi rumah ini sudah kosong sejak 25 tahun lalu..”.
 
Kedua alis Sehun menukik tajam. Ingin membantah pernyataan dari lelaki paruh baya yang sering bertemu dengannya setiap hari.
 
“Tidak mungkin. Sangat jelas aku melihatnya setiap hari seorang gadis yang kerap duduk di jendela. Bahkan dua hari yang lalu, aku sempat bertukar beberapa kata dengannya..”. Sehun menyampaikan fakta sesuai apa yang dilihat dan dirasakannya.
 
“Tidak ada yang tinggal di rumah ini, tuan muda. Mungkin anda hanya sedang berhalusinasi saja. Jika begitu, saya permisi, tuan muda..”. Lalu lelaki paruh baya tersebut hengkang dari hadapan Sehun.
 
Sehun terdiam dengan kerutan keras di dahinya. Sangat tidak mungkin ia berhalusinasi sedangkan jelas mata elangnya menangkap senyuman itu setiap hari. Ya, setiap hari. Tiada hari yang ia lewatkan tanpa meneguk senyuman cantik gadis berambut panjang dan bermata serupa rusa tersebut.
 
Angin berhembus kencang, menyapa kulit tengkuk belakang Sehun yang semula hangat berubah menjadi perlahan dingin.
 
“Mencariku, tuan muda..?”. Sehun terkesiap lalu matanya lekas menangkap gadis cantik berbusana putih di depan pintu dengan rambut panjang.
 
Kecantikan luar biasa gadis tersebut membuat Sehun tidak menyadari bahwa pintu berwarnaa lusuh dan sangat ringkih tersebut benar-benar telah dilalap usia karena tidak terawat dalam waktu yang lama.
 
Sehun tersenyum penuh kelegaan. “Ternyata aku tidak berhalusinasi. Kau benar-benar ada..”.
 
“Tentu saja. Dan sekarang aku benar-benar berdiri di hadapanmu..”. Mata hazel berkilauan milik gadis tersebut benar-benar menghipnotis Sehun.
 
“Ya, aku percaya kau ada. Jika tidak keberatan, boleh ku tahu namamu..?”. Sehun mengulurkan tangan, berharap tangan lembut gadis di depannya bersedia menyambut.
 
“Luhan..”. Gadis itu menyambut tangan hangat Sehun dengan kekehan ringan.
 
Berada dalam jarak sangat dekat dengan gadis yang ternyata bernama Luhan tersebut membuat Sehun sejenak melupakan siapa dirinya dan apa yang ada di dalam hidupnya.
 
“Mau ikut ke dalam dan menikmati teh dingin bersamaku..?”. Tawar Luhan dengan alunan nada sangat lembut yang membuat kewarasan Sehun terbuai.
 
Sehun mengangguk. Dan semenjak itu eksistensinya benar-benar hilang meski seluruh warga dan aparat mengerahkan seluruh kemampuan untuk menemukannya.
 
Hasilnya nihil. Tuan muda berdarah bangsawan tersebut seperti ditelan ke dalam dasar perut bumi.

The End

Drabble ini terinspirasi dari salah satu cerita author di wattpad 😁

Tetep simpan di library yaa..! Karena akan ada drabble dan short story lainnya di lapak ini 😘

                                               01-Februari-2021

Imaginary Admirer (HunHan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang