7

550 74 4
                                    

Keesokan harinya, Suibian sedang berjalan sendirian di lorong kelas dengan wajah berseri karena punya rencana bagus untuk menyelesaikan misinya. Misi yang diberitahu Jingyi di UKS, walau terdengar samar, ia yakin Misi ini akan berhasil dijalankannya.

"Suibian!" panggil seseorang membuat Suibian menoleh. Ia terkejut dan orang itu berjalan semakin mendekatinya.

"Hai, cantik." Orang itu senyum juga menghimpit Suibian ke tembok.

"S-s-sung-sunghoon," ucap Suibian terbata.

"Kenapa? Kau takut aku menyakitimu seperti yang dilakukan Jungkook?" tanya Sunghoon dengan suara serak nan menggoda. "Tenang saja, aku akan menjagamu bukan balas dendam."

Sunghoon tersenyum, beda dengan Suibian yang ketakutan.

"Kau melihatnya kan? Kau tau semuanya kan?" tanya Suibian memberanikan diri menatap Sunghoon padahal tubuhnya bergetar ketakutan.

Sunghoon membelai lembut rambut Suibian dan menyisipkan rambut Suibian yang tertiup angin. Untung saja dilorong ini masih sepi. Tapi jikapun banyak orang, Sunghoon akan mengeluarkan kekuatannya agar tidak ada yang melihatnya.

"Ya, tentu saja. Bahkan aku lah yang mengadukannya pada Ayahku, Lord Reus," ucap Sunghoon senyum menampilkan taringnya dan mata yang merah menyala.

"Menyingkir kau dari hadapanku!" Suibian mendorong Sunghoon kasar dan membuatnya terhuyung. "Jangan pernah mendekatiku!"

Suibian hendak pergi namun Sunghoon menarik tangannya.

"Kau hanya untukku. Bukan untuk Jungkook atau siapapun! Bahkan Niki sekalipun!" bisik Sunghoon menekan disetiap katanya.

"Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Suibian yang mulai emosi. Ketakutannya hilang seketika dan menatap Sunghoon tajam.
"Kau! Aku menginginkan dirimu. Akan kujadikan kau Mateku," ucap Sunghoon tersenyum.

"Sayangnya, aku sudah terlanjur benci padamu." Suibian tersenyum meremehkan. "Pergilah, aku sedang tak ingin bermain-main."

Suibian senyum lalu pergi meninggalkan Sunghoon. Kali ini Sunghoon tidak mencegahnya.

"Jika kau mendekati Niki atau yang lainnya, kau dalam bahaya! Hindari mereka dan teruslah bersamaku jika kau ingin terus hidup."

"Apa bedanya kau dengan mere--" Ketika berbalik, Suibian tidak melihat sosok Sunghoon lagi.

"Park Sunghoon! Sunghoon Reus!" teriak Suibian namun tidak ada jawaban dari si empunya nama.

"Hey, kau memanggil siapa?" Tiba-tiba saja ada yang menepuk pundaknya. Ketika berbalik ternyata Mirae.

"Eh? Hey, Mirae," sapa Suibian senyum menutupi keterkejutannya.

"Tadi kau memanggil siapa? Ah, tidak maksudku, siapa Sunghoon Reus? Aku baru mendengarnya."

"Ah, itu nama panggil Park Sunghoon yang kubuat sendiri untuknya," jawab Suibian senyum.

"Ah, begitu, ayo kita ke kelas," ajak Mirae. Mereka pin pergi ke kelas.

🧛‍♂️

"Sunghoon Reus!" panggil Jay dengan tatapan mata tajamnya. Matanya merah menyala tanda marah.

"Jay, hay, Jay. Ada apa?" Sunghoon tersenyum melihat Jay didepannya. Mereka kini ada di lapangan sekolah dan sepi.

"Sunghoon Reus, aku benci mengatakan ini tapi, aku akan bilang padamu kalau aku mencintai Suibian. Aku ingin menjadikannya Mateku," ucap Jay sungguh-sungguh. Matanya masih merah menyala. "Jadi, jauhilah dia."

Jay pergi namun Sunghoon merangkulnya dari belakang.

"Kau bilang apa? Apa kau akan menghancurkan misi kita? Hey, Jay, jangan munafik," bisik Sunghoon pelan lalu menepuk pundak Jay. Ia tersenyum ketika Jay menatapnya lalu pergi.

"Kendalikan perasaanmu, kau sudah punya Mate." Sunghoon melambaikan tangannya tanpa menengok ke arah Jay dan itu membuat Jay emosi.

"Aku akan menjadikan Suibian Mateku! Tidak peduli jika harus dihukum seperti Reus generasi kedua atau mati seperti Jungkook Reus!" Mata Jay menyala merah menatap punggung Sunghoon yang semakin jauh dari pandangannya.

Tbc ...

Yuhuuu gais🤗 kuyla dikrisar💜👍 tengkyu🙏

[not] My Mate || ENHYPEN || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang