8

543 77 3
                                    

"Hai, Mirae!" sapa Jay yang duduk di depan Mirae. Ya, mereka sedang di kantin.

"Mau apa kau disini?" tanya Mirae ketus.

"Makan bersama." Jay senyum. "Dengan Suibian."

"Hei, Jay, wake up," ucap Mirae meremehkan.

Seseorang datang sambil membawa tempat makannya dan diletakan disebelah Jay.
"Hai  Mirae, dimana Suibian?" tanyanya yang langsung duduk disebelah Jay.

"Ck."

"Kenapa ada Jay dan Sunghoon?" tanya gadis cantik nan rupawan yang baru saja datang membawa makanannya lalu duduk dengan anggunnya disebelah Mirae.

"Hai, Suibian," sapa Jay senyum.

"Hai, Bian," sapa Sunghoon senyum.

"Menjijikan," gumam Mirae kesal menatap dua lelaki yang tersenyum seperti orang bodoh itu.

"Maaf, kami tidak mengundang kalian," ucap Suibian senyum.

"Tapi aku ingin makan bersamamu, Sui," ucap Jay cemberut.

"Aku juga," sungut Sunghoon dengan terus tersenyum.

"Menggelikan," gumam Mirae malas.

"Ayo, Mirae, kita pergi," ucap Suibian lalu bangun dari duduknya dan mengangkat makanannya.

"Ah? Ah, ya, ayo," ucap Mirae tergagap karna terkejut.

"Sui, berikan aku kesempatan, aku akan melakukan yang terbaik dan menebus kesalahanku," ucap Sunghoon pelan. Nadanya terdengar memohon membuat Jay terkejut dan menatapnya curiga.

"Apa? Kesalahan apa?" tanya Jay penasaran sekaligus panik. Takut Sunghoon ikut mendekati Suibian.
"Kau tak perlu tau, ini rahasiaku dan Suibian," ucap Sunghoon melalui telepati ke Jay lalu menatap Jay dengan smirknya.

"Apa kau berniat berkhianat, Sunghoon?" balas Jay dengan telepatinya. Jay menatap sinis Sunghoon.

"Hhhhh." Suibian pergi meninggalkan dua manusia yang saling menatap tajam.

"Orang-orang bodoh," cetus Mirae tersenyum miris lalu pergi mengikuti Suibian.

🧛‍♂️

"Suibian!" teriak Sunghoon dilorong kelas yang lumayan sepi ketika melihat Suibian berjalan sendirian.

Si empunya nanya berhenti berjalan tanpa menoleh. Sunghoon berlari, sedetik kemudian langsung berada di hadapan Suibian yang membuatnya terkejut.

"Apa kau harus menunjukan identitasmu disekolah?" tanya Suibian menatap sinis Sunghoon.

"Bian, tolong, beri aku kesempatan, kau tau kan alasan aku mencelakai Jungkook dulu?" Sunghoon memegang tangan Suibian. Mata terangnya menyorotkan permohonan yang tulus.

"Lupakan." Suibian melepaskan tangan Sunghoon dari tangannya. Matanya menatap Sunghoon tajam. "Dulu, aku memang tidak tau apapun, tapi untungnya, sebelum Jungkook mati, dia memberitahuku untuk berhati-hati padamu."

Suibian berjalan dengan menabrak pundak Sunghoon sengaja. Tanda memperingati kalau dirinya bukan perempuan lemah seperti dulu.

"Aku akan berikan apa pun yang kau inginkan," ucap Sunghoon tegas membuat langkah Suibian berhenti.

"Jungkook bilang, kau pembohong," ucap Suibian tegas tanpa menoleh ke belakang.

Seketika tangan Suibian ditarik hingga membuatnya berada dipelukan Sunghoon. Mata mereka bertabrakan, Sunghoon menatap Suibian dengan mata bersinarnya. Bukan tatapan kebencian, melainkan tatapan penuh kasih sayang dan lembut. Sunghoon mendekatkan wajahnya ke Suibian. Nafas perempuan itu terasa sesak, wajahnya juga terasa panas dan jantungnya berdetak hebat. Bohong kalau Sunghoon tidak menyadari itu semua.

"Kau menginginkan sesuatu dari tubuhku kan, Bian? Bahkan jantungmu menjawab semuanya," bisik Sunghoon pelan membuat jantung Suibian semakin berdetak hebat.

"Jungkook bilang--"

Cup.

Kecupan sekilas dibibir ranum Suibian dari Sunghoon. Mata lelaki itu masih terlihat bersinar sedangkan wajah gadis cantik itu semakin memerah.

"Berhenti menyebut nama makhluk yang sudah mati. Diperaturan kastilku, itu akan ada hukumannya." Sunghoon tersenyum sambil memegang lembut dagu Suibian.

Suibian terpaku. Entah apa yang dia rasakan. Antara kagum, terpesona, tergoda atau malah jijik, hanya Suibian yang merasakannya.

"Kau memberiku kesempatan untuk mendekatimu lagi, dan aku akan memberikan apapun yang kau inginkan termasuk yang ada ditubuhku, kau tertarik?" tanya Sunghoon masih memegang dagu Suibian dan menatapnya lembut.

"Aku ingin Niki-- awww." Suibian teriak ketika Sunghoon mencekram rahangnya dengan keras, matanya juga berubah jadi merah menyala.

"Satu hal yang makhluk itu tidak katakan padamu." Sunghoon menatap tajam wajah kesakitan Suibian. "Aku ini Vampire jenius yang akan melakukan segala cara agar keinginanku terwujud."

Setelah mengatakan itu, Sunghoon tertawa terbahak-bahak. Ia melepaskan cengkramannya dari dari rahang Suibian. Namun, tangan satunya masih merangkul pinggang Suibian agar terus menempel padanya.

"Kau harus menerima tawaranku, jika tidak, kau yang rugi," ucap Sunghoon senyum sambil mengusap lembut pipi kiri Suibian.

"Baiklah aku ak--"

"Hey! Apa yang kalian lakukan disitu?" tanya Jake memergoki. Ia menghampiri dua makhluk itu. Sunghoon enggan melepaskan rangkulannya.

"Mulai sekarang, dia Mateku," ucap Sunghoon senyum yang menunjukan kemesraan didepan Jake.

Tbc ...

Hehe gimana gais😊 yuhuu makasii loh yang uda baca🤗 silakan krisar😊💜👍

[not] My Mate || ENHYPEN || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang