A/N: kalimat dialog di chapter ini dalam bentuk italic artinya komunikasi menggunakan bahasa Italia ya!
in the previous chapter
Tangan Kyuhyun kembali menenggelamkan tubuh mungil Yesung ke dalam pelukannya. Secara natural dan tanpa kaku Kyuhyun mengelus kepala belakang Yesung untuk memberikan ketenangan. Tanpa sadar Kyuhyun mendaratkan kecupan ringan di puncak kepala Yesung.
Sang korban hanya bisa merona dengan dada berdebar dan tangan yang semakin mengeratkan pelukannya.
-
"Seperti yang sudah kujelaskan tadi, apakah ada pertanyaan?"
Kini mereka semua sudah berada di depan bangunan kecil yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan kosong yang sedang disewakan. Polisi patroli suruhan Hoshi sudah menahan tiga orang laki-laki yang mengaku sebagai pengurus tempat. Ketiganya mengaku tidak tahu apa-apa mengenai keberadaan kesepuluh remaja itu selama interogasi.
"Sejauh ini tidak, lagipula kita bisa berkomunikasi lewat ini kan?" Hoshi menunjuk in ear walkie talkie yang terpasang di telinganya.
Kyuhyun mengangguk paham, "Posisi sniper?"
"Dua di atas pusat perbelanjaan seperti permintaanmu dan aku menambahkan satu di arah timur dan satu di arah barat, hyung,"
"Bagus. Kalau begitu, langsung saja. Hati-hati dan jika terjadi sesuatu gunakan walkie talkie kalian," Kyuhyun membubarkan diskusi.
Tangan Kyuhyun meraih lengan Yesung saat wanita itu akan berjalan masuk ke dalam bangunan melalui pintu dengan bersama Hoshi dan dua anggota team Hoshi. Yesung menoleh ke arah Kyuhyun bingung.
"Selamatkan korban dan keluar, biar aku dan yang lainnya yang menangkap mereka, mengerti?"
Yesung terkekeh, "Untuk apa aku masih divisi khusus jika tidak bisa menangkap mereka?"
"Yesung," Kyuhyun memberikan tatapan peringatan.
"Aku akan mengabarimu jika menemukan mereka. Maka dari itu tolong lepaskan tanganmu karena aku akan bekerja, Timjangnim," Yesung tersenyum lebar dan melepaskan genggaman tangan Kyuhyun, kemudian menyusul Hoshi masuk ke dalam ruangan.
"Cinta bertepuk sebelah tangan," Siwon bersiul melewati Kyuhyun dan mengaduh saat Kyuhyun melemparkan botol air mineralnya dan mengenai kepala Siwon.
-
"Tidak ada yang mencurigakan," Hoshi bergumam saat meneliti ruangan utama yang terlihat persis seperti yang ada di dalam foto dengan mimbar dan podium di depannya.
Yesung naik ke atas mimbar dan meneliti podium, mencari-cari apakah ada laci tersembunyi atau barang-barang mencurigakan. Yesung melihat ada garis tipis di bagian belakang podium, namun tidak ada pegangan untuk membukanya. Merasa bahwa ini bukan suatu hal yang biasa, Yesung berjongkok dan mencoba untuk membukanya. Awalnya dengan mencoba untuk menarik sisi bagian podium yang dianggap sebagai pintu tapi podium itu tetap tidak bergeming. Sampai pada akhirnya Yesung mencoba untuk menekannya dan pintu laci itu terbuka.
"Kau harus mencari lebih teliti lagi, Hoshi-ssi," Yesung bangkit dan mengangkat pistol dan satu kunci di tangannya.
Hoshi menghampiri Yesung dan ikut meneliti pistol dan kunci yang ada di tangan Yesung, "Semua kunci bangunan ini sudah diambil dan diamankan oleh anak buahku, apakah ini kunci cadangan?"
"Bisa jadi, tapi akan sangat aneh bukan menaruh satu kunci cadangan di podium seperti ini? Biasanya orang akan menggabungkan seluruh kunci duplikat. Hoshi-ssi, bisakah aku melihat kunci yang sudah diamankan?" Yesung kembali memperhatikan bentuk kunci, sebelum perhatiannya beralih ke pistol di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treacherous // KYUSUNG
FanfictionBoth have heart as cold as ice. The difference? One is by nature, the other is freezing the heart as self-defence. But when they both meet, they can only feel; warmth. disclaimer GS for ukes! in Bahasa